City car mungil memang diperlukan dalam mobilitas kota sehari-hari. Dimensi kompak, lincah, irit dan mudah dirawat. Semuanya memang dirancang untuk kebutuhan kaum urban. Toyota Agya bisa jadi pilihan reliabel dan murah dipelihara. Pantas dijadikan moda transportasi utama untuk dalam kota. Biasa dipakai pekerja kantoran, ibu rumah tangga sampai mahasiswa.
Termasuk dalam skema Low Cost Green Car (LCGC), tentu segalanya serbaekonomis. Mulai dari harga jual yang masuk dalam pilihan mobil termurah di Indonesia. Begitu pula harga bekasnya yang semakin ramah kantong. Nilai plus dari teknis, mesin harus irit. Awalnya dijajakan dalam pilihan mesin 3-silinder 1,0-liter saja. Enjin ringkas tentu tak rakus bahan bakar sama sekali.
Namun seiring persaingan yang mengarah ke 4-silinder, Agya pun mengikuti permintaan pasar itu. Meski membesar jadi 1,2-liter, bukan lantas berkurang efisiensinya. Teknologi katup andalan Toyota selalu berhasil memadukan komposisi terbaik antara performa dan irit bahan bakar. Sesuai regulasi LCGC, konsumsi bensin harus menembus 20 kpl. Itu mampu disanggupi Agya.
Lalu sebagai mobil kota, dimensi kompak tentu sebuah kewajiban. Ukuran Agya hanya 3.600 x 1.600 x 1.520 mm (PxLxT). Enak diajak memasuki gang-gang sempit bila harus menghindari kemacetan. Ground clearance turut dirancang setinggi 180 cm. Tergolong jangkung agar ramah menghadapi beragamnya kondisi jalanan di Indonesia. Namun bodi kecil bukan berarti dalamnya sempit. Memang Agya lebih cocok dipakai sendiri. Bisa sekali menampung 5 penumpang dewasa, tapi pasti tidak mencerminkan kenyamanan yang adil.
Baca Juga: Menilik Toyota Kijang Innova Tipe Q Seken, Varian Langka Tak Lama Masa Edarnya
Pertama kali dikenalkan pada September 2013. Bersama saudaranya, Toyota Agya langsung memimpin pasar Low Cost Green Car (LCGC). Agya dan Ayla ibarat versi lain Avanza-Xenia. Tentu ada tujuan untuk menjadi raja di segmen yang baru terbentuk. Rumusannya hampir sama seperti di kelas Low MPV. Agya diplot sedikit lebih mahal, sementara Ayla punya penawaran tipe lebih beragam.
Awal muncul, Agya masih sangat sederhana. Agar menekan harga semurah mungkin, tentu harus mengorbankan banyak kenyamanan. Fiturnya sangat seadanya, bahkan belum ada ABS+EBD. Cukup mengandalkan sepasang airbag di depan. Peranti kenyamanan juga ala kadarnya. Hanya bergantung pada head unit 2-Din yang didesain hampir menyatu dengan dasbor.
Pilihan mesin cuma satu, pakai unit 1KR-DE 3-silinder DOHC. Kapasitasnya hanya 998 cc dengan torehan tenaga 65,3 PS dan torsi maksimal 86 Nm. Seluruhnya tersalur ke roda lewat pilihan transmisi manual 5-speed atau otomatis 4-speed. Saat itu menjadi keuntungan bagi Agya-Ayla karena punya opsi transmisi tanpa pedal kopling. Beda dengan lawan utama mereka, Honda Brio Satya dan Suzuki Karimun Wagon R yang hanya tersedia manual.
Tentu saja irit dan akselerasi mesin mungil juga lumayan cekatan. Tipikal 3-silinder, torsi bawahnya kuat sehingga tak perlu bermain di putaran terlalu tinggi. Alhasil konsumsi BBM di atas 20 kpl mudah digapai bila melaju konstan di jalan tol. Sementara dalam kota, masih sanggup menyentuh 14,6 kpl rata-rata.
Karena dirancang sebagai mobil murah, jangan terlalu berharap pengendaraan nyaman. Apalagi sudah menginjak delapan tahun, sudah pasti banyak bagian yang harus dibenahi. Saat masih baru pun memang terasa kualitas. Mungkin karena bodi yang tipis dan minim peredam, polusi suara dari luar begitu mengganggu hingga kabin. Belum lagi getaran silinder ganjil yang lumayan kencang. Inilah mengapa 3-silinder kurang diminati konsumen.
Harga seken di pasar mobkas makin murah. Rilisan paling awal tahun 2013, cukup ditebus mulai Rp 70 jutaan. Sempat ada penambahan fitur sedikit berupa wiper belakang pada 2014, harganya kini sekitar Rp 75 - Rp 85 juta. Model ini paling muda keluaran 2017 sebelum facelift. Banderolnya di bawah Rp 95 juta.
