Test Ride: Honda CBR1000RR SP
JAKARTA, 16 Agustus 2016 -- Motovaganza sudah cukup banyak melakukan test ride motor-motor besar asal Eropa seperti BMW Motorrad (Jerman), Ducati Motorcycles (Italia), atau Triumph Motorcycles (Inggris). Hmmm… ternyata saya baru menjajal satu nama dari Jepang yaitu Kawasaki. Padahal, negeri matahari terbit itu punya satu nama besar; Honda.
Di Indonesia, jajaran Big Bike mereka cukup lengkap. Mereka punya model seperti, Honda CB500X ABS, CB500 F, CBR500R, NM4-Vultuz, Honda CB650F ABS, CBR650F ABS. Saya mendapat kesempatan menjajal salah satu model andalan Honda di kelas 1000 cc yaitu Honda CBR1000RR SP. Boleh dibilang inilah line-up top level Honda.
Honda is Honda. Ada karakter tersendiri yang terlihat dari desain yang mereka buat. Honda CBR1000RR SP mengusung desain secara umum layaknya sportsbike dengan desain full fairing, menukik, stang menunduk serta meruncing di bagian buritannya. Sekilas motor yang saya coba, dengan warna tri-color HRC, mirip dengan Honda CBR250 keluaran tahun 2015.
Dengan mengusung konsep “Fun Sport Riding and Easy Handling” Honda benar-benar sukses menggarap motor keluaran 2016 ini. Hal ini diperkuat dengan penggunaan suspensi depan – belakang yang didesain secara khusus, caliper rem depan yang juga didesain secara khusus milik Brembo serta penggunaan rangka ringan bertipe diamond berbahan alumunium.
Walaupun demikian, bobot motor dengan mesin 4 silinder berkapasitas 1000cc ini terbilang ringan. Rangka didesain tidak hanya ringan tetapi juga ringkas dengan die-cast aluminum twin-spar 4 pieces mengadopsi dari tipe RR yang telah dimodifikasi menyesuaikan dengan suspensi Öhlins. Hasilnya motor ini memiliki berat keseluruhan seberat 210Kg. Sementara titik keseimbangan rigid berada di sekitar suspensi belakang dengan sistem Pro-Link menghasilkan gerakan lincah dan nyaman dalam pengendalian traksi.
Riding Position
Puas melihat tampilannya, saya tak sabar untuk segera menunggangi motor ini. Saat duduk di atas kursi CBR1000RR SP, rasanya cukup pendek. Posisi duduk terbilang nyaman, hal ini mungkin disebabkan tinggi jok yang cukup acceptable untuk postur orang Indonesia yaitu sekitar 825-845 mm. Kaki saya sampai ke tanah alias tidak perlu jinjit. Posisi ini membuat saya pede untuk mulai menghidupkan mesin melalui tombol yang menggunakan bantuan elektrik starter.
Sedikit tips, untuk mendapatkan riding position yang nyaman dan pas ada baiknya badan sedikit membungkuk atau menunduk. Dengan kata lain riding positionnya menegaskan karakter motor sport yang siap “digeber”.
Nah, keunggulan dimensi dan riding position ini yang menjadikan Honda CBR 1000RR SP lincah diajak nyalip-nyalip di antara ramainya kendaraan di kawasan Senayan, tempat saya memulai test dride kali ini.
Mesin
Mengarah ke kawasan Pancoran, saya mulai mengeksplorasi kemampuan mesin motor ini. Honda CBR 1000RR SP diperkuat mesin berkubikasi 999.8cc Inline 4 valve per cylinder PGM-FI, liquid cooled. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 133 kW pada @ 2,250 rpm dan torsi sebesar 114 Nm pada @ 10,500 rpm. Dengan kemampuan mesin sebesar ini, Honda mengklaim CBR100RR hanya membutuhkan waktu 5 detik untuk melahap 0-150 km/jam.
Tentu saja saya tak mau membuktikan klaim ini di jalanan Jakarta. Bisa berlari 80-100 km/jam saja rasanya sudah bagus. Walau terbilang buas, karakter 4 silinder Honda CBR1000RR SP juga asik diajak berjalan santai melibas kemacetan Jakarta. Ini menjadikan nilai lebih untuk motor tipe superbike.
Untuk transmisi Honda CBR1000RR SP menggunakan transmisi 6 percepatan manual. Asiknya, kopling terasa sangat enteng berkat teknologi Light Action dan Assist Sliper Clutch yang merupakan teknologi turunan motor MotoGP Honda RCV213 V. Teknologi ini memastikan kemudahan, kehalusan dan ketepatan pergantian gigi pada tuas kopling. Saya merasakan pengereman mendadak seperti saat akan memasuki tikungan, fitur ini sangat efektif menurunkan torsi mesin serta turut mengurangi potensi kehilangan traksi sehingga kestabilan pengendalian dapat tetap terjaga.
Performa & Safety
Menariknya, Honda melengkapi CBR 1000RR SP dengan mengkombinasikan kecanggihan rem ABS dan. Tidak hanya itu, Honda Electronic Steering Damper (HESD) yang disematkan juga merupakan langkah cerdas untuk memberikan stabilitas prima pada kecepatan tinggi dengan meminimasi perubahan sudut kemudi dan tetap ringan dan mudah dikendalikan pada saat putaran rendah. Hal ini kami uji dengan melakukan aksi wheelie saat situasi jalan sedang sepi tepat berada di depan kawasan Taman Ria, Senayan.
Paket keamanan yang dipasang Honda juga meliputi lengan ayun belakang berbahan aluminium berbentuk gull-wing yang dioperasikan melalui suspensi belakang Unit Pro-Link milik OHLINS yang juga adopsi Moto GP, Honda RCV213 V milik Mar Marquez. Kestabilan kelas atas yang diadopsi model ini mengaplikasikan struktur tabung ganda (damper case and cylinder) untuk menghasilkan kinerja traksi dan performa daya cengkram yang meningkat tajam.
Selama 3 hari bermain-main dengan motor ini, Honda CBR1000RR SP sangat asik untuk diajak menempuh perjalanan dalam kota maupun bermanuver di dalam lintasan sirkuit. Namun dengan syarat: Anda harus memiliki skill sedikit di atas rata-rata untuk menaklukkan power to weight ratio-nya yang mencapai 1:1.45 hp/kg. Dengan kata lain ban depan akan otomatis terangkat dari tanah saat kecepatan menunjukan angka 180 km/jam. Dahsyat!
Oh ya, masih ada satu keunggulan lagi. Honda CBR1000RR SP dijual dengan harga Rp 575 juta (off the road). Harga ini jauh di bawah harga motor di kelas superbike asal Eropa lainnya.
[gallery columns="4" td_select_gallery_slide="slide" ids="16377,16378,16379,16380,16381,16382,16383,16384,16385,16386,16387,16388,16389,16390,16391,16392">
ANDHIKA KRESNA
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test