Belakangan ini sering ditemukan 911 yang dibikin jangkung dan bersepatu kasar. Alirannya disebut “Safari”, menyuntikkan ketangguhan mobil segala medan di tubuh Neunelfer. Memang bukan hal asing di keluarga Porsche sebab dalam sejarahnya ada hubungan platonis dengan medan tak beraspal. Terutama di era 1980-an saat 911 SC/RS dan 959 berjuang di ranahnya masing-masing yakni reli Group B dan Paris Dakar. Pun mundur lagi ke belakang, 911 perdana berkompetisi di ajang Monte Carlo Rally 1965.
Singer, salah satu tuner Porsche yang juga ingin mewujudkan imajinasi liar itu. Singer All-Terrain Competition Study (ACS) membawa image tangguh dan kasar ala pejuang reli dakar. Tidak tanggung-tanggung, wujudnya seolah terinspirasi dari 959 legendaris Paris Dakar Rally. Terutama pada area buritan, pahatan spoiler terintegrasi fender menutup punggung bongkok 911 sehingga tampil memanjang bak 959. Proporsinya jelas berubah, dibikin jangkung dan terpasang sepatu gambot di balik coakan sepatbor yang membesar. Terlihat lucu sekaligus gahar.
Tentu bukan sekadar gaya, eksekusi modifikasi mendukung fungsionalitasnya sebagai kontestan dalam pertarungan di medan berat – contohnya Baja 1000. Rancang bangun monokok model 911 generasi 964 keluaran 1990 diperkuat untuk keperluan off road. Di samping itu, Panel bodi diganti ke bahan serat karbon yang mudah dilepas-pasang sekaligus memberikan akses mudah ke kolong. Dari situ, semua elemen pendukung diterapkan.
Baca Juga: RM Sotheby’s Melelang Koenigsegg Regera, Harganya Fantastis!
Dapat dilihat di bumper depan melekat komponen seperti kumis samping atau kaki anjing laut. Bagian ini berguna sebagai mud guard, mencegah cipratan air terlempar ke bodi saat ia menceburkan diri ke genangan. Pun di belakang, sayap tinggi bantu mengalirkan ke mesin flat six berpendingin udara. Postur tubuh bertambah lewat suspensi dengan ayunan panjang berikut twin 5-way adjustable damper di setiap sisi. Sudah jangkung, pelek 16 inci terbungkus ban BF Goodrich All-Terrain mengisi ruang sepatbor. Menutup komponen penghela laju berupa monoblock steel disc brake dengan gigitan dari kaliper empat piston. Komplet rem tangan hidrolis pula demi kemudahan bermanuver di trek.
Urusan pemacu dan potensi tidak dilupakan. Unit flat-six 3,6 liter berpendingin udara disokong twin turbo dan dapat disetting sesuai keperluan. Basisnya kuat, minimal siap hidangkan tenaga sebesar 450 hp dan torsi puncak 560 Nm. Penyaluran kekuatan terlaksana menuju empat roda secara permanen via girboks sequential 5 percepatan. Bukan itu saja, tersemat Limited Slip Differential (LSD) untuk membatasi diferensiasi putaran antara dua sisi penyaluran. Terpasang di tengah, poros depan, dan poros belakang demi traksi maksimum di seluruh roda.
Baca Juga: Ferrari Bakal Kenalkan SUV Listrik Setelah Purosange Mengaspal
Perlengkapan khusus pun diboyong untuk memberikan kapabilitas tinggi saat berkompetisi. Termasuk di dalamnya tangki bensin jarak jauh dan dua ban cadangan. Pilot dan co-pilot dilindungi oleh roll cage serta bangku bucket seat yang sesuai dengan spesifikasi regulasi FIA. Sebagai tambahan, sistem rehidrasi disediakan untuk pengemudi dan navigator plus sistem GPS khusus balap.
Dalam mengembangkan All-Terrain Competition Study ini Singer tidak bekerja sendiri. Mereka gandeng spesialis kompetisi offroad Richard Tuthill demi memenuhi keinginan sang pelanggan. Prestasinya tentu tidak dapat dipandang sebelah mata. Pada 2019 East Africa Safari Classic ia bungkus posisi keempat melewati 5.000 km di sekitar Kenya dan Tanzania. Kesuksesan ini dibarengi dengan keahlian dari dunia WRC dan Paris-Dakar.
Cocok dengan tujuan pembuatan Singer ACS. Modifikasi ditujukan sesuai keinginan pelanggan agar dapat berkompetisi di balap off-road sekaligus mendemonstrasikan kemampuan melibas segala medan dalam jarak jauh. Well, sang pelanggan misterius itu bahkan memesan dua versi. Model berkelir Parallax White dibuat untuk reli kecepatan tinggi di gurun pasir. Sementara itu, satu lagi dalam balutan Corsica Red ditujukan untuk event di atas aspal. (Krm/Odi)
Sumber: Motor1
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.