Dua generasi mesin diesel Toyota begitu populer. Unit 2KD-FTV yang menghuni Kijang Innova, Hilux dan Fortuner lama masih disukai sampai sekarang. Bukan hanya mudah ditingkatkan performanya, tapi juga kuat dan terbukti sampai saat ini. Seri ini berlanjut ke 2GD-FTV yang juga menghuni kap mesin Fortuner, Kijang Innova dan Hilux gen anyar. Volume ruang bakar 2,4 liter memang menurun dibanding 2KD, tapi mampu memformulasikan tenaga dan torsi lebih besar. Nilai jual lain terletak pada torsi tinggi dan efisiensi bahan bakar. Lantas formulasi apa saja yang bikin unit memiliki kapabilitas itu?
Ada teknologi bernama TSWIN alias Thermo Swing Wall Insulation. Kemudian piston diperkuat dengan lapisan SiRPA (Silica Reinforced Porous Aluminium). Kedua teknologi inilah yang meningkatkan efisiensi termal, sehingga menyempurnakan proses pembakaran. Resultan tenaga dan putaran mesin yang dihasilkan pun bisa lebih maksimal.
Mesin diesel bekerja mengandalkan proses pemampatan kompresi bahan bakar. Tekanan atau kompresi tinggi itu, kemudian memicu pembakaran. Menurut Toyota, proses pembakaran menjadi salah satu titik kunci peningkatan performa. Pabrikan membubuhkan berbagai teknologi mutakhir. Fokusnya pada peningkatan kinerja ruang bakar mesin 2GD-FTV. Tidak hanya bertenaga besar, sebaran daya pun dibuat merata di seluruh putaran mesin.
Baca Juga: Toyota Indonesia Akan Produksi Model Hybrid pada 2022
Jantung pemacu 2GD-FTV jua mengantongi teknologi VNT (Variable Nozzle Turbocharger). Keunggulannya, tekanan udara dari propeller turbo bisa diatur sesuai putaran mesin. Hal ini juga meminimalisasi gejala turbo lag atau jeda, saat menunggu tekanan turbo masuk ke ruang bakar. Dengan pengaplikasian itu, ia mampu menghasilkan tenaga 149 PS pada 3.400 rpm. Kemudian torsi maksimal 367 Nm sejak putaran 1.200 rpm - 2.600 rpm untuk Kijang Innova. Sementara pada Fortuner dan Hilux, memiliki tenaga sama. Namun torsi 408 Nm di rentang putaran 1.600 rpm - 2.000 rpm. Electronic Control Unit-lah yang membuat outputnya beda, antara Innova dan sang duo SUV andalan.
Penyempurnaan pada ruang bakar dengan sejumah teknologi juga dilakukan. Tujuannya untuk memaksimalkan jumlah asupan solar. Dengan proses pembakaran yang lebih sempurna, konsumsi bahan bakar juga lebih akurat. Selain itu, keberadaan perangkat turbo dengan teknologi VNT, diklaim sanggup meminimalisasi konsumsi bahan bakar. Toyota mengklaim, besarannya sekitar 15 persen dibandingkan mesin diesel generasi sebelumnya. Torsi juga bisa terkerek hingga 25 persen.
Baca Juga: Toyota Innova Crysta 2.7L Pakai Mesin Buatan Indonesia
Walau bukan inovasi baru, jenis induksi Variable Nozzle Turbocharger (VNT) juga mengerek performa mesin. Berbeda dengan perangkat turbo biasa, rumah turbin dilengkapi bilah. Sudu-sudu inilah yang bisa diatur sudut bukaannya, bergantung pada beban mesin, rpm dan banyak variable lain. Ia digerakkan oleh motor listrik. Misal, pada putaran rendah, tekanan gas buang masih lemah dan tidak efektif memutar turbin. Maka bilah ditutup, sehingga gas buang mengalir di area sempit yang otomatis meningkatkan tekanannya.
Hasilnya bisa memutar turbin secara efektif. Semakin tinggi putaran mesin, sudut bukaan makin besar, untuk menghindari tekanan berlebihan yang bisa merusak perangkat turbo. Jenis mesin ini pun dilengkapi intercooler di antara turbo dan intake manifold. Menurut Toyota, langkah itu berguna menurunkan kembali suhu udara yang panas. Jadi, kandungan oksigen menjadi lebih padat.
Kekurangan mesin diesel zaman dulu adalah kadar emisi gas buang tinggi NOx (nitrogen oksida). Dan penyempurnaannya ada pada 2GD-FTV. Terpasang SCR alias Selective Catalytic Reduction. Perangkat itu ditempatkan di sekitar area exhaust. Kerjanya mereduksi kandungan nitrogen oksida yang keluar dari mesin hingga 99 persen. Berbagai teknologi anyar yang dikembangkan Toyota pada mesin diesel terbaru, bertujuan memaksimalkan performa dan efisiensi bahan bakar. Maka tak heran, jantung mekanis ini terus dipertahankan pabrikan. (Alx/Odi)
Baca Juga: Rumor Toyota Fortuner Generasi Terbaru Ditenagai Hybrid Diesel, Meluncur 2022?
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.