VIDEO: Test Ride Royal Alloy GP200S

Royal Alloy GP200S

JAKARTA – Pendatang baru Royal Alloy harus menghadapi pekerjaan berat. Selain memperkenalkan produk juga harus bersaing dengan beberapa nama sudah lebih dulu hadir di Indonesia. Meski baru seumur jagung, mereka perlu banyak tampil menghadapi Vespa, Lambretta, maupun Peugeot Scooter. Utomocorp (importir) menunda aksi sang merek, melalui Royal Alloy GP200S perjalanan dimulai.

Kami beruntung kebagian jatah pertama menjajalnya. Tentu Anda sepakat bahwa fasad GP200S ini identik dengan skuter buatan Lambretta. Tentu saja tidak dituliskan secara gamblang. Terlebih Royal Alloy sendiri hanya menuliskan, penggarapan produk terinspirasi dari skuter yang hadir pada era-60an. Meski kami kira, referensi itu berasal dari sosok Lambretta TV atau SX series.

Dari tampilannya, nuansanya begitu terasa. Utamanya kala mengarahkan pandangan ke bentukan dasi, cover klakson, model sepatbor hingga struktur kaki-kaki (suspensi) depan. Tak cuma itu, model bodi samping atau jamak disebut tepongnya pun punya tarikan pola serupa. Bagaimana pendapat Anda?

https://youtu.be/Wo2bj-C31-Y

Desain

Walau nyatanya jika ditilik lagi, justru Scomadi-lah yang berperan penting atas lahirnya Royal Alloy. Ada cerita apa antarkedua brand tak umum ini? Tunggu ulasan kami selanjutnya. Sebelumnya, mari fokuskan dulu menyelisik perbekalan Royal Alloy GP200S.

GP200S menyajikan bentukan skuter yang tak kalah klasik. Utamanya menyasar ke bentukan dasi dan tebeng yang sekaligus menjadi media untuk mengumbar merek. Ditandai dengan penempelan emblem brand dan model. Lalu, sepatbor ‘bego’ yang tak mengikuti pergerakan roda, ketika kemudi bergerak ke kanan atau kiri.

Hanya saja, bagian setang tak terbungkus sepenuhnya. Alhasil, memaksa kabel-kabel di bawah setang tereksploitasi. Berbeda dengan unit jualan Vespa atau Lambretta yang terlihat lebih clean. Belum tuntas di situ, sistem kunci Royal Alloy GP200S rupanya masih sangat konvensional. Bahkan tanpa pengaman magnet sekalipun. Tak ubahnya kepunyaan skutik Jepangan seperti Honda BeAT atau Yamaha Mio, 10 tahun ke belakang. Padahal harga jualnya mencapai Rp 95 juta!

Baca juga: TEST RIDE: Royal Alloy GP200S, Bongkar Spesifikasi

Royal Alloy GP200S

Jantung Pacu

Apakah cuma ini modal Royal Alloy GP200S? Jawabannya tentu tidak. Apalagi saat mengetahui kepemilikan jantung mekanik. Skuter Inggris buatan Thailand dibekali mesin DOHC yang tak ditemui pada kompetitor. Berkubikasi 181 cc dengan padu padan sistem pengabutan bahan bakar injeksi ala Magnetti Marelli. Di atas kertas GP200S sanggup mengail daya 19,5 Hp/9.500 Nm dan torsi maksimal 16 Nm/7.000 rpm.

Namun perlu diingat, GP200S memiliki bobot yang berat. Penggunaan rangka baja dan sebagian besar panel bodi berbahan sejenis, lalu volume bensin dan mesin besar, memberi sumbangsih besar terhadap berat 148 kg. Kenyataannya, produk ini miliki rancang bangun kompak.

Dengan dimensi: 1.870 x 620 x 1.150 mm (P x L x T), ia tak lebih besar daripada pesaing utamanya, Lambretta V200 Special. Pun mengenai ketinggian jok yang berkaitan erat dengan impresi berkendara. GP200S hanya 770 mm, sedangkan sang lawan 800 mm. Ini pembuktiannya! (Raju) 

Baca juga: TEST RIDE: Royal Alloy GP200S, Performa Jempolan

Jelajahi Royal Alloy GP200S

Model Motor Royal Alloy

Motor Royal Alloy
  • Royal Alloy GP150
    Royal Alloy GP150
Baca Semua

Artikel Unggulan

Artikel yang direkomendasikan untuk anda

Baca Semua

Motor Royal Alloy Unggulan

Artikel Motor Royal Alloy GP200S dari Oto

  • Road Test
  • Test Ride Royal Alloy GP200S: Mahalnya Harga Dibayar oleh Performa (Part-2)
    Test Ride Royal Alloy GP200S: Mahalnya Harga Dibayar oleh Performa (Part-2)
    Ary Dwinoviansyah . 09 Jun, 2020
  • Test Ride Royal Alloy GP200S: Selisik Perbekalan Sang Pendatang tanpa Seremoni (Part-1)
    Test Ride Royal Alloy GP200S: Selisik Perbekalan Sang Pendatang tanpa Seremoni (Part-1)
    Ary Dwinoviansyah . 09 Jun, 2020