Demi menyongsong era elektrifikasi, Suzuki Indomobil Sales janji bakal berikan model gres. Duit segar yang ditanam buat bikin fasilitas produksi tambahan sekitar Rp1,2 triliun. Menperin Agus Gumiwang sempat memaparkan kendaraan mild hybrid PT SIS rencananya diproduksi pada 2022 serta 2023. Barang berteknologi SHVS sudah ada di sini dan sempat dipajang di pameran mobil listrik 2019 di Monas, Jakarta. Ertiga menggunakan sistem integrated starter generator (ISG). Sekarang tinggal dimassalkan saja.
Shodiq Wicaksono, Managing Director Suzuki Indonesia, menegaskan dalam surel resmi. Pabrikan siap menyodorkan mobil elektrifikasi terjangkau bagi konsumen. “Kami sedang bersiap mengenalkan kendaraan elektrifikasi kepada masyarakat. Namun, kami juga harus jeli melihat daya beli konsumen Indonesia secara umum saat ini. Untuk itu, dengan berbagai pertimbangan dan masukan dari berbagai pihak. Suzuki akan masuk ke era elektrifikasi melalui teknologi hybrid,” papar dia.
Catatan Zigwheels kala itu, Ertiga diimbuhi baterai lithium ion 12 volt berdaya 36 Wh lansiran Denso. Posisi tepat di bawah tempat duduk penumpang depan. Dan perlu diketahui, cara kerjanya sangat berbeda dari kendaraan full hybrid. Kalau di Ertiga Smart Hybrid, menggunakan Integrated Starter Generator (ISG) plus pengaturan dua baterai.
Baca Juga: Suzuki S-Cross 2022 Debut Dunia, Pakai Mesin Boosterjet Turbo Mild Hybrid
ISG menggantikan alternator konvensional, juga mencakup fungsi motor penggerak, yang menambah kemampuan akselerasi. Menurut Suzuki, melalui teknologi itu, bisa meningkatkan efisiensi keseluruhan maupun menurunkan emisi. Dikombinasikan pengaturan baterai ganda di Smart Hybrid, memungkinkan fungsi start and stop otomatis. Ini berkaitan meringankan beban mesin, dengan mematikan saat berhenti dan menghasilkan penghematan bahan bakar lebih baik.
Nah, teknologi SHVS memiliki sistem kerja relatif sederhana. Diawali ketika kendaraan pada posisi berhenti serta pengemudi tidak menginjak pedal dan gigi pada posisi ‘N’ atau netral. Maka secara otomatis mobil melakukan Engine Auto Stop yang berfungsi mematikan mesin. Namun sistem kelistrikan tetap menyala. Kemudian apabila pedal diinjak, secara otomatis ISG kembali menyalakan enjin kendaraan.
Tatkala akselerasi awal, tenaga atau listrik tersimpan di baterai memberikan dukungan tenaga pada mesin. Ketika mobil dalam posisi melaju, tenaga atau listrik tersimpan bakal dialihkan ke komponen elektrik. Seperti lampu, audio, air conditioner, multi-information display. Sehingga kerja jantung pacu hanya dipusatkan untuk menghasilkan tenaga. Ini yang diklaim sanggup meningkatkan efisiensi pemakaian bahan bakar, serta meningkatkan performa berkendara.
Lalu manfaat lain dari sistem itu, tersedia regenerasi energi. Jadi ISG mengubah kinetik dari pengereman atau perlambatan mobil. Kemudian disimpan ke dalam baterai lithium. Energi dari regenerasi inilah yang bisa digunakan untuk menghidupkan ulang mesin. Terus memberi daya pada sistem torque assist selama akselerasi. Begitu pedal rem diinjak, ISG mendeteksi serta langsung melakukan pengisian pada baterai lithium-ion, juga aki 12 volt standar. Saat hendak berhenti (di bawah 15 kpj), mesin bakal mati otomatis begitu gigi dimasukkan ke netral dan pedal kopling diangkat. Jadi, patut ditunggu kedatangan Ertiga maupun XL7 Smart Hybrid. (Alx/Odi)
Baca Juga: Suzuki Indonesia Setop Produksi Karimun Wagon R, S-Presso Bisa Jadi Pengganti
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.