Bukan maksud mau menghasut. Namun faktanya, nilai jual Honda CBR250RR generasi awal makin terdepresiasi. Dan kian mendekati ke harga baru All New CBR150R, baru rilis beberapa waktu lalu. Jadi baiknya, pilih yang mana?
Ketika kami bergerilya ke platform jual beli daring, banyak bermunculan sport fairing seperempat liter itu dilego kurang dari Rp 50 juta. Tepatnya Rp 45 juta – Rp 47 juta, khusus keluaran awal. Alias generasi 2017. Itu pun, baru harga pembuka. Biasanya mereka, para pedagang, bakal membuka keran negosiasi bukan?
Jujur, angka itu sangatlah menggugah. Jika kita lihat rentang harga All New CBR150R, nilainya mulai dari Rp 35,9 juta untuk versi standar. Sementara yang ABS dibanderol Rp 39,9 juta – Rp 40,8 juta OTR Jakarta. Tak begitu jauh. Selisihnya masih di bawah Rp 10 juta.
Lantas, seri apa yang didapat jika meminang CBR250RR bekas senilai tadi? Kebanyakan unit, merupakan varian ABS. Atau bisa kita sebut seri termahal di line up itu. Artinya, segala perangkat canggih terkandung di dalamnya. Paket komplet. Memang kala itu belum ada opsi quick shifter serta assist dan slipper clutch.
Baca Juga: Fakta Menarik dari All New Honda CBR150R 2021
Tapi terlepas itu, CBR250RR generasi pertama pun sudah berbekal teknologi hebat. Bahkan paling canggih di masanya. Ia telah menerapkan sistem throttle-by-wire. Komputerisasi rumit bakal mengatur respons putaran gas sesuai yang dipilih. Misal, saat mengaktifkan pilihan Comfort, CBR akan lebih jinak dan tidak mengerahkan semua tenaga. Naik ke Sport, bukaan selongsong semakin tajam. Apalagi di Sport+. Masing-masing opsi sepengalaman kami punya rasa signifikan.
Hal ini bukan sekadar untuk “main-mainan”. Benar-benar berfungsi sesuai medan. Misal di dalam kota, siapa yang mau respons gas terlalu tajam dan menarik tubuh ke belakang saat berakselerasi? Pasti menginginkan karakter lembut. Tapi ketika butuh, atau sedang di dalam sirkuit, pastinya Anda ingin berkendara dengan gaya agresif. Dan di atas CBR250RR semua itu bisa terjawab.
Kemampuan lajunya pun cukup hebat. Paling moderat di antara kompetitor. Dapur pacu 249 cc dua silinder paralel delapan katup berjenis overbore (62 mm x 41,4 mm). Selayaknya sport fairing tulen, meraung di putaran tinggi. Dan hasil output atas kertas, ia mampu memuntahkan tenaga 38,1 Hp di 12.500 rpm sementara torsinya 23,3 Nm pada 11.000 rpm. Jelas jauh dari CBR150R. Berikut memiliki alunan suara khas dari mesin dua piston. Sayang, girboks enam percepatan belum memiliki assist dan slipper clutch seperti CBR kecil baru. Yang notabene sangat berguna untuk pengendalian di manuver ekstrem.
Tapi sebetulnya ada solusi soal perangkat pembantu transmisi tadi, kecuali quick shifter. Kami pernah bertanya langsung kepada Endro Sutarno, Technical Service Division PT Astra Honda Motor. Assist dan slipper clutch dari komponen CBR seperempat liter baru bisa diaplikasikan ke generasi lama. Tentu dengan beberapa penyesuaian. Termasuk harus membeli satu set kampas kopling anyar. Namun kami belum dapat data berapa ongkos pemasangannya.
Baca Juga: Honda CBR150R Bebenah Diri, Dua Rival Terdekat Perlu Waspada
Motor ini juga memiliki kelengkapan optimal. Fitur di panel instrumen – selain pengatur mode berkendara – menampilkan informasi jelas dan komplet. Dari mulai yang fundamental, sampai data konsumsi bahan bakar rata-rata dan real time terus dihitung. Lantas pencahayaannya pun sudah full LED depan belakang.
Secara konstruksi, sasis teralis berpadu dengan suspensi advance. Depannya ditopang fork upside down dengan diameter tabung besar. Juga dipadu monoshock dengan pengaturan. Dan lengan ayunnya berbahan aluminium, dikenal ringan sekaligus kuat menghela beban berat.
Yang harus diperhatikan, tetap waspada saat memilih unit bekas. Usianya sudah menginjkak tiga tahun lebih. Ada potensi-potensi tertentu – apalagi jika pengguna sebelumnya tak apik – bisa jadi kondisi mesin dan bodi sudah terlampau mengenaskan. Entah sering dipakai balap, berkorelasi pula dengan risiko sempat jatuh. Selalu cek kondisi keseluruhan, sampai menengok ke struktur motor.
Dengan harga tak jauh beda, tentu saja CBR250RR jauh lebih menarik dari segala aspek. Secara performa jelas Anda bakal terpuaskan, sebab jantungnya sport tulen (overbore). Signifikan dari CBR150R, toh naik kelas jauh. Ketika bertanya soal kekurangannya yang belum memiliki assist dan slipper clutch di generasi lama pun, sudah ada solusi. Bisa pasang sendiri. Dan tentunya komponen elektronik seputar mode berkendara lebih relevan di segala medan. Dengan catatan, Anda mampu menemukan unit terawat serta memastikan biaya perbaikan minim. (Hlm/Odi)
Baca Juga: Aksesori dan Apparel Resmi untuk All New Honda CBR15R, Mulai Rp 50 Ribuan
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.