Ada beragam aspek yang perlu dipertimbangkan ketika beli kendaraan, khususnya jenis tak umum. Dalam kasus Honda PCX e:HEV, alias varian hybrid pun begitu. Muncul sisi positif maupun negatif dari sosok futuristik satu ini. Dan inilah serangkai hal yang perlu Anda ketahui sebelum menebusnya.
Sisi paling menarik, ialah tenaga besar. Ketika generasi lama kalah telak dengan rival, Honda berupaya meracik ulang serta mengeksekusi lebih sempurna. Basisnya saja sudah menarik, yakni dipasang mesin 160 cc empat katup berjenis eSP plus. Teknologi baru diklaim memiliki gesekan minim, serta eskalasi performa. Otomatis outputnya melonjak jadi 15,8 Hp di 8.500 rpm dan torsi terkerek ke 14,7 Nm pada 6.500 rpm. Sangat kompetitif walaupun dalam keadaan standar.
Lantas di varian e:HEV, ketambahan lagi tenaga dari listrik serta motor assist, masing-masing 1,8 Hp dan puntiran 4,3 Nm. Harusnya, kalau dijumlahkan memiliki kemampuan akselerasi lebih baik di versi hybrid. Berikut punya riding mode yang bisa diatur. Yakni mode normal (D) dan sport (S).
Bantuan motor listrik juga berpotensi membuat konsumsi bahan bakar makin efisien. Tidak tertera memang berapa klaim pasti dari versi hybrid. Tapi, standarnya saja sudah bisa menggapai angka 45 kpl. Dengan metode pengetesan ECE R40 Euro 3. Alias Idling Stop System (ISS) terus dinyalakan. Andaikan hanya beberapa persen saja tingkatan efisiennya, sudah termasuk jempolan.
Adapun fitur anyar penunjang keamanan berkendara. Ketika dulu sekadar mengandalkan ABS, kini traksi ikut dikontrol lewat komputasi elektronik. Atau kerap disebut Honda Selectable Torque Control (HSTC). Artinya Anda bisa mengontrol putaran ban depan dan belakang tetap seirama, supaya tak kehilangan banyak grip. Dan jika butuh, sistem bisa dimatikan.
Baca Juga: Komponen Baru All-new CB150R Streetfire yang Membuatnya Tambah Menarik
Sesuai trah PCX hibrida, ia dikemas dalam tampilan eksklusif. Bodi didominasi putih – terutama bagian atas – sementara bawahnya dilabur biru matte nan elegan. Tentunya, aksen biru juga tertera pada dalam mika lampu sein. Serta merta emblem e:HEV.
Karena seri paling mahal, fiturnya juga komplet. Ketika versi dulu sekadar mengandalkan ABS, kini traksi ikut dikontrol lewat komputasi elektronik. Atau kerap disebut Honda Selectable Torque Control (HSTC). Artinya Anda bisa mengontrol putaran ban depan dan belakang tetap seirama, supaya tak kehilangan banyak grip. Dan jika butuh, sistem bisa dimatikan. USB port dan penerangan LED depan belakang pun jelas tersedia di sini.
Lantaran ukuran baterai cukup besar, ada yang dikorbankan. Komponen ini ditempatkan pada bagasi motor. Tepatnya di sisi belakang. Alhasil ruang tersisa hanya 24-liter. Alias, hanya sanggup menampung satu buah helm full face ukuran tertentu. Dengan sedikit sisa tempat.
Kalau dibandingkan dengan versi konvensional, cukup jauh bedanya. Bagasi PCX biasa punya volume 30-liter yang notabene terbesar dari kompetitor. Dan kalau diterjemahkan, kemampuan tampungnya bisa dimasukkan helm full face dan perlengkapan berkendara lebih banyak.
Baca Juga: Fitur Milik Honda X-ADV Ini Jarang Ada di Motor Sekelasnya
Terakhir perihal biaya. PCX e:HEV dijual cukup tinggi, tepatnya Rp43,550 juta OTR Jakarta. Selisihnya cukup banyak dengan versi konvensional termahal sekalipun. Maka dari itu pertimbangkan dulu baik-baik.
Hal kedua, ialah biaya pemeliharaan. Belum ada informasi akurat memang soal ini. Tapi jika kita terka, sangat masuk akal kalau versi hybrid ini bakal memakan ongkos lebih banyak. Sebab komponennya pun bertambah daripada versi konvensional.
Semisal, ia punya tambahan baterai terletak di ruang bagasi. Benda ini pasti memiliki usia pakai dan umumnya tidak berharga murah. Walaupun mungkin, masa penggunaannya tak singkat-singkat amat. Cukup panjang. Belum lagi komponen elektronik terkait sistem hibrida terkait. Dari mulai mekanisme mode berkendara, serta hal lainnya. (Hlm/Odi)
Baca Juga: Keistimewaan Honda Scoopy Dibanding Beat dan Genio
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.