Setelah PCX 160, Dua Motor Honda ini Berpotensi Meluncur dalam Waktu Dekat
Penyegaran skutik entry level Honda sudah habis dibabat setahun lalu. Sementara sekelas di atasnya (Vario) terasa masih begitu muda. Dan segmen 150 cc premium baru saja bertransformasi. Tak lama setelah dua sport fairing kelas pemula sempat diperbarui. Dari pola yang terlihat, tampaknya giliran dua motor ini punya potensi segera diluncurkan.
CBR600RR
Ya, tidak dapat dipungkiri dugaan soal CBR600RR dalam waktu dekat dirilis cukup kuat. Ia sudah masuk daftar Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2021. Dengan besaran nilai NJKB Rp 328,5 juta. Alias belum dikalkulasi pajak.
Dan betul, ada celah kosong begitu besar di lini big bike sport fairing Honda. Di segmen medium orang hanya bisa memilih CBR500R, sementara langsung lompat ke versi advance yakni CBR1000RR-R. Gap harganya sangat jauh, Rp 161,2 jutaan sampai Rp 1,1 Miliar. Tak ada penengah.
Sudah cukup lama spesies ini absen. Ketika benar masuk, tentunya merupakan generasi teranyar dengan segudang revisi teknologi. Berikut wajah lebih intimidatif. Camshaft, katup, hingga crankshaft diracik ulang. Begitu pula membesarnya throttle body serta sistem pembuangan.
Berkaca pada spesifikasi di negara asal, mesin empat silinder DOHC 599 cc memiliki pencapaian daya lebih cepat dari sebelum. Tenaga maksimal meraih angka 119 Hp di 14.000 rpm, sementara distribusi torsi mencapai 64 Nm pada 11.500 rpm. Ini lebih cepat 500 rpm. Berkat formulasi baru yang diberikan. Tentunya bekerja seiring sistem throttle by wire nan presisi dan tajam.
Ada pula Inertial Measurement Unit (IMU) 5 axis dibuat oleh Bosch. Perangkat itu menjadi benda wajib di motor-motor Honda besar. Demi mengoptimalisasi segala sensor bekerja baik. Misal, seperti pencegah wheelie dan stoppie. Sekaligus memaksimalisasi fungsi ABS ketika menikung.
Sementara soal wujud, jauh lebih indah dari sebelumnya. Tatapan mata semakin intimidatif. Sipit, seakan tegas menerkam apapun yang ada di depan. Karakter sporty makin kental. Belum lagi sudut-sudut bodi dan fairing semakin lancip. Secara bersamaan tampak kekar.
Baca Juga: Astra Honda Motor Luncurkan Forza 250 MY 2021
Honda CB150R Street Fire/ExMotion
Dugaan soal CB150R Street Fire baru memang tak sekuat CBR600RR. Sebab belum ada kisi-kisi sama sekali. Tapi paling tidak, dari segi usia sudah cukup matang untuk bertransformasi. Wujudnya mulai usang. Bahkan ketika disandingkan rival seperti tak ada tajinya.
Lantas teman satu basisnya di Thailand, bertajuk ExMotion, juga bisa saja menjadi spesies baru di kemudian hari. Meski sempat disangkal Honda beberapa tahun lalu, namun untuk memproduksinya tampak bukan hal sulit. Lantaran ExMotion negeri gajah putih sepenuhnya pakai basis CB150R lokal, serta diimpor dari Tanah Air. Lagi pula pantas untuk melawan Yamaha XSR155 bukan?
CB150R merupakan versi telanjang dari CBR150R. Otomatis DNA motor sport masih kental terwariskan dari sang kakak. Dari posisi duduk yang agak merunduk, performa mesin, hingga siluet sporty di bodi. Ia pun cukup laris di pasaran, berkat segala keunggulannya.
Astra Honda Motor menset banderol di angka yang pas, Rp 28,1 juta- Rp 29,2 juta OTR Jakarta. Teman sekelasnya semacam Yamaha Vixion dan Suzuki GSX-S150 juga berada di rentang yang kurang lebih sama. Sehingga tak terasa begitu mahal ataupun murah.
Baca Juga: Panduan Membeli Honda ADV 150, Lebih Baik Baru atau Bekas?
Soal tampilan, kelir yang ditawarkan beragam. Total ada lima pilihan, termasuk yang paling update, Macho Black dan Razor White. Macho Black menjadi jawaban untuk yang tak begitu suka terlalu tampil. Mulai dari rangka, tangki, bodi, serta pelek dilabur hitam. Hanya striping saja yang agak kontras. Sementara Razor White, warna kontras hanya di rangkanya saja. Sisanya berbalut putih dengan kombinasi pelek hitam. Opsi kelir lama juga masih tersedia. Seperti Raptor Mat Black, Fury Mat Red, dan Honda Racing Red. Dengan banyaknya pilihan, Anda lebih mudah menyesuaikan selera.
Honda menaburkan banyak fitur modern. Panel instrumennya, disajikan dalam bentuk layar full digital. Informasi soal kecepatan, putaran mesin, fuel gauge, serta indikator posisi gigi ada di dalamnya. Lampu utama, sein dan stoplamp juga sudah dibubuhi LED.
Konsumsi bahan bakarnya juga tergolong irit. Satu liter bensin bisa membawa sejauh 40,5 km menurut klaim mereka. Plus, akselerasi 0-200 m bisa diselesaikan dalam 10,5 detik, sementara kecepatan puncaknya 125 kpj.
Penopang tubuh dan mesin Street Fire berbentuk teralis. Ya, konstruksi yang tak dimiliki para pesaing. Karena itu ia mantap dibawa manuver tajam, walaupun fork depan masih teleskopik. Sementara di belakang pakai monoshock.
Soal peranti penahan laju sebetulnya sudah cukup mumpuni. Tersemat cakram 276 mm di depan dan 220 mm di belakang. Ukuran yang pas untuk motor sebesar ini, plus model piringannya wavy. Sayang sekali, tak ada varian yang disisipi sensor Anti-lock Braking System (ABS). Laju kencang perlu ditanggapi dengan hati-hati, kalau melakukan pengereman keras.
Performa mesin tidak seimpresif kompetitor. Mengadopsi jantung pacu 149,1 cc DOHC PGM-FI, mengeluarkan tenaga sebesar 16 Hp/9.000rpm dan torsi maksimal 13,8 Nm/7.000rpm. Catatan ini sebetulnya sudah mencukupi dan menyenangkan. Namun kompetitor lain bisa memberikan sedikit lebih banyak tenaga. Anda bisa mengintip Yamaha Vixion untuk membandingkannya langsung. (Hlm/Odi)
Baca Juga: Acuan Modifikasi Honda PCX 160 dari AHM, Bisa Gaya Racing atau Luxury
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor Honda Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel Motor Honda dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test