Hebatnya produk Kawasaki, punya dua jenis model untuk peruntukan berbeda. Ada yang bisa dipakai harian di jalanan umum. Tapi juga tersedia model khusus kebutuhan hobi trail di alam liar. Paling baru kedatangan KLX 140R F. Ia merupakan trail khusus lintasan off-road. Kalau menengok data teknis, sebenarnya hampir mirip KLX 150 atau KLX versi reguler. Selebihnya banyak dibedakan sehingga tidak boleh dikendarai di jalan raya umum.
Sebagai motor yang dipakai untuk jalur tanah, KLX 140R F bukan motor legal jalan raya. Karena itu Kawasaki tidak membekalinya dengan perlengkapan seperti lampu depan-belakang, dudukan pelat nomor, spion dan sein. Beda dengan KLX 150 yang sudah memenuhi aturan resmi spesifikasi sepeda motor di Indonesia.
Karena keduanya beda peruntukan, maka penopang bodi dibuat berbeda meski tipe sasisnya sama-sama tubular semi double cradle. Versi trail lintasan terdiri dari dua frame; main dan sub frame. Bertujuan agar gampang bersihkan air filter atau saringan udara.
Jarak terendah dari tanah KLX 150 tidak setinggi KLX 140R F. Sebab versi reguler lebih diperuntukan untuk kegiatan sehari-hari. Ground clearance KLX 150 setinggi 255 mm, sedangkan motocross sejati 315 mm.
Basis mesin digunakan sebetulnya sama. Menggendong unit 144 cc, SOHC, 2 valve, berpendingin udara. Diameter x langkahnya 58.0 x 54.4 mm dengan perbandingan kompresi 9.5:1 serta proses pengabutan masih mengandalkan karburator. Namun tenaga yang dikeluarkan berbeda. Di atas kertas KLX standar menghasilkan tenaga 11,5 Hp pada 8.000 rpm dan torsi 11,3 Nm pada 6.500 rpm. Sedang KLX versi trabas mengeluarkan power 11,1 Hp pada 8.000 rpm dan torsi 12 Nm pada 6.000 rpm.
Baca Juga: Antara Varian Kawasaki KLX 230, Mana Paling Menarik?
Walau tenaga yang dihembuskan selisih sedikit, bobot keduanya berbeda jauh. KLX yang diperuntukkan di medan tanah cuma 99 kg. Sedang saudaranya 116 kg. Bila dihitung PWR (Power Weight ratio), masing-masing menghasilkan 0,11 dan 0,09 Hp/kg.
Beda dimensi juga berdampak pada bobot keduanya. KLX standar punya bodi lebih melar yaitu 2.050 x 830 x 1.115 mm (PxLxT). Sedang si KLX tulen mengadopsi tubuh ramping dan jangkung, 2.005 x 790 x 1.135 mm.
Tangki BBM KLX 140R F hanya mampu memuat 5,8 liter bensin. Sedang tipe reguler yang ditujukan buat berkendara harian punya penampung bensin lebih besar, mencapai 6,9 liter.
Bersinggungan dengan tenaga, final gear ratio juga punya pengaruh besar. Terlebih dalam hal akselerasi. Dalam kondisi standar, KLX 150 memiliki ukuran 14-46 (46/14 = 3.286), artinya 14 mata untuk sprocket depan dan 47 mata di belakang. Sedang si KLX yang tidak punya kelengkapan berkendara punya ukuran sprocket 13-57. Bila dihitung hasilnya didapatkan angka 4.385.
Semakin tinggi rasio gir, akselerasi semakin bagus, tapi berimbas pada top speed yang berkurang. Selain itu, jika rasio gir terlalu tinggi juga membuat motor lebih boros bahan bakar.
Perbedaan lainnya ada dari sisi penggunaan disc brake. Cakram depan KLX140R F sedikit lebih kecil dengan ukuran 220 mm. Sedang saudaranya yang versi jalan raya 240 mm. Bukan tanpa sebab, beda ukuran ini punya pengaruh besar. Bila dipasangkan piringan besar, lebih rentan nyangkut atau terbentur benda keras saat dibawa ke jalur ekstrem. Tentu sangat berisiko.
KLX 140R F punya ukuran roda lebih besar, depan 21 inci dengan ban tahu 2.75, dan belakang 18 inci dibalut kulit bundar 4.10. Sedang KLX 150 dibekali ban 70/100 19 inci di depan dan 90/100 16 inci di belakang.
Silinser knalpot KLX140R F lebih pendek ketimbang KLX150. Itu karena memang latar belakang kedua motor berbeda. Si versi trail tulen suaranya lebih keluar dan karena tenaga puncak ada di putaran lebih rendah, maka cocok untuk main ‘garuk tanah’. Sedang saudaranya pakai silinser panjang karena karakter nafas mesin buat harian.
Harga masing-masing jelas berbeda jauh. Si KLX versi ‘garuk tanah’ dijual lebih mahal walau tanpa STNK. Dibanderol Rp38,3 juta dan KLX 150 dilego Rp31 juta OTR Jakarta. (Bgx/Odi)
Baca Juga: Kawasaki KLX140R F Datang Memenuhi Hasrat Pehobi Jalur Ekstrem
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.