Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid mulai dikapalkan ke pasar mancanegara, (21/2). Langkah ini menandai peningkatan level kapabilitas dan keunggulan industri manufaktur otomotif nasional dengan produk berteknologi tinggi ke berbagai negara. Ekspor juga menandai pengembangan industri otomotif nasional yang memasuki era elektrifikasi dan menyumbangkan neraca dagang positif.
Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengungkapkan ekspor perdana ini tidak mungkin tercapai tanpa dukungan Pemerintah Indonesia. Selain itu kemitraan kuat dari seluruh rantai pasok termasuk industri kecil dan menengah dan dukungan masyarakat.
"Semoga kami dapat berkontribusi lebih besar agar dapat bersama-sama tumbuh dan meningkatkan daya saing global untuk memenuhi perkembangan industri otomotif Indonesia dan global," ucap Warih dalam sambutannya.
Tahun ini, Toyota menargetkan ekspor Kijang Innova terbaru lebih dari 8.000 unit dengan komposisi 30 persen tipe hybrid dan 70 persen tipe internal combustion engine (ICE). Tujuan ekspor ke negara kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin dan Timur Tengah. Target berikutnya adalah meningkatkan ekspor Innova Zenix dari tahun ke tahun hingga mencapai target 17.000 unit di 2025 untuk tipe hybrid dan konvensional.
Baca Juga: Mau Beli Toyota Kijang Innova Zenix, Cek Dulu Kekurangannya
Warih mengungkapkan, ekspor perdana kendaraan elektrifikasi Kijang Innova Zenix Hybrid ini merupakan bagian dari upaya Toyota Indonesia untuk turut serta dalam mencapai target pemerintah yakni dekarbonisasi. Ekspor mobil utuh ini juga termasuk baterai elektrifikasi yang sudah dirakit lokal di Karawang.
Tidak lupa, Toyota terus memperkenalkan beragam model kendaraan yang bisa mengurangi emisi lewat strategi multiple pathway. Ini termasuk kendaraan konvensional hemat bahan bakar, kendaraan dengan bahan bakar bio, serta kendaraan berteknologi elektrifikasi yang terdiri dari HEV, PHEV dan BEV.
"Kami akan terus mempertahankan posisi Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor kendaraan elektrifikasi buatan dalam negeri, khususnya hybrid," ucap Warih.
Toyota memulai ekspor kendaraan sejak 1987 silam dengan pengapalan Kijang Generasi 3 ke Brunei Darussalam. Pada 2022, volume ekspor kumulatif kendaraan bermerek Toyota sudah mencapai 2 juta unit dengan perayaan ekspor ke Australia. Toyota Indonesia melakukan ekspor ke lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, Oceania dan Timur Tengah mencakup 4 benua yakni Asia, Afrika, Amerika dan Australia yang terdiri dari 9 model Toyota produksi dalam negeri.
Model Kijang kembali mencatat sejarah sebagai model elektrifikasi pertama yang di ekspor Toyota Indonesia. Harapannya, model ini turut menyumbang target peningkatan volume ekspor kendaraan tahun ini hingga meningkat sebesar 5 persen. Target lainnya, Toyota akan menambah negara tujuan ekspor kendaraan dari Indonesia ke kawasan Afrika. (Sta/Odi)
Baca Juga: Beda Toyota Kijang Innova Zenix G CVT dengan G Hybrid Cuma Rp39 Juta, Ambil Mana?
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.