Untuk kali pertama Honda Scoopy dirilis tanpa tatap muka akibat situasi pandemi. Generasi kelima skutik eksentrik ini muncul ke publik lewat siaran langsung kemarin, di salah satu platform jejaring sosial (10/11). Strategi dagang dan pelayanan pun beradaptasi dengan kekhawatiran konsumen soal pertemuan fisik. Dan kehadiran salah satu tulang punggung Honda itu diharapkan dapat kembali menggerakkan penjualan.
“Kami harapkan dengan hadirnya All New Scoopy dapat menggerakkan pasar, konsumen serta tentu kembali mendongkrak penjualan di tahun depan. Kami targetkan penjualannya mencapai 700 ribu – 800 ribu unit setahun. Atau sekitar 60 ribu – 70 ribu unit dalam sebulan. Scoopy sendiri, memiliki kontribusi penjualan 25 persen – 30 persen terhadap total niaga sepeda motor Honda di Indonesia,” ungkap Thomas Wijaya, Direktur Pemasaran Astra Honda Motor, dalam sesi tanya jawab virtual.
Set target sejumlah tadi tentu tak lepas dari dampak pandemi yang selama ini mengoreksi angka penjualan sepeda motor nasional, termasuk Honda. Sepanjang sembilan bulan 2020 berjalan, ada penurunan grafik 40 persen. Dan diperkirakan menutup tahun dengan gapaian 2,8 juta – 2,9 juta unit, dari prediksi sebelumnya 3,6 juta – 3,8 juta unit.
“Jadi kalau kita lihat kondisi pasar selama 2020, sepanjang sembilan bulan, ada koreksi 40 persen dari total pasar. Awalnya kami lihat tahun ini bakal mencapai 3,6 juta – 3,8 juta unit. Namun akibat dampak Covid-19, diperkirakan pencapaian akhir tahun di angka 2,8 juta – 2,9 juta unit. Sementara tahun depan (2021), dengan kondisi yang juga belum pasti, kami masih mempelajari situasi pasar mendatang. Tentu harapannya bakal ada optimisme,” tambahnya.
Baca Juga: Ini Perbedaan Honda All New Scoopy dengan Generasi Lama
Strategi berniaga dan pelayanan produk AHM tentu mulai beradaptasi. Mengingat pasti timbul kekhawatiran calon dan konsumen yang sudah eksis untuk kegiatan tatap muka. Baik soal mencari informasi produk ke showroom, maupun melakukan perawatan berkala. Oleh itu platform media sosial mereka manfaatkan sebaik-baiknya.
“Dalam situasi pandemi ini tentu ada kekhawatiran masyarakat dan konsumen. Khususnya dalam hal mencari informasi ke showroom langsung. Oleh karena itu, dalam memasarkan All New Scoopy kami melakukan pendekatan dari berbagai platform media sosial untuk digital marketing. Supaya bisa memberikan informasi soal teknologi dan lain hal lebih mudah,” jelasnya.
Aktivitas terkait komunitas Scoopy nantinya, juga mereka akomodir lewat pertemuan virtual. Selain itu, pelayanan dari sisi aftersales, perawatan, disediakan pula aplikasi semacam servis kunjung untuk konsumen. Demi menjaga keamanan sesuai protokol kesehatan.
Target, strategi, serta kiat-kiat pemasaran Honda All New Scoopy tadi merupakan cakup pandang domestik. Sang Presiden Direktur AHM baru, Keiichi Yasuda, mengatakan bahwa belum ada rencana sama sekali untuk ekspor unit Scoopy. Semuanya masih diproduksi untuk skala domestik. Meskipun demand dan kebutuhan di negara lain masih tetap dipelajari, tanpa kecuali jenis-jenis lain yang diproduksi di Tanah Air.
Baca Juga: Honda Luncurkan All New Scoopy, Pakai Rangka eSAF dan Tambah Varian
Meski sekilas All New Scoopy hanya mendapat revisi pernak-pernik, nyatanya di dalam tubuh mungil terdapat ubahan signifikan. Dari segi fitur bertambah dan semakin advance. Mesinnya mencangkok jenis baru, berikut ada perubahan struktur memakai rangka eSAF sehingga bobotnya berkurang.
