Toyota Innova Venturer terlahir sebagai keluarga Kijang termahal. Ia masuk dalam segmen MPV medium yang sebenarnya tidak punya lawan sepadan. Meluncur pertama kali pada 2017, ia melengkapi 3 varian Innova: G, V dan Q. Namun pada akhirnya eksistensi tipe Q harus dikorbankan untuk diganti Venturer. Identitas tersendiri terasa punya gengsi berbeda. Setidaknya mengisi celah antara Innova dan Fortuner.
Konsumen yang disasar tentu berbeda dibanding Innova. Targetnya lebih mapan, hampir selevel Fortuner tapi tidak ingin sebuah SUV jangkung. Basis mengambil Innova tipe Q. Seluruh fitur di trim langka itu ditambahkan aksesori agar kian mewah. Sekilas ada kesan karakter SUV berupa penambahan side rocker moulding hitam di sekeliling bodi yang diramaikan aksen krom di samping dan keempat sudut.
Agar sosoknya lebih gagah, pelek dikelir hitam. Sayangnya masih memakai model sama seperti milik Innova Q. Fitur eksterior lainnya yang juga sama antara lain, LED projector headlamp, spion dengan welcome light dan antena model sirip ikan hiu. Melongok ke dalam kabin, balutan kulit sudah standar. Dominasi warna interior serbahitam sehingga terlihat elegan. Ditambah captain seat agar lebih eksklusif.
Kelengkapan fitur mayoritas sama seperti Innova Q. Penggunaan smart entry key, tak perlu lagi menyalakan mesin dengan anak kunci. Multi-Information Display (MID) model TFT terlihat inovatif menampilkan gambar berbentuk 3D. Penyejuk udara sudah mengadopsi climate control dan ambien pencahayaan di plafon yang berfungsi menambah kenyamanan. Tak ketinggalan, sistem hiburan berupa monitor 8-inci, yang bisa diatur hanya melalui gestur tubuh dan banyak fitur lain seperti Miracast, HDMI, Bluetooth, voice command, web browser dan koneksi smartphone.
Baca Juga: Toyota Raize 1.0 Turbo TSS Sudah Ada Bekasnya, Harga Beda Tipis dari Baru
Fitur keselamatan Innova Q pastinya juga ada di Venturer. Kantung udara tidak hanya untuk pengemudi dan penumpang, tapi sudah tersedia di samping dan airbag tirai. Sistem ABS+EBD pasti punya, ditambah Vehicle Stability Control (VSC) untuk mencegah Venturer tergelincir di tikungan. Peranti Hill Assist Control (HAC) yang sangat berguna di tanjakan curam. Rasa was-was tergelincir turun, hilang karena mobil tertahan meski rem sudah dilepas.
Pilihan mesin ada dua. Bensin 1TR-FE 4-silinder 2,0-liter dengan teknologi Dual VVT-i dan diesel 2GD-FTV 2,4-liter VNTurbo. Meski menjadi varian tertinggi, pilihan transmisi manual 5-percepatan tetap ditawarkan selain transmisi otomatis 6-percepatan. Diesel masih lebih difavoritkan ketimbang bensin. Torsi besar menghasilkan akselerasi ringan, sekaligus irit bahan bakar.
Mengenai unit seken, tak sulit menemukannya di showroom maupun marketplace. Ia tetaplah Kijang yang masih disukai keluarga Indonesia meski harganya tak lagi ‘merakyat’. Setelah berusia empat tahun, resale value-nya masih tergolong kuat khususnya varian bermesin diesel. Ambil contoh harga baru pada 2017, Venturer 2.4 diesel M/T senilai Rp432,2 juta dan 2.4 A/T Rp453,8 juta. Di pasar mobkas saat ini berada di kisaran Rp350 jutaan hingga Rp390 juta. Alhasil berada di teritori New Innova tipe G paling gres .
Sementara harga Venturer bensin bekas lebih banyak terdepresiasi. Kondisi baru saat 2017, tipe 2.0 M/T dulunya Rp394,5 juta dan matik Rp414,8 juta. Sekarang berada di rentang Rp270 jutaan sampai Rp290 jutaan. Perbedaan yang sangat jauh dibanding Venturer diesel bekas membuat unit ini sangat menarik. Bisa dijadikan solusi daripada memilih New Innova G bensin yang banderol barunya mulai Rp320 jutaan. Anda bisa mendapat paket mewah dalam jangkauan hemat. Asalkan teliti dan cari kondisi mobil terbaik, niscaya pemakaian bisa dalam jangka waktu panjang. Karena Kijang selalu menyandang citra durabilitas telah teruji. (Odi)
Baca Juga: Toyota Avanza Veloz 1.3 2019 Bekas, Opsi Menarik selain Toyota Calya Baru
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.