Spekulasi generasi baru Honda HR-V terjawab sudah. Bersama rilisnya gambar penggoda, diumumkan tanggal peluncuran secara global. Tepatnya pada 18 Februari 2021, sang sukseksor melantai. Pada awal Januari, sosoknya sering tertangkap kamera tengah uji jalan dalam balutan kamuflase. Setidaknya bentuk pahatan tubuh dan siluet bodi menyiratkan sosok gres. Bukan semata berganti jubah.
Generasi ketiga HR-V atau Vezel di Jepang, dikabarkan berpijak pada susunan rangka anyar. Formulasi Honda Architecture merupakan bahasa penyempurnaan pada keluaran produk baru. Honda memikirkan bagaimana cara membuat mobil aman, nyaman dan stabil. Sejumlah informasi menyebut proporsi tubuh menjadi lebar. Wheelbase diramal bertambah sekitar 50 mm dari model eksis sepanjang 2.610 mm. Misal itu terjadi, penumpang baris kedua bisa semakin leluasa berkat imbuhan ruang kaki.
Nah, di dalam situs resmi tertulis beberapa pesan yang menyiratkan kelebihan HR-V generasi teranyar. “Biarkan cahaya masuk dan rasakan embusan anginnya. Mari kita rasakan sebuah kebebasan. Kenyamanan lebih baik. Perasaan persatuan yang belum pernah terjadi sebelumnya.” Ungkapan itu terwujud dalam empat bentuk sorotan Honda. Pertama sisipan panoramic sunroof. Kemudian varian e-HEV, sistem sambungan (multikoneksi) dengan berbagai gawai Anda. Terakhir sejumlah indera perasa (Honda Sensing).
Kalau dibedah, fungsi Honda pada model produksi meliputi: Collision Mitigation Braking System (CMBS), Forward Collision Warning (FCW) – Integrated with CMBS, Lane Keeping Assist System (LKAS) dan Road Departure Mitigation (RDM). Ditemani pula oleh Lane Departure Warning (LDW), Adaptive Cruise Control (ACC) with Low Speed Follow (LSF) serta Auto High Beam. Bakalan kian mantap andai HR-V memiliki ini semua.
Mengenai mekanikal pacu tertanam. Belum ada kepastian pakai enjin apa saja. Kalau masih mempertahan konvensional, selain e-HEV. Dipastikan jantung mekanis mengadopsi advanced plateau honing. Formulasi ini diklaim sanggup menurunkan tingkat friksi antara piston dan lubang silinder, dengan menciptakan permukaan yang sangat halus. Kemudian timing chain juga dilengkapi lapisan peregangan gesekan baru. Gunanya mengurangi keausan jangka panjang. Plus meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Opsi lain bisa dilihat berapa banyak seleksi enjin dari keluarga Jazz maupun City. Pada versi hybrid ada mesin empat silinder 16 katup DOHC i-VTEC siklus Atkinson berkapasitas 1,5 liter. Buncahan daya dari pembakaran bensin 98 PS. Lanjut momen puntur puncak didapat 127 Nm. Sementara itu, motor listrik sanggum memberi imbuhan energi 108 PS dan 253 Nm. Distribusi tenaga ke roda depan via transmisi e-CVT. Penyalur tenaga bisa pula menggunakan i-MMD (Intelligent Multi Mode Drive). Inilah evolusi teknologi single motor serta transmisi DCT 7 percepatan i-DCD (Intelligent Dual Clutch Drive). Anda juga bisa mendapati di Jazz juga City e:HEV. Menurut Honda, berkat penyaluran itu, sanggup meningkatkan efisiensi energi.
Bagaimana jika kelak model serupa dijual di Indonesia? Bisa jadi tetap menggendong unit 1,5 liter naturally aspirated. Dapur pacu mengandalkan konfigurasi empat silinder 16 katup i-VTEC. Tenaga maksimum 121 PS plus torsi puncak 145 Nm. Selain itu, ada pula pemacu 1,8 liter berkekuatan 139 PS serta 169 Nm. Semua opsi itu dikawin penghubung berupa transmisi CVT atau manual lima percepatan. Memang sudah waktunya disegarkan. Tapi tidak dalam waktu dekat bagi market sini. Sebab masih banyak antrian produk baru dan penyegaran yang belum kunjung dilepas. Mulai dari jenis sedan, hatchback, SUV hingga MPV. Tunggu saja kejutan dari HPM. (Alx/Odi)
Baca Juga: Brio Terlaris pada 2020, Catatan Sejarah bagi Honda Prospect Motor
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.