Brio series salah satu model city car yang digandrungi generasi muda. Bahkan ia menjadi tulang punggung Honda Prospect Motor dalam menjalankan bisnisnya di Indonesia. Ada banyak kelebihan terkandung di dalam mobil. Sehingga penjualan tergolong baik di sini. Nah, bila Anda mengidamkan varian LCGC seperti Satya E CVT. Sekarang unit dilepas Rp175 juta on the road Jakarta. Kemudian cicilan teringan bisa didapat sekitar Rp2 jutaan sebulan. Simak skema berikut ini.
Sebaiknya jika pembelian dilakukan secara kredit, ambil besaran Down Payment (DP) minimal 30 persen. Tujuannya agar tak memberatkan cicilan. Berdasar skema dari Honda Indonesia, Brio Satya E CVT dapat diangsur Rp2,73 juta sebulan. Lalu Anda harus siapkan besaran uang muka Rp52,5 juta dengan tenor lima tahun. Kemudian admin fee Rp1,66 juta plus uang asuransi Rp4,93 juta. Sehingga total pembayaran pertama Rp61,83 juta.
Opsi selanjutnya dengan tenor empat tahun dan besaran DP sama. Pelanggan wajib setor cicilan Rp3,1 juta saban bulan, admin fee Rp1,39 juta serta besaran asuransi Rp4,93 juta. Total pembayaran pertama menjadi Rp61,99 juta. Selisih relatif sedikit dibanding tenor lima tahun. Selanjutnya pilihan lain, tenor tiga tahun dengan uang muka Rp52,5 juta. Anda diharuskan mencicil dana Rp3,96 juta, tambahan biaya admin Rp1,34 juta plus asuransi. Jadilah total setoran pertama Rp62,7 juta.
Baca Juga: New Honda Civic Type R 2021 Mengaspal, Dapat Penyegaran Minor Luar dan Dalam
Apalagi jika besaran DP 50 persen atau menjadi Rp87,5 juta. Cicilan Honda Brio Satya E CVT bakal semakin ringan. Asal konsumen mau sabar mengumpulkan uang muka sebesar itu. Angsuran bulanan hanya Rp1,95 juta (tenor lima tahun), tambah biaya admin Rp1,66 juta dan uang asuransi sama. Total pembayaran pertama Rp96 juta. Besaran ini merupakan skema saja. Dan tentu bisa berubah menyesuaikan harga on the road di tiap daerah. Atau konsumen mendapat promo serta potongan tertentu. Pasti simulasi berbeda.
Nah, mana yang paling sesuai? Itu kembali lagi pada arus keuangan masing-masing calon pembeli. Kalau di Indonesia, kredit mobil selama lima tahun menjadi hal lazim. Kebanyakan, angsuran bulanan bisa lebih rendah. Sehingga dana tersisa masih bisa dipakai untuk kebutuhan lain. Sekadar saran, baiknya besaran DP tidak di bawah 30 persen, agar tidak terlalu memberatkan cicilan.
Dari sisi perangkat keselamatan berkendara, Honda Brio Satya E CVT sudah lumayan. Ia berbekal perangkat pengereman seperti ABS plus EBD. Kemudian sebagai pengurang risiko cedera, tersisip dual SRS Airbags di depan. Varian ini paling direkomendasikan, jika Anda menganut fungsionalitas berkendara. Dari bentuk juga agak mirip dari trim RS non-LCGC. Hanya saja, pelek digunakan berukuran 14 inci silver (singgle tone). Lalu kelengkapan hiburan pakai head unit 2-DIN belum layar sentuh dan tak pakai sepasang tweeter. Selebihnya jok fabric dan sistem pendingin udara digital.
Enjin tertanam di balik bonet seluruh Brio bervolume 1,2 liter i-VTEC SOHC. Unit pemacu mengusung konfigurasi empat silinder. Terdiri dari katup tunggal, dengan ekspansi di bagian rasio katup (exhaust delay) yang disempurnakan. Tujuannya agar konsumsi bahan bakar lebih baik, melalui pengurangan gesekan di setiap bagian mesin. Jantung pacu itu pula, mengantongi peningkatan pola zig-zag pada struktur piston. Sehingga proses intake dibuat lebih ringan. Kemudian unit dilengkapi cam chain semakin ramping, chain-tensioner dan auto-tensioner belt tambahan demi performa optimal. Supaya mengurangi friksi, Honda menyarankan menggunakan oli resmi pabrikan, untuk mengurangi gesekan.
Baca Juga: Fakta Menarik Honda Brio yang Jarang Diketahui
Honda juga telah mengurangi jumlah emisi lewat kombinasi exhaust manifold dengan kepala silinder. Lantas menempatkan catalytic converter langsung di bawah exhaust manifold guna meningkatkan pendinginan di ruang pembakaran. Pengapian juga ditingkatkan menggunakan busi elektroda anti-oksidasi. Sehingga adukan udara dengan bensin di dalam katup kian optimal melalui sistem katup tunggal. Tenaga maksimum hasil tarian empat piston sebesar 90 PS di 6.000 rpm. Kemudian torsi maksimum dapat diraih hingga angka 110 Nm pada 4.800 rpm. Torehan angka berlaku, baik untuk transmisi manual maupun CVT.
Menyoal formulasi Honda dalam mengembangkan mesin belum selesai. Jantung pacu tetap berteknologi i-VTEC dengan katup tunggal dalam kisaran rpm rendah. Sehingga enjin mendapatkan satu intake valve per-silinder. Cara kerja itu, menurut pabrikan, mempercepat proses pembakaran karena udara dan bahan bakar tercampur baik, yang pada akhirnya membuat konsumsi bahan bakar lebih efisien.
Untuk menyalurkan tenaga ke roda depan Brio Satya E. Honda mengandalkan transmisi CVT agar akselerasi halus namun kuat. Sistem penyaluran juga memiliki beberapa fitur yang berkontribusi terhadap peningkatan efisiensi bahan bakar. Yakni sebuah pompa oli dengan daya gesek rendah agar konsumsi irit, sebuah sabuk dan katrol, sistem creep control plus sensor kemiringan, serta berbagai sensor kontrol lain. Alhasil efisiensi bahan bakar tetap dijaga.
Lantas bobot dikurangi dengan rentang rasio yang diperluas dan daya gesek direduksi. Perluasan rentang rasio di transmisi CVT garapan Honda menghasilkan konsumsi bahan bakar baik. Serta pergantian gigi halus supaya pengalaman berkendara tambah menyenangkan. Ia juga didukung G-Design Shift yang dibilang sangat presisi. Secara efektif perangkat dapat mengoperasikan kontrol pada CVT, throttle, sistem kontrol hidrolik. Jadi, pengemudi dapat merasakan perpindahan gigi responsif. Bagaimana, tertarik memiliki Brio Satya E CVT? (Alx/Odi)
Baca Juga: Pertimbangan Membeli Honda Mobilio, Mending Baru atau Bekas?
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.