Karimun Wagon R tidak lagi diproduksi untuk pasar domestik. Jadi mereka tidak memiliki kendaraan jenis LCGC di Indonesia. Suzuki Indomobil Sales berdalih, bakal lebih fokus memproduksi kendaraan elektrifikasi melalui teknologi hybrid. Lebih efisien nan ramah lingkungan. Namun pecinta mobil mungil berlogo S tak perlu risau. Sebab mereka diyakini tengah menyiapkan S-Presso sebagai pengganti di ranah ini. Mesin dan bentuknya tak kalah ringkas.
Suzuki S-Presso memiliki panjang 3.565 mm, lebar 1.520 mm, tinggi 1.565 mm serta wheelbase 2.380 mm. Jantung pacu berjenis bensin 1,0 liter tiga silinder DOHC. Enjin sudah sesuai dengan regulasi emisi terbaru. Kemudian daya pacu menghasilkan tenaga puncak 68 PS di 5.500 rpm dan torsi maksimal 90 Nm pada 3.500 rpm. Resultan itu lantas disalurkan pakai transmisi manual 5-percepatan dan opsi otomatis AMT 5-speed. Efisiensi bahan bakar bersertifikasi ARAI yang dilabelkan padanya mencapai 21,7 km/liter. Tergolong sangat irit. Kalau di India, paling mahal Rs 4.91 lakh, sekitar Rp100 jutaan. Jika masuk sini secara impor, kemungkinan seharga mobil LCGC.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Suzuki S-Presso yang Siap Dijual di Indonesia
Namun dalam surel resmi, Suzuki Indonesia malah menyatakan sedang memfokuskan diri untuk pengembangan kendaraan elektrifikasi. Hal ini juga menjadi bagian dari rencana jangka panjang perusahaan yang berkomitmen memproduksi kendaraan ramah lingkungan, sesuai kebutuhan masyarakat. Menurut Shodiq Wicaksono, Managing Director Suzuki Indonesia, pabrikan siap menyodorkan mobil elektrifikasi terjangkau bagi konsumen. “Kami sedang bersiap mengenalkan kendaraan elektrifikasi kepada masyarakat. Namun, kami juga harus jeli melihat daya beli konsumen Indonesia secara umum saat ini. Untuk itu, dengan berbagai pertimbangan dan masukan dari berbagai pihak. Suzuki akan masuk ke era elektrifikasi melalui teknologi hybrid,” jelasnya.
Pengembangan teknologi hybrid yang Suzuki lakukan adalah langkah awal perusahaan dalam mengenalkan teknologi elektrifikasi. Tentu harus sejalan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat saat ini. Kalau bicara teknologi, paling siap dan murah ialah mild-hybrid berupa integrated starter generator (ISG). Di Negeri Bharata, Ertiga, XL6 dan model lain menggunakan sistem serupa. Tapi, ke depan, Suzuki berjanji mengembangkan kendaraan berdaya setrum secara bertahap.
Untuk mengembangkan kendaraan ramah lingkungan, lanjut Suzuki, mengharuskan pabrikan mengalihkan prioritasnya. Sehingga berdampak terhadap penghentian produksi salah satu kendaraan konvensional legendaris yaitu Karimun Wagon R. “Dengan berat hati kami harus menghentikan produksi Karimun Wagon R khusus bagi pasar dalam negeri. Namun, kami bakal menghadirkan kendaraan elektrifikasi kepada konsumen setia Suzuki pada waktu yang tidak lama lagi,” Shodiq Wicaksono memungkasi. (Alx)
Baca Juga: Toyota Rumion, MPV Berbasis Suzuki Ertiga Dijual di Afrika Selatan Rp231 Jutaan
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.