REVIEW: Honda CT125, Motor Imut dengan Kemampuan Trekking
JAKARTA – Honda berusaha mengusik kenangan kita soal motor-motor masa lalu. Dan terbukti sukses. Setelah merilis Super Cub C125 dan Monkey, jenama asal Jepang itu menghidupkan kembali Honda CT125. Ketika pertama kali melakuan debut di Tokyo Motor Show pada Oktober 2019, sudah banyak yang kepincut. CT yang merupakan singkatan Trail Cub bisa dibilang merupakan versi off-road dari Honda Super Cub. Tak hanya kemampuan dan fitur, tenaga juga dibuat lebih besar untuk kemampuan trekking.
Jika kita menarik sedikit sejarah ke belakang, motor bebek ini masuk dalam keluarga Honda CT-series yang sudah ada sejak 1964. Secara historis ia memang dikenal sebagai moped off-road ringan. Pengaplikasian gaya itu mampu menarik perhatian banyak kalangan, khususnya penyuka off-road.
Spesifikasi CT125 Hunter Cub sebetulnya tidak jauh berbeda dengan Super Cub 125, karena memakai basis yang sama. Memiliki kapasitas 124 cc, 1-silinder, SOHC, injeksi PGM-FI dan berpendingin udara. Namun jantung mekanisnya disetting ulang sehingga memiliki torsi yang lebih besar dari saudaranya. Disesuaikan untuk mendapatkan akselerasi agar dapat menemani kegiatan off road ringan.
Setelah Thailand dan Jepang, kini dirinya hadir di Indonesia. PT Astra Honda Motor (AHM) menjual Honda CT125 sebesar Rp 75 juta dengan satu pilihan warna yakni Glowing Red. Model ini dipasarkan secara eksklusif di seluruh jaringan Honda Big Wing dan Wing dealer.
DESAIN KLASIK
Motor ini dirancang dengan memadukan gaya hidup modern dan fungsionalitas tapi dengan tampilan yang tetap klasik. Menggunakan basis dari Super Cub C125, namun tampak telanjang tanpa fairing.
Tampilannya sangat ringkas. Itulah ciiri khas yang terlihat; bodi yang ringkas, ban dual purpose, dan knalpot ala motor scrambler. Joknya pakai model single seat. Taka da jok untuk penumpang belakang. Posisinya digantikan rak besi berlogo Trail Hunter di bagian belakang. Piranti itu biasanya digunakan untuk menaruh box peralatan atau jerigen pada zaman dulu. Kapasitas maksimalnya hingga 20 kg, jadi pengendara dapat membawa barang lebih banyak untuk menemani perjalanannya. Karena tampilan dan bobotnya yang ringan, makanya bebek ini tidak hanya digunakan di jalan perkotaan, tetapi juga untuk beragam aktivitas outdoor.
Tampilan klasik juga terlihat dari semua bagiannya. Lampu depan mengusung model bulat klasik, sama seperti pendahulunya. Namun yang sekarang tampak ada garis pemisah horizontal di tengahnya, berfungsi untuk penggunaan lampu jauh dan dekat. Hal modern yang ada pada dirinya yaitu semua sektor pencahayaan sudah berteknologi LED. Lampu utamanya bulat dengan DRL bentuk lingakaran yang estetik. Pancaran cahayanya terang untuk menemani perjalanan.
Sinyal belok berbentuk kotak dan menempel di bawah stang. Di bawahnya ada front fender yang terbuat dari besi, semakin memperkokoh tampilan tangguh pada model ini.
Motor ini menggunakan setang tinggi dan lebar dengan model telanjang. Memberikan posisi berkendara yang tegap agar mudah dikendalikan. Selain itu, pengendara juga mendapat keuntungan dalam hal visibilitas, karena pandangan terbuka sempurna ke segala arah. Di bagian tengahnya ada spidometer kecil dengan bentuk bundar.
juga dirancang model scrambler, untuk mempertahankan karakter sepeda motor trekking yang memberikan kesan kuat. Demi meredam panas di kaki, mulai dari leher hingga ke belakang dibungkus dengan cover. Buat melindungi bagian mesin, dipasangkan besi di kedua sisi dan skid plate bagian bawah. Garpu depan punya ukuran yang lebih panjang dari Super Cub. Selain memberikan travel lebih bagus, model garpu semacam ini membuatnya tampak lebih gagah.
KELENGKAPAN FITUR
Berbagai perangkat modern disematkan. Misanya, panel meter full digital dengan desain bulat dan kompak, membuat tampilan minimalis tapi tetap terkesan mewah dan modern. Mirip seperti punya Honda Monkey. Isinya fundamental, seperti pentujuk kecepatan, odometer, dua trip meter dan 6 bar indikator level bensin. Tak lupa pula perangkat ABS (Anti-lock Breaking System) di roda depan.
Untuk jantung pacu, Honda CT125 dibekali dengan mesin 125 cc, 1-silinder, SOHC, injeksi PGM-FI, 4 langkah dan berpendingin udara. Motor ini memiliki bore dan stroke 52,4 x 57,9 mm dengan rasio kompresi 9.3:1. Tercatat dapur pacunya mampu menghembuskan tenaga sebesar 8,7 hp pada 7.000 rpm dengan torsi maksimum 11 Nm pada 4.500 rpm.
Karena diciptakan untuk melintasi semua area kondisi jalan, maka itu pabrikan memberikannya kick starter. Semisal berkendara di cuaca dingin atau ketika perangkat mesin kemasukan air, pengendara dapat mudah menyalakan mesin.
RANGKA
Dirinya menggunakan rangka yang rigid dan ringan, rangka belakang dibuat lebih panjang. Piranti pendukung seperti rak di buntut berukuran 47,7 x 40,9 cm, sehingga dapat menaruh barang bawaan pengendara dengan mudah.
Untuk mendukung perjalanan, motor ini dilengkapi tangki bahan bakarnya berkapasitas 5,3 liter dan ada di balik kursi pengendara, cukup untuk menemani berkendara jarak jauh. Penampung bensin itu dibungkus dengan sempurna agar dijauhkan dari air jika menerjang banjir. Benar-benar menerapkan moped off-road ringan.
Suspensi depan teleskopik dengan model segitiga atas bawah, macam ayago yang didesain untuk meningkatkan kekukatan. Jarak mainnya 10 mm, lebih tinggi dibanding moped pada umumnya. Dilengkapi dengan cover karet tahan debu (dustproof rubber) bergaya motor trail, dapat melindungi komponen peredam kejut dari benda asing. Belakangnya mengadopsi dual shock, yang mampu menahan beban lebih baik. Daya redamnya juga bisa diandalkan ketika melahap trek off-road.
Peleknya menggunakan jari-jari berdiameter 17 inci dengan balutan ban semi dual purpose. Karet bundar depan dan belakang diberi ukuran yang sama, yakni 80/90. Dan sistem pengereman kedua roda sudah pakai cakram. (Bgx/Raju)
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor Honda Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel Motor Honda dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test