Honda Genio berupaya menjadi penengah Beat dan Scoopy. Sayangnya status “di antara” tak mesti jadi opsi ideal. Ketika kita bandingkan langsung dengan All New Scoopy, justru terasa tanggung. Atas selisih harga serta perbekalan fiturnya belum optimal. Simak alasannya satu per satu.
Scoopy jelas-jelas memiliki karakter. Terjemahan nuansa retro cukup kental. Solid. Meski melebur dengan interpretasi modern desainnya enak dilihat. Dapat ditelaah mulai dari bagian belakang. Model mika stop lamp benar-benar bulat, serta terpisah dengan lampu sein. Peletakan lampu belok cukup berjarak, menghasilkan proporsi dari buritan tampak lawas.
Depannya satu tema. Fasad dihias lampu oval layaknya versi sebelum, lengkap dengan imbuhan DRL dan sumber cahaya dari LED proyektor. Ini menjadi salah satu keunggulan di kelas entry level, sebab proyeksi cahaya bakal lebih fokus daripada model reflektor. Dan kini lampu riting ikut diberi jarak. Bukan ditempel dengan mika headlight.
Area bodi samping sesungguhnya agak bias jika dilihat sekilas. Masih menyerupai Scoopy lama, hanya saja terlihat guratan makin mengkurva. Belum lagi model spakbor depan juga begitu membulat. Adapun aksen-aksen semacam lubang angin di depan, untuk menyisipkan nuansa sporty. Dan jika diperhatikan, pelek 12 incinya baru. Terdapat bilah-bilah di setiap palang membuat tampilan jadi gres.
Genio, digadang mengambil sedikit raut muka Scoopy namun dengan translasi lebih modern. Ketimbang banyak bodi mengkurva, ia memilih tampil dengan pahatan mengotak. Bisa disaksikan mulai dari tebeng sampai ke bodi samping dan belakang. Namun, kami kira jadi kurang berkarakter. Apalagi dengan kombinasi lingkar ban 14 inci sejatinya skutik standar.
Baca Juga: Menimbang Untung Rugi Beli Honda Genio Bekas, Serta Biaya Komponen Tahunannya
Kokpit Scoopy juga lebih mewah. Walaupun masih mengusung gabungan analog-digital, format serta grafisnya elegan. Tidak tampak murahan. Lantas isiannya pun cukup komplet dari pada Genio. Padahal, sang adik sama sekali tak pakai jarum mekanik. Tapi presentasi milik Scoopy jauh lebih matang.
Soal komposisi warna, opsi di Scoopy jelas menarik. Ia dikategorikan jadi empat varian. Adalah Sporty, yang diwakili dua kelir basic: Red dan Black. Berikutnya seri Fashion, memiliki tema Cream dan Blue. Kedua warna ini sangat unik, rasanya jadi yang paling merepresentasikan karakter retro.
Trim berikutnya, Honda menempatkan seri Stylish dan Prestige di kasta atas. Alias mereka yang kedapatan fitur terbaru, sistem kunci pintar. Masing-masing juga punya dua kelir, yakni Stylish Brown dan Red. Serta Prestige White dan Prestige Black.
Pada Genio, pilihannya tidak seekspresif sang kakak. Agak monoton. Grafis diberikan juga tampak biasa. Meski salah satu kombinasi kelir tersedia dalam pilihan plastik coklat tua. Tapi lagi-lagi, belum mengalahkan daya tarik si Scoopy.
Tidak perlu khawatir soal teknis mesin. Generasi Scoopy anyar toh kini mentah-mentah mengambil basis Genio, 110 cc eSP SOHC dua klep dengan sistem injeksi elektronik (PGM-FI). Bore dan stroke benar-benar persis di angka 47 mm x 63,1 mm, alias diperpanjang langkah untuk kebutuhan dalam kota. Serta rasio kompresi 10:1. Daya kudanya juga identik, memproduksi 8,87 Hp di 7.500 rpm dan torsi 9,3 Nm pada 5.500 rpm.
Sesungguhnya, ini berkurang sedikit dari output Scoopy lama. Meski dalam hitungan desimal. Tapi rasanya tindakan Honda jadi rasional, karena toh beban motornya berkurang banyak. Dampak rangka eSAF berhasil membuat bobot Scoopy berkurang. Tadinya hampir 100 kg, sekarang tipe standar hanya 94 kg dan yang pakai smart key 95 kg. Memang tidak sesignifikan Beat dan Genio yang bisa menahan angka berat di kisaran 89 kg – 90 kg. Tapi rasanya selisih 4 kg pun bakal lumayan terasa. Berikut mestinya punya impresi ketangkasan dan kenyamanan mirip saudara-saudaranya.