Dari wujud, dapat dilihat Honda menerjemahkan nuansa retro lebih kental. Mulai dari bagian belakang semisal, model mika stop lamp benar-benar bulat, serta terpisah dengan lampu sein. Peletakkan lampu belok cukup berjarak, agak beda dibandingkan generasi lama yang cenderung berdekatan. Hasilnya, proporsi dari buritan sangat tampak lawas.
Fasad dihias lampu oval layaknya versi sebelum, lengkap dengan imbuhan DRL dan sumber cahaya dari LED proyektor. Ini menjadi salah satu keunggulan di kelas entry level, sebab proyeksi cahaya bakal lebih fokus dari pada model reflektor. Bedanya, kini lampu riting ikut diberi jarak. Bukan ditempel dengan mika headlight. Belum lagi model spakbor depan juga begitu membulat. Adapun aksen-aksen semacam lubang angin di depan, untuk menyisipkan nuansa sporty. Dan jika diperhatikan, pelek 12 incinya baru. Terdapat bilah-bilah di setiap palang membuat tampilan jadi gres.
Paling terukur, dampak rangka eSAF berhasil membuat bobot Scoopy berkurang. Tadinya hampir 100 kg, sekarang tipe standar hanya 94 kg dan yang pakai smart key 95 kg. Memang tidak sesignifikan Beat dan Genio yang bisa menahan angka berat di kisaran 89 kg – 90 kg. Tapi rasanya selisih 4 kg pun bakal lumayan terasa. Berikut mestinya punya impresi ketangkasan dan kenyamanan mirip saudara-saudaranya.
Dari mulai lampu LED proyektor, answer back system, soket daya, sampai Idling Stop System (ISS) menjadi perangkat yang dipertahankan. Tapi Honda masih ingin menyempurnakan komponen-komponen itu, supaya relevan dengan kemauan konsumen.
Barang anyar yang semuanya kebagian, adalah soket daya model terkini. Di dalam konsol kiri, dulu Anda memerlukan konektor untuk bisa mengisi baterai gawai. Kini, keluhan sederhana itu didengar pihak produksi. Dan akhirnya diterjemahkan-lah jenis soket USB, supaya tak repot lagi beli penghubung kabel. Tinggal aplikasikan lewat kabel bawaan ponsel saja. Panel meter Scoopy generasi baru turut menampilkan konsumsi bahan bakar rata-rata dan real time, membantu pengendara mengetahui perilaku berkendaranya.
Khusus varian Fashion dan Sporty baru mendapat remote anti-theft dan answer back system. Kalau menambah beberapa ratus ribu rupiah untuk varian atas, Anda bakal dimanjakan dengan sistem kunci pintar. Jenisnya sama persis dengan milik Vario 150. Alias tinggal mengaktifkan kenop untuk menyalakan mesin, sementara kunci bisa dikantongi.
Mesin lama Scoopy tak lagi dipakai. Kini mentah-mentah mengambil basis Genio, 110 cc eSP SOHC dua klep dengan sistem injeksi elektronik (PGM-FI). Bore dan stroke benar-benar persis di angka 47 mm x 63,1 mm, alias diperpanjang langkah untuk kebutuhan dalam kota. Serta rasio kompresi 10:1. Daya kudanya juga identik, memproduksi 8,87 Hp di 7.500 rpm dan torsi 9,3 Nm pada 5.500 rpm.
Sesungguhnya, ini berkurang sedikit dari output Scoopy lama. Meski dalam hitungan desimal. Tapi rasanya tindakan Honda jadi rasional, karena toh beban motornya berkurang banyak. Jadi relevan-relevan saja mengaplikasikan mesin Genio. Dan pentingnya lagi, konsumsi bahan bakar makin irit. Klaimnya di 59,1 kpl jika ISS menyala, plus kapasitas tampung bensin bertambah jadi 4,2-liter. Otomatis jarak tempuh mestinya dapat lebih jauh dari sebelum. (Hlm/Odi)
Baca Juga: Banyak Berubah, Ketahui Spesifikasi Lengkap All New Honda Scoopy 2020
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.