Ribuan Unit BYD Tiba, Konsumen Mulai Menerima Pesanan
Setelah menunggu berbulan-bulan, konsumen BYD di Indonesia akhirnya dapat merasa lega. BYD telah memulai proses pengiriman ribuan kendaraan yang dipesan melalui berbagai diler resmi mereka.
BYD juga berencana mengadakan seremoni penyerahan kendaraan yang dijadwalkan pada akhir Juni 2024. Pengiriman ini merupakan bagian dari upaya BYD untuk menyediakan solusi transportasi energi baru dan bertransisi ke era kendaraan listrik.
"Kami sangat senang akhirnya bisa mengirimkan seluruh unit secara bertahap kepada seluruh pelanggan setia kami. Kami meminta maaf sekali dan kami menghargai waktu konsumen dalam menunggu mobil kami tiba. Dan pada 21 Juni ini adalah hari pertama pengiriman kami," ucap Eagle Zhao, Presiden Direktur BYD Motor Indonesia, saat ditemui di kawasan Senayan.
Zhao mengonfirmasi bahwa penyerahan unit ini akan dilakukan tepat waktu, sesuai dengan janji yang telah dibuat sebelumnya. BYD telah berkomitmen untuk melakukan pengiriman unit pada bulan Juni.
BYD mendapat keuntungan dari kemudahan yang diberikan oleh pemerintah. Meskipun produknya masih diproduksi di Tiongkok dan memiliki status sebagai barang impor, batch pertama yang tiba mencakup sebanyak 1.500 unit. Namun, BYD tidak banyak memberikan informasi detail mengenai angka 1.500 unit tersebut, termasuk apakah jumlah tersebut sudah mencakup unit yang telah dipesan pada IIMS 2024, serta model mana yang paling banyak dikirim, antara Seal, Atto 3, atau Dolphin.
"Untuk angka, bisa dilihat nanti datanya di Agustus untuk angka pengiriman di Juli. Baru hari ini juga kami secara resmi, masih dalam proses, bergabung dengan asosiasi Gaikindo," ucap Zhao.
Berdasarkan berbagai unggahan di media sosial, tim penjualan BYD telah mulai mengirimkan unit secara bertahap. Unit yang terlihat diserahkan termasuk BYD Seal dan Atto3. Unggahan tersebut merupakan respons terhadap video yang beredar sebelumnya tentang distribusi model-model BYD dengan menggunakan truk.
Zhao menyatakan bahwa keterlambatan pengiriman unit BYD kepada konsumen disebabkan oleh masalah impor. Sementara itu, merek-merek otomotif Tiongkok lainnya tampaknya tidak menghadapi kesulitan yang sama.
Menurut Zhao, keterlambatan tersebut terjadi karena BYD menghadapi mekanisme investasi yang berbeda dibandingkan dengan proses impor kendaraan pada umumnya.
"Dalam proses distribusi dan logistik, BYD menghadapi berbagai kondisi terkait dengan penggunaan jalur komitmen investasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Indonesia. Sehingga langkah langkah bisnis yang diambil oleh BYD ini juga melibatkan berbagai pihak dan mitra lokal yang telah bekerjasama dengan BYD untuk memastikan kelancaran pengiriman dan berujung pada kepuasan pelanggan," papar Zhao.
BYD berkomitmen penuh untuk memenuhi harapan ribuan pelanggan yang telah memesan. Tingginya jumlah pemesanan yang melampaui perkiraan awal menandakan antusiasme masyarakat yang besar terhadap produk dan teknologi BYD.
Sebelumnya, BYD menjadi perhatian karena masalah waktu pengiriman. Konsumen yang telah memesan sejak peluncuran pertama merasa bahwa waktu tunggu yang dijanjikan adalah terlalu panjang. Berbagai spekulasi dan keluhan konsumen telah muncul di media sosial dan mendapat perhatian. Sekarang, para calon konsumen hanya perlu menunggu kedatangan unit yang telah mereka pesan ke garasi mereka. (Sta)
Baca Juga: Mulai Berkeliaran di Indonesia, Lihat Spesifikasi MPV Listrik BYD M6
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil BYD Unggulan
- Populer
Artikel Mobil BYD dari Carvaganza
Artikel Mobil BYD dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test