Kedatangan Triumph Trident 660 lantas menantang Honda CB650R yang sama-sama berada di segmen naked sport neo. Dari segi harga, kedua motor punya selisih yang tak jauh, jika dikalkulasi diferensiasinya hanya sekitar Rp18,335 juta. Trident 660 dipasarkan Rp280 juta, sementara Honda CB650R Rp298,335 juta OTR. Perlu dicatat, status Trident masih off-the-road. Diperkirakan harga OTR bisa tembus Rp 320 juta.
Nah, bagi yang sedang mencari informasi soal spesifikasi, fitur, dan teknologi dari keduanya, kali ini kami akan bahas secara lengkap. Kira-kira mana yang layak untuk dipinang?
Soal desain adalah selera masing-masing. Tapi kami akan bantu coba menerjemahkan visual yang diusung masing-masing merek. Dimulai dari Triumph Trident 660, motor ini bergaya naked sport neo. Itu bisa dilihat dari bentuk lampu depan dan panel meter membulat.
Bagian buritannya juga menarik, tak ada komponen spakbor namun digantikan dengan mudguard di belakang velg yang sekaligus jadi tempat dudukan pelat nomor. Alhasil tampilannya seakan memadukan 2 visual berbeda yaitu sporty dan klasik.
Sementara Honda CB650R terbaru membawa beberapa penyegaran untuk pasar Indonesia. Tampilannya tetap konsisten bahasa desain neo sport cafe. Lampu depan membulat hadir di fascia dengan pemanis DRL di bagian tepiannya. Desain tangki lebih atraktif ketimbang Trident karena dibekali semacam shroud di sisi kiri dan kanannya dan banyak tarikan garis tegas sampai ke bagian bodi belakang.
Kedua motor mengusung konfigurasi mesin berbeda namun dari isi silinder punya kemiripan. Triumph Trident 660 mengemas enjin DOHC 3-silinder segaris berkubikasi 660 cc. Racikan diameter dan langkah piston dirancang overbore yakni 74,0 x 51,1 mm. Lantas rasio kompresi mesin dipatok tinggi (11,95 :1). Nah, konstruksi mesin itu, Trident sanggup melontarkan daya 80,4 Hp di putaran 10.250 rpm. Sementara torsi maksimumnya adalah 64 Nm di 6.250 rpm. Keseluruhan output disalurkan oleh transmisi 6-percepatan ke roda belakang lewat penggerak rantai.
Jika disandingkan dengan CB650R, Trident lebih unggul sedikit soal torsi. Honda mengemas jantung pacu 4-silinder, DOHC, 648,72 cc yang mampu memproduksi tenaga maksimal sampai 89,1 daya kuda di 11 ribu rpm dan torsi puncak 60,7 Nm pada 8.000 rpm. Daya tersebut dikawinkan dengan transmisi manual 6-percepatan.
Baca Juga: Punya Budget Rp200 jutaan, Pilih Beli Royal Enfield 650 atau Kawasaki W800?
Berada di segmen moge kelas menengah, Trident 660 dan CB650R sama-sama dibekali fitur dan teknologi advanced. Biar memudahkan Anda, kami rangkum secara lengkap informasinya berikut ini.
Triumph Trident 660:
Honda CB650R:
Jika membandingkan, Triumph Trident tergolong lebih lengkap. Honda CB650R belum dilengkapi riding mode, quick shifter, navigasi, koneksi bluetooth, dan peranti ride-by-wire.
Dari segi dimensi, Triumph Trident lebih kompak dan juga ringan. Ia punya panjang 1.401 mm, lebar 795 mm, dan tinggi 1.809 mm. Sementara Honda CB650R berukuran panjang 2.128 mm, lebar 784 mm, dan lebar 1.076 mm.
Trident jauh lebih ringan karena hanya punya berat total 189 kg. Sementara CB650R mencapai 203 kg. Tak heran, karena jagoan Honda itu mengemas konfigurasi mesin 4-silinder dan dimensi yang lebih gambot. Soal volume tangki BBM, Triumph Trident punya kapasitas sampai 14 liter. Lebih kecil memang jika membandingkan kepunyaan CB650R yang mampu menenggak bensin sampai 15,4 liter.
Rancang kaki-kaki tentu berimbas pada sektor kenyamanan dan kestabilan ketika dipacu dalam kecepatan tinggi. Trident ditopang suspensi depan berjenis up-side-down (USD) Showa bersistem separate function forks (SFF). Adapun di belakang pakai jenis peredam kejut tunggal yang telah dilengkapi penyetelan preload.
Lengan ayun Trident masih mengusung jenis baja, namun pelek yang dipakai sudah berbahan aluminium tempa. Roda itu kemudian dibalut ban profil 120/70-17 dan 180/55-17 (depan-belakang). Dari lembar spesifikasi, Trident menggunakan frame jenis Tubular steel perimeter.
Sementara Honda CB650R juga dilengkapi peredam yang mumpuni. Di depan pakai jenis USD garapan Showa dengan diameter 41 mm. Sementara di belakang pakai suspensi monoshock dengan opsi penyetelan preload juga. Tipe lengan ayunnya sudah memakai bahan alumunium yang lebih ringan dan diklaim tahan karat.
Dari segi tampilan, swing arm kepunyaan CB650R juga terlihat lebih atraktif. Lantas ban depannya menggunakan ukuran 120/70 ring 17 dan 180/55 ring 17 di belakang. Jenis sasis menggunakan tipe Diamond (steel) yang diklaim pabrikan lebih luwes dipakai di berbagai kondisi.
Jadi pilih yang mana? Jika Anda bosan dengan motor produksi pabrikan Jepang dan ingin mencoba motor kelahiran Britania, maka Triumph Trident bisa jadi pilihannya. Apalagi dia jadi satu-satunya motor Triumph dengan banderol paling murah di Indonesia. Soal mesin juga rasanya tak kalah meski hanya mengusung konfigurasi 3-silinder, racikan suaranya masih mirip-mirip dengan motor bermesin 4-silinder.
Sementara jika Anda mencari moge naked sport kelas menengah dengan gaya yang lebih sporty dan dinamis, maka pilihannya adalah Honda CB650R. Banderolnya juga lebih murah ketimbang Triumph Trident (jika dibandingkan secara OTR). Hitung-hitung Anda masih bisa membeli beberapa aksesori penunjang kosmetika dan performa. (Kit/Odi)
Baca Juga: Kawasaki Ninja 250SL vs Suzuki Gixxer SF 250, Adu Sporty Fairing Silinder Tunggal
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.