Vespa edisi terbatas berbondong-bondong masuk Tanah Air sepanjang 2020. Kini giliran Primavera dieksklusifkan - hasil kolaborasi organisasi nirlaba (RED) - bergerak di bidang kemanusiaan. Khususnya dalam penanggulangan HIV/AIDS, tuberkulosis, serta malaria. Sosok serba merah ini dijual Rp 53,6 juta OTR Jakarta dan hasil donasi tiap pembelian bakal diteruskan ke Global Fund untuk memerangi AIDS.
“Saat ini, kemitraan Vespa dan (RED) dalam menekankan sebuah pesan bahwa setiap orang dapat membawa dampak positif bagi kehidupan sesama telah memasuki tahun keempat. Vespa berkomitmen terlibat secara aktif dalam pembahasan dan partisipasi langsung untuk memerangi penyakit, khususnya, HIV/AIDS. Oleh karena itu, sebagai merek yang ikonik dan timeless classic, Vespa mengajak para pengagumnya untuk menikmati lebih dari sekedar pengalaman berkendara premium ala Italia dengan turut ikut berkontribusi dalam menyediakan 500 hari pengobatan HIV/AIDS yang dapat menyelamatkan jiwa bersama Primavera (RED),” ungkap Marco Noto La Diega, Presiden Direktur PT Piaggio Indonesia, dalam rilis.
Menurut mereka, merah secara umum melambangkan keberanian, kekuatan, cinta, serta petualangan. Sekaligus menandakan sesuatu yang mendesak (emergency), berkorelasi dengan gerakan organisasi nirlaba terkait dalam menanggulangi HIV/AIDS. Selama ini, (RED) telah memberikan dampak positif bagi 110 juta orang melalui kegiatan pencegahan dan pengobatan, serta konsultasi dan pendampingan di berbagai negara.
Baca Juga: Vespa Racing Sixties, Berjubah Balap Klasik
Interpretasi pengemasan sama persis dengan Vespa 946 (RED) yang muncul empat tahun lalu. Tentu saja semua panel bodi dilabur merah cerah. Sementara list bodi dan bingkai lampu kromium disisipkan sebagai aksen. Tanpa penyematan nuansa gelap nan sporty yang biasanya hadir di tiap edisi khusus.
Di samping itu, pelek palang dengan corak serupa Primavera standar ikut dicat merah. Berpadu bibir pelek aluminium. Komposisi ini membuatnya terlihat unik dan ekspresif. Hal paling menarik, bungkusan jok kulit Nubuck juga senada tema. Lantas memberikan nuansa elegan sekaligus mewah. Plus diferensiasi dengan varian basis, ia dihias reflektor mata kucing pada area sisi spakbor belakang. Seperti Vespa pasar Amerika Serikat.
Sisanya sama, mengadopsi Primavera generasi terkini yang sudah pakai lampu LED berseparator. Begitu pula bentuk front tie runcing, stoplamp dioda, serta panel instrumen berbentuk clam shell. Identitas khusus selain padanan warna tadi ialah logo Vespa dan (RED) di tebeng depan saja.
Dapur pacu dan fitur pun begitu. Masih mengandalkan mesin 150 cc i-get dengan gapaian tenaga 12,7 Hp di 7.750 rpm dan torsi 12,8 Nm pada 6.500 rpm. Disalurkan lewat transmisi CVT. Peranti deselerasi kombinasi cakram dan tromol, karena itu ABS-nya satu kanal. Sementara fitur USB port, serta kunci immobilizer jadi bawaan standar.
Baca Juga: Siap Layani Konsumen, Piaggio Buka Diler Baru Vespa di Kudus
Primavera bukan produk pertama yang berkolaborasi dengan (RED). Debutnya dimulai seri 946 yang meluncur empat tahun silam. Bahkan hingga sekarang masih dijual, termasuk di Indonesia. Jenis ini adalah yang paling eksklusif dari jajaran Vespa, sebab harganya pun hampir tembus Rp 200 juta.
Dari segi desain, tak bisa dipatahkan ia sangat cantik. Tiap garis begitu detail dan apik. Menghasilkan proporsi eksotis ala Italia. Klasik, sekaligus futuristik. Tak satupun line up Vespa berbentuk seindah ini.
Bodi monokok pun bercampur material aluminium kualitas tinggi. Dengan hiasan lampu depan dan belakang dramatis. Plus sadel floating yang juga bernuansa merah. Mewah. Sesuai segmentasi pasarnya. Kendati soal spesifikasi tak begitu memukau. Fitur dan dapur pacu terbilang standar, mungkin memang bukan itu yang jadi nilai jual utama 946.
Mesinnya mirip kepunyaan Vespa lain. Satu silinder 155 cc SOHC 3-valve dengan injeksi elektronik. Tenaga maksimalnya berkisar di 11,7 Hp/8.000 rpm, serta torsi 11,5 Nm memuncak di 6.500 rpm. Tersalur melalui transmisi CVT ke roda belakang.
Lantas sebagai pengaman, mesin kecil itu sudah dibekali ASR (Anti-slip Regulation), sistem yang bekerja untuk menjaga traksi dan dapat dimatikan jika merasa tak butuh. Tentu saja kedua roda dijaga cakram, dengan sensor ABS dua kanal. Padanan suspensi selayaknya Vespa modern. Di depan memakai lengan tunggal dengan coil spring dan hydraulic shock absorber. Sementara belakang ditopang monoshock adjustable (Preload). (Hlm/Odi)
Baca Juga: Sambut Vespa Primavera Sean Wotherspoon, Dealer Tampil Warna Warni
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.