Low SUV lagi dijagokan pabrikan selain Low MPV. Kompetisi makin ketat dengan para pemain yang kuat. Semua pabrikan Jepang papan atas punya andalan masing-masing. Nah, Honda Prospect Motor (HPM) tengah menyiapkan senjata baru untuk bertarung di lahan itu. Masih berupa konsep yang dinamakan N7X. Sudah menjadi pemberitaan umum, peluangnya begitu besar menjadi suksesor Honda BR-V. Demi merebut hati konsumen di sini, sejumlah perangkat terkandung diprediksi sunggung persisten. Salah satunya fitur pengereman otomatis yang belum ada di rival selevel. Begini penjelasannya.
Oke, nilai jual produk andalan HPM di Indonesia ialah Honda Sensing. Saat ini hanya tersedia di Accord dan CR-V. Bagaimana jika kelak salah satu fitur “indra perasa” ini ada di BR-V? Ramalannya: sangat mungkin! Tapi demi menekan harga jual tetap kompetitif, tak semua diberikan. Misal yang wajib ada, Collision Mitigation Braking System (CMBS) guna menambah keselamatan berkendara.
CMBS merupakan sistem keselamatan kendaraan hasil pengembangan Honda. Fitur mampu memprediksi terjadinya sebuah tabrakan. Kemudian membantu operasi pengereman untuk melindungi penumpang serta mengurangi kerusakan kendaraan. Perangkat ini kerja bareng E-pretensioner pada sabuk pengaman dengan menggunakan radar millimeter-wave. Jadi komputer dapat menentukan jarak dari kendaraan di depan, lalu kecepatan rata-rata kendaraan.
Baca Juga: Honda N7X Concept Debut Global di Indonesia, Menyimpan Potensi BR-V Generasi Baru
Ia juga memberikan peringatan audio-visual kepada pengemudi agar segera mengambil langkah pencegahan tabrakan. CMBS segera mengambil inisiatif melakukan pengereman darurat saat kecelakaan dianggap bakal terjadi. Tatkala sistem mendeteksi risiko terjadi tabrakan dengan kendaraan di depan, atau jika jarak kendaraan terlalu dekat. Maka sebuah alarm sontak berbunyi disertai munculnya pesan BRAKe pada multi-information display.
Pesan ini bertujuan agar pengemudi mengambil langkah pencegahan dengan mengurangi kecepatan mobil. Jika jarak antarkendaraan semakin dekat. CMBS secara otomatis melakukan pengereman ringan. Sementara sistem E-pretensioner memberikan tarikan halus pada sabuk pengaman sebanyak dua atau tiga kali. Tujuannya memberikan peringatan lebih lanjut kepada pengemudi.
Jika pada tahap ini pengemudi menginjak rem, CMBS segera mengaktifkan sistem Brake Assist untuk meningkatkan efek pengereman kendaraan. Selanjutnya kalau sistem memutuskan bahwa tabrakan tidak dapat dihindari. E-pretensioner langsung mengencangkan sabuk pengaman dengan kekuatan penuh, agar menahan pengemudi tetap di tempatnya. Kecanggihan ini lebih aman dibanding sistem pretensioner biasa, yang baru bekerja saat tabrakan telah terjadi.
Yang kedua, Road Departure Mitigation (RDM). Fitur menggunakan kamera monokular untuk mengenali garis solid dan putus-putus di jalan raya, juga marka pembatas jalan. RDM menggunakan EPS agar menjaga kendaraan tetap pada lajurnya. Misal, jika kendaraan terdeteksi keluar dari lajur dan melintasi garis solid pembatas jalan. Sistem bekerja melalui VSA, guna mengembalikan kendaraan ke lajur semula. Setir sedikit memberi koreksi otomatis. Namun Andalah sebagai pemegang kendali utama.
Value itu yang besar kemungkinan diterapkan di All-new Honda BR-V. Kemudian fitur elementer di model eksis jua wajib dibawa. Contoh, berupa sistem pengereman ABS + EBD, Vehicle Start Assist (VSA) demi menjaga stabilitas kendaraan. Serta Hill Start Assist (HSA) guna memudahkan akselerasi setelah berhenti di tanjakan. Sedang dalam aspek keamanan, ia didukung immobilizer dan alarm system sebagai standar.
Baca Juga: Sebelum Beli Honda BR-V, Pertimbangkan Beberapa Hal Ini Dulu
Agar makin mantap, versi baru wajib dilengkapi safety belt tiga titik dengan retractor. Lalu jumlah kantong udara ditambah. Toyota Rush saja punya enam, maka Honda BR-V terbaru selayaknya memperbanyak hingga tujuh atau bahkan delapan titik airbags. Lalu sisipkan pula fitur seperti Traction Control, Electronic Stability Control (ESC). Jadi sebagai mobil gres, sangat terasa ubahan di dalam tubuh. Apalagi konsumen Indonesia semakin peduli pada aspek keselamatan kendaraan keluarga tujuh penumpang.
Fitur Cruise Control pun jangan sampai terlewat di All-new BR-V, demi mengungkit nilai jual. Di kelas LSUV sementara ini baru Mitsubishi Xpander Cross yang punya. Perangkat sangat membantu kepraktisan berkendara. Tinggal tekan tombol, kemudian atur kecepatan, kaki bisa leluasa tanpa injak pedal gas. Lalu benefit lain, dapat menjaga laju putaran mesin sehingga berkorelasi dalam efisiensi asupan bahan bakar ke ruang bakar. Tapi kalau betulan terpasang CMBS dan RDM, rasanya tipe yang dipakai berupa Adaptive Cruise Control di varian Prestige. Semoga saja begitu. Untuk melihat spesifikasi lebih jelas, tunggu di GIIAS Agustus 2021. (Alx/Odi)
Baca Juga: Ekspektasi SUV 7-Seater Terbaru Honda, Berdasarkan N7X Concept
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.