Jadi relevan-relevan saja mengaplikasikan mesin Genio. Dan pentingnya lagi, konsumsi bahan bakar makin irit. Klaimnya di 59,1 kpl jika ISS menyala, plus kapasitas tampung bensin bertambah jadi 4,2-liter. Otomatis jarak tempuh mestinya dapat lebih jauh dari sebelum. Hal ini pun persis Genio.
Baca Juga: 5 Alasan Memilih Honda Vario 125 Ketimbang Scoopy Baru
Sejak dulu fitur Scoopy sudah cukup menunjang. Dia adalah top of the line dari skutik entry level 110 cc Honda. Dari mulai lampu LED proyektor, answer back system, soket daya, sampai Idling Stop System (ISS) menjadi perangkat bawaan. Dan di All New Scoopy ini, penyempurnaan kian memberi jarak dari Genio.
Semua trim kini kebagian soket daya model baru. Di dalam konsol kiri, dulu Anda memerlukan konektor untuk bisa mengisi baterai gawai. Kini, keluhan sederhana itu didengar pihak produksi. Dan akhirnya diterjemahkan-lah jenis soket USB, supaya tak repot lagi beli penghubung kabel. Tinggal aplikasikan lewat kabel bawaan ponsel saja.
Panel instrumen sepintas seperti tak bertambah menu. Toh kecepatan masih ditunjukkan oleh jarum mekanik, ditemani layar digital cukup kecil. Tapi, sebetulnya ada penambahan informasi yang cukup krusial. Scoopy generasi baru turut menampilkan konsumsi bahan bakar rata-rata dan real time, membantu pengendara mengetahui perilaku berkendaranya.
Nah, khusus varian Fashion dan Sporty baru mendapat remote anti-theft dan answer back system. Kalau menambah beberapa ratus ribu rupiah untuk varian atas, Anda bakal dimanjakan dengan sistem kunci pintar. Jenisnya sama persis dengan milik Vario 150. Alias tinggal mengaktifkan kenop untuk menyalakan mesin, sementara kunci bisa dikantongi.
Genio belum sesempurna itu. Lubang pengisi daya masih model lama, alias pakai penghubung tambahan. Belum lagi letaknya ada di dalam bagasi, kurang praktis. Fitur panel instrumen juga minim. Plus belum ada embel-embel lampu proyektor, kunci pintar atau remote. Hanya Idling Stop System bisa dibanggakan.
Scoopy semestinya mampu mengakomodir barang bawaan lebih baik. Lantaran volume bagasi sudah naik jadi 15,4-liter. Selisihnya lumayan dari Genio yang 14-liter. Dengan format lekukan kurang lebih sejenis. Tapi bagaimanapun, untuk mengatur perbekalan bakal makin mudah. Meskipun, keduanya belum bisa untuk menyembunyikan helm di balik jok.
Genio, juga meletakkan soket charger di dalam bagasi. Agak kurang praktis digunakan. Belum lagi model colokan membutuhkan konektor. Sementara Scoopy baru, sudah menggantinya jadi USB socket. Serta diletakkan pada laci kiri dengan tutupan kokoh. Praktis dan aman bisa menyatu secara bersamaan. Plus, masih ada laci kanan untuk menyimpan beberapa benda kecil.
Mengacu pada kalkulator angsuran di Wahana Honda, Scoopy dan Genio memiliki rumusan nominal tak begitu jauh. Selisihnya tipis. Kalau dibagi per bulan rasanya tak bakal menjadi beban. Dan hal ini memperkuat argumen, agak tanggung membeli Genio.
Supaya adil, kami bandingkan masing-masing trim. Misal Scoopy Fashion, mensyaratkan uang muka terkecil Rp2,8 juta. Kalau digabung dengan tenor 35 bulan, hasilnya Anda harus mencicil Rp968 ribu per bulan. Sementara Genio CBS, alias varian tanpa ISS, uang panjer paling kecilnya Rp2,9 juta. Dan dibagi dalam lini masa serupa, hasilnya sebulan cicilan sebesar Rp830 ribu.
Lantas yang trim tertinggi. Scoopy Prestige minimal ditebus dengan down payment Rp2,9 juta. Dengan kombinasi bayar bertahap 35 bulan, menghasilkan angka angsuran Rp1 juta. Dan Genio CBS-ISS, paling tidak harus DP Rp3 juta. Sementara bulanannya Rp848 ribu. Cukup menggiurkan bukan?
Kurang lebih di tabel cicilan lain segitu bedanya. Mereka tentu mempersilakan uang panjer lebih besar. Hingga nilai Rp5 jutaan. Dan masa angsuran bisa dibagi 11, 23, 27, 29, 33, 35 bulan. Tergantung pilihan serta kemampuan Anda. Namun tetap kami sarankan, ambil paling lama dua hingga tiga tahun. Supaya bunga pinjaman tak membengkak. (Hlm/Odi)
Baca Juga: Kelebihan dan Kelemahan Honda All New PCX 160 Usai Kami Uji Seminggu
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.