Teknologi induksi paksa dalam dapur pacu Ninja H2R merupakan hasil kolaborasi Gas Turbine & Machinery naungan Kawasaki Heavy Industries (KHI). Alih-alih meracik mesin khusus untuk produk aviasinya, kini justru giliran mereka meminjam mesin utuh H2R untuk dicangkok ke helikopter. Kreasi alat terbang tak berawak ini bahkan sukses menyentuh awan dari tenaga jantung motor.
Kawasaki Heavy Industries menamainya K-RACER, kependekan dari Kawasaki Researching Autonomic Compound Exceed dan R merupakan akronim dari otocraft. Ya, mungkin lebih baik memberi judul begitu daripada memasukkan paksa huruf awal otocraft. Terlepas itu, uji penerbangan di Taiki-cho Multipurpose Air Park, Hokkaido, diklaim sukses.
Mereka mendemonstrasikan teknologi helikopter konvensional dengan pengujian tanpa awak, serta memacunya dalam kecepatan tinggi. Yang secara teknis begitu rumit untuk dikontrol. Tapi dalam sesi pengetesan ini, Kawasaki memastikan lajunya stabil meski dengan perintah otonom.
Ini adalah tipe mesin khusus yang memiliki rotor utama berdiameter empat meter. Sementara konfigurasinya lain dari helikopter biasa. Kawasaki memasangkan wing samping, berikut baling-baling di tiap sudut sayap. Mengubah perspektif komposisi biasa yang pakai satu baling-baling di ekor belakang.
Alhasil, torsi putaran rotor utama (Atas) ditekan kembali lewat dua baling-baling sayap, memproduksi gaya dorong yang kuat. Di samping itu, saat terbang sayap fundamental memberi daya angkat demi mengurangi beban rotor. Sehingga memungkinkan melesat dalam kecepatan tinggi yang tak dapat dilakukan model konvensional.
Baca Juga: Yamaha NMax Tampil Mentereng Bertemakan Star Wars
Rangkaian teknis didesain oleh Aerospace System Company. Dan tentu saja, sumber utama tenaga didatangkan dari mesin Ninja H2R empat silinder 998 cc DOHC 16 katup. Jantung ini, dengan mudah memproduksi daya 305,7 Hp/14.000 rpm untuk tenaga terbawahnya. Lain cerita saat berpadu ram air motor. Sementara torsi mencapai 165 Nm/12.500 rpm. Berkat supercharger, suplai oksigen ke ruang bakar makin terkompresi dan begitu instan tanpa gejala lag.
Belum ada informasi terkait rencana niaga helikopter ini. Yang pasti, perolehan riset K-Racer di Hokkaido bakal digunakan untuk pengembangan pesawat VTOL (Vertical Take-off Landing), termasuk yang berawak maupun tanpa awak. Sejauh ini, Kawasaki Heavy Industries telah menyuplai beberapa jenis helikopter, salah satunya BK117. Masih aktif digunakan pemadam kebakaran dan transportasi udara darurat bagi kepentingan medis.
Kisah sukses K-Racer mencangkok mesin H2R, tak selaras dengan motor aslinya. Justru mulai Oktober tahun ini Kawasaki mengkonfirmasi bakal menarik Ninja paling kencang dari lini produksi. Meskipun masih dapat dibeli konsumen dari sisa unit yang ada.
Baca Juga: Proyek Arc Vector Kembali ke Permukaan, Sports Bike Elektrik dengan Jarak Tempuh Panjang
Seperti kita tahu, H2R bukanlah Ninja yang bisa dibawa ke jalan umum. Perihal rancangan bodi dan mesin sudut pandangnya fokus di lintasan pacu. Seperti fairingnya saja, dibuat dari carbon fibre demi mereduksi bobot. Pun material sama di area aksesori pembelah angin. Salah satu pembeda dari segi wujud juga tertera di kelir. Pewarnaan efek tiga dimensi ini menjadi identitas khusus, menariknya lagi ia bisa menyembuhkan goresan sendiri dalam satu minggu. Atau disebut self-healing top coat.
Lantas sajian utama di area teknis, ialah dapur pacu supercharger. Teknologi induksi paksa model begini langsung menyuplai udara ke crankshaft. Sehingga tak bakal ada keluhan mengenai lag, bakal instan terasa di putaran bawah. Digabung ramuan mesin empat silinder DOHC 16 valve 998 cc, pastinya melontar daya kuda di luar nalar sport fairing standar.
Ya, paling tidak ia menciptakan 305,7 Hp/14.000 rpm. Ketika ram air – teknologi lubang angin Kawasaki – aktif di kecepatan tertentu, lonjakan daya tereskalasi sampai 321 Hp/14.000 rpm. Percaya lah, tenaga sebesar itu di roda empat saja besar, apalagi hanya untuk bobot 238 kg. Dan torsinya tak kalah memukau, 165 Nm/12.500 rpm.
Serangkai peralatan elektronik tentu jadi penyeimbang brutalisme daya kuda. Disematkan sistem kontrol gas atau dinamakan Electronic Throttle Valves. Adapun Kawasaki Traction Control (KTRC) dalam beberapa opsi, Kawasaki Launch Control Mode (KLCM), Kawasaki Intelligent anti-lock Braking System, serta Cornering Management Function – yang berisikan juga Engine Brake Control. Quick shifter, assist dan slipper clutch tentu masuk dalam paket.
Alat komputasi canggih juga berpadu perangkat keras optimal. Steering damper buatan Ohlins bisa diatur secara elektronik. Lantas belakangnya ditopang Ohlins juga, tipe tunggal berkode TTX36. Peranti deselerasi sudah jelas disuplai Brembo. Depannya dual disc 330 mm terapit kaliper monobloc empat piston, belakangnya satu cakram 250 mm dua piston. Penutupnya, H2R mengenakan exhaust titanium bergaya megaphone, yang tentunya meneriakan suara lantang empat piston. (Hlm/Odi)
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.