Seberapa Banyak Peminat Kendaraan Elektrifikasi di Indonesia?
Pemerintah berupaya mempercepat ekosistem kendaraan listrik. Ini jadi bagian target Net Zero Emission pada 2060. Sedangkan dalam jangka pendek, bagian upaya mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) dan meningkatkan ketahanan energi nasional. Baru-baru ini, Populix, layanan survei konsumen berbasis digital, membagikan hasil survei “Indonesian Modern Consumption”. Isinya membahas seputar perilaku konsumen Indonesia di era modern. Termasuk dalam hal penggunaan kendaraan listrik. Lantas seberapa banyak peminatnya di Tanah Air?
KEY TAKEAWAYS
Survei “Indonesian Modern Consumption” dilakukan terhadap 1.002 responden yang terdiri dari 523 responden laki-laki dan 479 responden perempuan
Rentang usia mereka antara 18 hingga 55 tahun. Pengoleksian data dilakukan pada 3-9 Januari 2022 di IndonesiaSurvei Populix menunjukkan hanya 13 persen responden punya motor listrik. Adapun mayoritas brand yang dibeli adalah United Motor (34 persen), Viar (30 persen), dan GESITS (20 persen). Sementara untuk kategori mobil listrik, hanya 2 persen responden memiliki mobil listrik. Urutan merek paling banyak dimiliki adalah Tesla (21 persen), Hyundai (18 persen), dan BMW (17 persen).
“Meskipun saat ini hanya ada sebagian kecil masyarakat Indonesia yang memiliki kendaraan listrik. Survei kami menunjukkan bahwa tren ini akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan. Lebih dari setengah responden tengah mempertimbangkan untuk membeli kendaraan listrik. Bahkan sepertiga dari mereka sudah berencana untuk membeli kendaraan listrik dalam lima tahun ke depan,” papar Timothy Astandu, Chief Executive Officer, Populix kepada Zigwheels Indonesia dalam surel resmi.
Baca Juga: Pemerintah Kini Bebaskan Pajak Impor 0 Persen untuk Mobil Listrik Berbasis Baterai
Asal tahu, dalam Grand Strategi Energi Nasional. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia telah menargetkan jumlah mobil listrik sekitar 2 juta unit. Kemudian sepeda motor listrik sekitar 13 juta unit pada 2030. Adapun hasil survei Populix mengungkap bahwa terdapat 29 persen responden yang sudah berencana untuk membeli motor listrik. Lalu 31 persen partisipan sudah berencana membeli mobil listrik dalam lima tahun ke depan.
United Motor, Viar dan GESITS merupakan merek motor listrik yang tetap menarik perhatian calon konsumen. Sementara Tesla, Hyundai dan Toyota menjadi mobil listrik pilihan utama para calon konsumen. Ada beberapa alasan mendorong responden dalam membeli dan mempertimbangkan kendaraan listrik. Yang paling utama ialah produk lebih ramah lingkungan, hemat biaya perawatan dan memiliki zero emission.
Ke depannya, responden juga meyakini bahwa kendaraan listrik bakal semakin ramah lingkungan, menjadi kendaraan masa depan. Dan dapat mengurangi permintaan terhadap bahan bakar minyak. Survei “Indonesian Modern Consumption” dilakukan terhadap 1.002 responden yang terdiri dari 523 responden laki-laki dan 479 responden perempuan. Rentang usia mereka antara 18 hingga 55 tahun. Pengoleksian data dilakukan pada 3-9 Januari 2022 di Indonesia.
Di sisi lain, guna membangun mobilitas hijau di Indonesia. Pemerintah juga kasih bea masuk mobil listrik murni 0 persen. Insentif lain berupa PPnBM nol persen, pajak daerah maksimum 10 persen, uang muka minimum nol persen, serta tingkat bunga yang rendah. Selanjutnya, untuk industri manufaktur diberikan tax holiday, tax allowance dan super tax deduction untuk riset maupun pengembangan. (Alx/Odi)
Baca Juga: Apa Tujuan Pemerintah Kasih Bea Masuk 0 Persen bagi Impor Mobil Listrik?
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Unggulan
- Populer
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test