Mencapai usia 120 tahun, pantas dirayakan secara spektakuler. Ekspedisi ke Kutub Selatan akan dilakoni Royal Enfield memakai Himalayan. Sekaligus bentuk pembuktian daya jelajah motor tualang ikonik keluaran pabrikan. Perjalanan bertajuk 90° South – Pencarian Kutub, dikonsepkan sebagai bentuk penghargaan atas komitmen merek sepeda motor tertua terhadap pure motorcycling. Perjalanan ini dimulai pada 26 November 2021 dan memakan waktu 39 hari.
“Selama bertahun-tahun, kami telah menciptakan dan memelihara budaya berkendara serta eksplorasi yang berkembang di seluruh dunia. 90° South adalah babak baru dalam rangkaian perjalanan sepeda motor kami yang menakjubkan. Di masa lalu, perjalanan seperti Himalayan Odyssey telah membuka jalan bagi para petualang sepeda motor. Dan ekspedisi epik ke Kutub Selatan ini semakin menginspirasi orang untuk kembali menjadi penjelajah. Sebuah tantangan juga bagi ketahanan mesin dan kegigihan pengendara. Ekspedisi ini merupakan yang pertama dalam upaya melintasi rute sepanjang 770 km ke Kutub Selatan dengan sepeda motor,” kata Siddhartha Lal, Managing Director Eicher Motors Ltd dalam siaran resminya, (19/10).
Ekspedisi ini melibatkan dua pengendara Royal Enfield, Santhosh Vijay Kumar, Lead - Rides & Community Royal Enfield, dan Dean Coxson, Senior Engineer- Product Development, Royal Enfield. Mereka siap berangkat dari Cape Town, Afrika Selatan, pada 26 November 2021. Kemudian untuk mencapai Kutub Selatan perjalanan dimulai dari es Ross Ice, melintasi Gletser Leverett, hingga mencapai stasiun Kutub Selatan Amundsen-Scott.
Tak hanya Royal Enfield sendiri, ekspedisi ini juga melibatkan Arctic Trucks (International Association of Antarctica Tour Operators (Asosiasi Internasional Operator Tur Antartika). Mereka sudah menempuh lebih dari 350.000 km dan memiliki pengalaman dalam melintasi dataran tinggi Antartika.
Baca Juga: Rayakan 120 Tahun Eksistensi, Royal Enfield Terus Menjaga Nuansa Klasik Penuh Karisma
Untuk ekspedisi ini, dua Himalayan telah dimodifikasi oleh tim internal. Mendapat peningkatan fungsional untuk dapat menavigasi salju dan es, agar berfungsi dengan baik di bawah kondisi ekstrem Antartika. Seperti kita tahu, unit yang dirilis pada 2016 ini telah diuji untuk perjalanan yang sulit dan berbahaya di gletser Langjokull di Islandia, yang cukup mirip dengan kondisi di Antartika. Pengujian fase 1 diadakan pada September 2020 sementara pengujian fase 2 berakhir pada Juli 2021.
Mengingat Royal Enfield Himalayan merupakan sepeda motor yang lengkap dan siap, hanya sedikit perubahan yang dilakukan. Untuk torsi yang lebih besar di roda belakang, sproket penggerak utama telah diubah dari unit 15-gigi, menjadi unit 13-gigi. Pengaturan roda tubeless dengan ban berpaku agar memungkinkan berjalan pada tekanan sangat rendah, dan untuk meningkatkan daya apung di salju yang lembut, sekaligus memberikan traksi di atas es. Tim Royal Enfield juga merancang alternator lebih kuat agar menghasilkan lebih banyak arus dan memungkinkan tim untuk mengaktifkan gigi panas dari baterai.
Sejalan dengan inisiatif Royal Enfield #LeaveEveryPlaceBetter, tim ekspedisi memastikan semua limbah termasuk kotoran manusia dibawa kembali untuk dibuang dengan benar. Bahkan secara sadar memastikan tidak ada jejak yang ditinggalkan oleh tim selain jejak roda yang segera hilang tertutup salju.
Tak cuma ini, sebelumnya Royal Enfield telah melakukan berbagai perjalanan di seluruh dunia. Mulai dari berkendara di jalanan tertinggi di dunia, hingga mencapai Base Camp Gunung Everest di Tibet. Dari berkendara melewati lembah tersulit di Daulat Beg Oldi, Karakoram, hingga riding melintasi gurun di Kutch di bawah langit malam yang indah. (Bgx/Odi)
Baca Juga: Royal Enfield Classic 350 2021 Meluncur dengan Sedikit Modernisasi dan Tambah Kenyamanan
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.