Vespa Sei Giorni II Sapa Indonesia, Harganya Lebih Bersahabat

Vespa Sei Giorni II

Setelah sambangi negara tetangga, Vespa Sei Giorni II rilis di Indonesia. Sebuah edisi spesial sebagai bentuk penghormatan kemenangan di Sei Giorni Internazionale 69 tahun lalu. Balapan bersejarah yang membuktikan kalau motor Vespa sangat kompetitif di berbagai arena.

"Hari ini, kita menyaksikan Vespa Sei Giorni yang legendaris berevolusi dalam pembaruan rancangan gaya dan aspek teknis. Namun tetap unik dan istimewa dalam Vespa GTV Sei Giorni II Edition Terbaru. Kami ingin setiap orang menikmati kembali kehebatan kemenangan itu dan menggagas pengalaman berkendara epik bagaikan para legenda di Sei Giorni," ujar Marco Noto La Diega, President Director PT Piaggio Indonesia dalam sesi peluncuran virtual (10/11).

Vespa GTV 300 tetap dipakai sebagai basis model. Lini dalam GTS Series itu dianggap paling tepat untuk menangkap aura legendaris Sei Giorni. Karena punya kesamaan detail klasik. Terutama headlight bundar terpasang di spakbor depan. Sengaja dirancang untuk menyerupai generasi awal Vespa. Namun balutan lainnya tetap modern. Menyembul stang telanjang tanpa batok sama sekali. Tersamar eksposnya lewat windshield kecil tak kalah antik.

Baca Juga: Vespa Racing Sixties, Berjubah Balap Klasik

Karena bertema balap, elemen kinclong kromium GTV 300 dikurangi. Detail hitam di pelek dan silencer tampak sporty dalam balutan livery tim balap Squadra Corse era 50an. Satu hal paling membedakan dengan Sei Giorni edisi pertama, warnanya berubah. Kini mengenalkan kelir Grey Titanio mengganti Verde Matte. Nomor 6 tetap dipakai. Mengacu titel Sei Giorni yang artinya 'enam hari' dalam bahasa Italia. Sesuai durasi balap ketahanan di Varese, Italia, kala itu.

Unsur baru datang dari pencahayaan. Lampu depan dan belakang kini sudah pakai LED. Selebihnya tampak seperti berganti warna semata. Belum ada layar digital dengan konektivitas penghubung gawai. Masih gaya lama model panel analog lawas. Tapi sudah ada USB Port sebagai utilitas standar.

Baca Juga: Vespa Hadirkan 7 Warna Baru, Penuh Gaya

Jok single dipertahankan sebagai ciri khas. Bentuknya terlihat sama, hanya motif jahitan dibedakan. Dibaliknya tersedia tangki bahan bakar 8,5-liter kompartemen penyimpanan barang. Porsi tubuh terlihat padat berisi berkat ban ukuran 120/70 di depan dan 130/70 di belakang, yang membalut pelek 12 inci.

Elemen terpenting ada di balik kulit. Tema balap turut diterjemahkan Piaggio dengan mendongkrak jantung pemacu. Memakai mesin HPE (High Performance Engine) silinder tunggal 300 cc 4-tak milik GT Super Tech 300, tapi tidak dibiarkan standar. Tenaga enjin meningkat 12% jadi 23,4 Hp di 8.250 rpm, serta torsi maksimum naik 18% ke 26 Nm di 5.250 rpm. Menasbihkannya sebagai Vespa paling bertenaga. Sebagai peranti keselamatan, mempercayakan ABS 2-channel di roda depan.

Berbeda dengan edisi pertama pada 2018 yang dijual terbatas, Piaggio Indonesia menjajakannya sebagai model reguler. Harganya pun lebih terjangkau. Dibanderol Rp 155 juta (OTR DKI Jakarta), alias lebih murah Rp 35 juta dibanding edisi sebelumnya. (Odi)

Baca Juga: Vespa Primavera (RED) Edisi Terbatas Mengaspal, Dibanderol Rp 53,6 juta