Baca Juga: Ketahui Ini Dulu Sebelum Beli Suzuki Ignis
Empat tahun beredar, Toyota beri penyegaran. Model facelift 2017 mendapat banyak pembaruan tak hanya di wajah tapi juga kualitas berkendara. Lahirnya versi 7-seater, Toyota Calya dan Daihatsu Sigra, mampu memancing peningkatan kualitas Agya. Paling signifikan ialah membenamkan mesin 3NR-VE 4-silinder 1,2-liter Dual VVT-i yang juga dipakai Calya-Sigra. Mesin 3-silinder 1KR-DE tetap dipertahankan untuk varian bawah. Ada update juga untuk enjin itu lewat tambahan teknologi katup VVT-i.
Tampilan baru tampak makin mewah. Lampu utama sudah model proyektor meski masih bohlam biasa. Dipermanis LED guide line yang menyala saat siang hari. Sesuatu yang belum dimiliki LCGC lain saat itu. Wajah keseluruhan seperti mengalami modifikasi dari model awal. Pastinya ada aksen krom atau hiasan lainnya. Bemper belakang terlihat ramai lewat ventilasi udara sporty dan lampu belakang LED berbentuk L. Sampai mendesain ulang pelek 14 inci gaya propeller yang sedang tren.
Interior juga mengalami kemajuan. Terlihat dari audio steering switch yang mempermudah pengaturan head unit saat mengemudi. Model head unit juga baru, belum monitor tapi fiturnya ada koneksi Bluetooth. Lebih aman juga dari tangan pencuri, karena sudah disediakan immobilizer. Akhirnya rem dengan ABS tersedia, namun khusus tipe TRD saja. Berikut tambahan sensor parkir dan Isofix demi keselamatan membawa buah hati.
Pembenahan lain yang langsung terasa adalah insulasi suara lebih baik dari model sebelumnya. Selain dibantu mesin 4-silinder yang lebih halus, kebisingan dari luar kabin juga semakin diminalisir. Alhasil kenyamanan di dalam kabin pun meningkat. Sayangnya masih kontras dengan bantingan suspensi. Terasa keras bila kabin kosong dan terlalu empuk bila penuh. Suspensi depan ditambahkan batang stabilizer untuk meningkatkan pengendalian saat bermanuver. Kemudi sangat ringan untuk manuver dan responsnya cukup lincah, karena sudah menganut Electronic Power Steering (EPS).
Model facelift pertama lebih layak dibeli dibanding yang awal. Selain mesin 4-silinder jauh lebih halus getarannya, fitur juga makin komplet. Harga di pasaran, Rp 100 - Rp 115 juta. Makin muda sampai 2020 berada di kisaran Rp 120 - Rp 135 juta. Tanggung kalau pilih yang model itu, karena Agya facelift lagi pada pertengahan tahun.
Tiga tahun berselang, Agya disegarkan lagi. Kali ini paling revolusioner dan mutakhir. Banyak fitur kelas atasnya tersedia, membuat Agya bukan lagi terlihat seperti mobil murah. Dari luar makin agresif dari ubahan desain muka sesuai bahasa desain Toyota terbaru. Grille besar menganga dan rumah fog lamp menyudut, membuat tampilan sporty tapi juga sangat ramai. Bagian modern, lampu utama sudah LED. Sesuatu yang tidak dimiliki Honda Brio Satya. Lampu belakang juga diubah lewat pola pewarnaan baru. Aksen huruf makin kentara terlihat.
Ubahan serius lainnya saat masuk ke kabin. Khusus tipe TRD tak perlu lagi anak kunci untuk menyalakan mesin. Cukup kantongi smart key, tinggal tekan start-stop button layaknya mobil lebih mahal darinya.
Dasbor tengah juga direvisi total. Kontrol AC tambah canggih bukan berupa kenop putar lagi. Sudah model tombol dengan tampilan digital. Head unit pun berupa monitor layar sentuh. Fungsinya banyak, sampai bisa koneksi dengan smartphone. Proses pelipatan spion luar sudah elektrik. Hal sepele, tapi sangat bermanfaat fungsinya. Perubahan mayoritas berkutat di desain dan fitur. Soal mekanikal penggerak tak disentuh. Mesin tetap 3NR-VE 1,2-liter, tanpa ada lagi pilihan 3-silinder 1KR-DE.
Membeli mobil bekas tentu harus disesuaikan bujet dan kebutuhan. Terpenting, cari kondisi yang bisa dipertanggungjawabkan. Pastikan riwayat perawatan jelas, bebas banjir dan tabrakan. Rekor servis di bengkel resmi sebuah nilai plus yang cukup penting. Karena penggantian komponen sudah pasti asli dan terjamin. Odometer tinggi bukan masalah jika selalu rajin servis dan tak pernah terlambat.
Kalau dana terbatas, model awal tahun 2013-2016 bisa dijadikan pilihan. Tipe G saja cukup, karena TRD sebatas kosmetik belaka tanpa ada keistimewaan fitur. Dana tak sampai Rp 100 juta sudah bisa membelinya. Beda lagi ingin rasa berkendara lebih berkualitas. Model facelift 2017-2019 pantas dipilih karena perbaikannya sangat signifikan. Kalau ini pilih saja tipe TRD. Sebab peranti keselamatannya paling lengkap dengan adanya ABS. (Odi)
Baca Juga: Menimbang Suzuki Baleno atau Swift Bekas, Duo Hatchback Saling Berbagi Drivetrain
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.