Sebetulnya rangka eSAF didesain agar bobot kendaraan ringan 8 persen. Sehingga handling diklaim bisa semakin nyaman dan efisiensi bahan bakar lebih baik. Namun sasis itu diduga banyak bermasalah. Viral di jejaring sosial mengenai keluhan gampang patah dan mudah keropos. Melihat hal ini, pemilik sebetulnya bisa melaporkan ke KNKT untuk dilakukan investigasi lebih lanjut.
Ahmad Wildan, Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menjawab pertanyaan dari OTO Media Group seputar eSAF. “Selamat pagi, saya tidak punya cukup (data) faktual terkait hal ini, sehingga tidak bisa memberi tanggapan (secara teknis). Jika memang masyarakat ingin KNKT menyelidiki. Hal ini bisa saja. Caranya dengan bersurat ke Ketua KNKT agar memohon bantuan untuk melakukan investigasi. Sehingga hal ini tidak terulang di semua jenis sepeda motor, tidak hanya hanya merek Honda,” ucapnya dalam pesan singkat (8/23).
Baca Juga: Tampilan Mirip Honda Win, Motor Klasik CD70 Dijual Tak Sampai Rp10 Juta!
Untuk diketahui, ada sejumlah model bikinan Astra Honda Motor yang menggunakan rangka jenis eSAF. Di antaranya Genio keluaran mulai 2019, Beat 2020, Beat Street 2020, Scoopy 2020 hingga Vario 160 lansiran 2022. Dari tahun awal tahun produksi, semua motor ini pakai sasis sama sampai sekarang. Sila dicek, apabila skutik Anda menggunakan rangka sesuai tahun tertera. Jika memang terdampak kerusakan berat karena rangka bermasalah (patah akibat korosi) bisa bersurat ke KNKT.
Di sisi lain, Rizal Halim, Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Republik Indonesia juga memberi pandangan. Bahkan mengimbau pabrikan (Astra Honda Motor) untuk melakukan investigasi lebih lanjut soal problem rangka eSAF yang tengah menjadi buah bibir di masyarakat.
"Recall ini terjadi apabila produk baru masih dalam masa garansi kurang dari 1 tahun dan terjadi secara massal. Maka disinyalir ada produk gagal, itu harus recall. Namun, apabila sudah penggunaan di atas lima tahun dan pengguna berbeda-beda, itu agak susah melakukan recall. Saya pikir Astra Honda Motor harus bisa mengidentifikasi produksi batch mana saja yang bermasalah. Dan harus ditarik produk mana yang gagal, mungkin saja rangka lepas dari kontrol (QC). Ini harus menjadi catatan serius bagi teman-teman industri, khususnya di AHM,” terang dia ketika dihubungi OTO Media Group (22/8).
Jika kendaraan konsumen Honda dengan rangka eSAF alami kerusakan (bukan human error). Selama masa garansi akan diganti oleh Honda. Asal tahu, garansi sasis dan sistem kelistrikan selama 1 tahun atau 10 ribu kilometer tergantung mana yang lebih dulu dicapai. Namun jika sudah lewat masa jaminan. Maka pemilik harus membeli frame baru mulai dari Rp1,12 juta hingga Rp1,37 juta buat Vario 160. Itu belum termasuk ongkos pemasangan sekitar Rp300 ribuan. (Alx)
Baca Juga: Honda Supra X 125 Versi Trail Ini Dijual Mulai Rp19 Jutaan
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.