Baca Semua

Artikel Unggulan

Artikel yang direkomendasikan untuk anda

Baca Semua

Motor Vespa Unggulan

Artikel Motor Vespa dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Road Test
  • Rayakan Hari Batik, Piaggio Indonesia Ajak Komunitas Riding Bareng dan Belajar Membatik
    Rayakan Hari Batik, Piaggio Indonesia Ajak Komunitas Riding Bareng dan Belajar Membatik
    Zenuar Yoga . 02 Okt, 2024
  • Mansory Vespa Elettrica Monaco Edition, Perpaduan Kemewahan dan Karya Seni Tinggi
    Mansory Vespa Elettrica Monaco Edition, Perpaduan Kemewahan dan Karya Seni Tinggi
    Zenuar Yoga . 09 Sep, 2024
  • Autovaganza 2024: Piaggio Indonesia Pamerkan Tiga Model Vespa
    Autovaganza 2024: Piaggio Indonesia Pamerkan Tiga Model Vespa
    Zenuar Yoga . 24 Agu, 2024
  • Produk 4 Brand Piaggio Group Hadir di Gandaria City
    Produk 4 Brand Piaggio Group Hadir di Gandaria City
    Zenuar Yoga . 10 Agu, 2024
  • Piaggio Indonesia Kenalkan Sejarah Vespa di We The Fest 2024
    Piaggio Indonesia Kenalkan Sejarah Vespa di We The Fest 2024
    Zenuar Yoga . 25 Jul, 2024
  • Skutik Gaya Klasik Asal Eropa, Pilih Scomadi atau Vespa?
    Skutik Gaya Klasik Asal Eropa, Pilih Scomadi atau Vespa?
    Setyo Adi Nugroho . 10 Nov, 2023
  • Sentuh 19 Juta Unit Produksi di Hari Jadi ke-75 Tahun, Vespa Bakal Rilis Edisi Khusus
    Sentuh 19 Juta Unit Produksi di Hari Jadi ke-75 Tahun, Vespa Bakal Rilis Edisi Khusus
    Helmi Alfriandi . 27 Apr, 2021
  • Tiga Vespa Berstatus Limited Edition Ini Dijual Kembali dengan Harga Tinggi
    Tiga Vespa Berstatus Limited Edition Ini Dijual Kembali dengan Harga Tinggi
    Helmi Alfriandi . 19 Jan, 2021
  • Dijamin Ngiler, Inilah 5 Vespa Edisi Terbatas yang Layak Jadi Koleksi
    Dijamin Ngiler, Inilah 5 Vespa Edisi Terbatas yang Layak Jadi Koleksi
    Helmi Alfriandi . 07 Okt, 2020
  • Dua Kontestan Ulung Liga Italia, Pilih Vespa S 125 i-get atau Lambretta V125 Special?
    Dua Kontestan Ulung Liga Italia, Pilih Vespa S 125 i-get atau Lambretta V125 Special?
    Helmi Alfriandi . 19 Mei, 2020
  • Dijual Nyaris Rp200 Juta, Begini Rasa Berkendara Vespa Listrik Elettrica
    Dijual Nyaris Rp200 Juta, Begini Rasa Berkendara Vespa Listrik Elettrica
    Bangkit Jaya Putra . 19 Agu, 2023
  • Test Ride Vespa LX 125 i-get Batik: Menarik buat Dikoleksi, Asyik untuk Dikendarai!
    Test Ride Vespa LX 125 i-get Batik: Menarik buat Dikoleksi, Asyik untuk Dikendarai!
    Bangkit Jaya Putra . 24 Mar, 2023
  • First Ride Vespa GTV Sei Giorni II: Sejauh Mana Relevansi Tema Balap Dalam Konteks Performa?
    First Ride Vespa GTV Sei Giorni II: Sejauh Mana Relevansi Tema Balap Dalam Konteks Performa?
    Helmi Alfriandi . 14 Nov, 2020
  • First Ride Vespa S 125 i-get: Opsi Vespa Kompak Paling Sporty
    First Ride Vespa S 125 i-get: Opsi Vespa Kompak Paling Sporty
    Helmi Alfriandi . 04 Sep, 2020
  • Vespa GTS Super Tech 300 (Part-3): Akselerasi Memukau
    Vespa GTS Super Tech 300 (Part-3): Akselerasi Memukau
    Helmi Alfriandi . 31 Okt, 2019