Volvo C40 Recharge Harus Melewati 150 Kali Crash Test Sebelum Diproduksi
Bicara keselamatan, tidak ada toleransi bagi Volvo Cars. Dari dulu hingga sekarang, diakui sebagai pabrikan yang paling mengutamakan keamanan dan keselamatan. Hal itu dipertegas kembali oleh President and CEO Volvo Cars Jim Rowan kepada media Asia Pasifik dalam kunjungan ke pabrik Volvo Cars di Torslanda, Gothenburg Swedia.
KEY TAKEAWAYS
Volvo tak main-main dalam mengembangkan mobil listrik
Seperti C40 Recharge yang harus melewati rangkaian uji tabrak sangat banyakRowan menyatakan, performa sebuah kendaraan memang dibutuhkan untuk menunjang kapabilitas kendaraan sehari-hari. Namun, bukan performa untuk diperlihatkan di dalam balapan dan sirkuit yang menjadi concern Torslanda.
Dalam wawancara selama sekitar 40 menit, Rowan menyampaikan bahwa yang menjadi titik fokus Volvo Cars sejak lama di dalam pengembangan kendaraan adalah faktor keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang. Namun, ketiga faktor itu tidak boleh mengorbankan performa mobil dan harus tetap menyenangkan untuk dikendarai.
Bjorn Annwall selaku Chief Commercial Officer and Deputy CEO mempertegas dan mengamini hal tersebut. Menjawab pertanyaan dari wartawan apakah pabrikan bakal menghadirkan mobil sport yang lebih menitikberatkan pada performa, Annwall dengan tegas menjelaskan bahwa pabrikannya akan tetap mempertahankan nilai-nilai yang mereka anut.
“Kami akan tetap mempertahankan dan berkomitmen pada value-value kami yakni menghadirkan kendaraan yang sustainable dan aman, tanpa melupakan nilai fun-to-drive dan tidak membosankan,” ujar Annwall.
Berkenaan dengan itu, makanya Volvo Cars tak mau main-main dengan C40 Recharge yang mereka kembangkan dan produksi. SUV/crossover tersebut telah menjalani 150 kali pengujian test crash di fasilitasnya di Torslanda sebelum diproduksi massal.
Menurut pihak manufaktur, untuk satu kali test crash, memakan biaya sekitar 35.000 euro (sekitar Rp580 juta). Kalau 150 kali, biaya test crash yang dikeluarkan kisaran Rp87 miliar untuk satu model C40 Recharge.
Fasilitas crash test yang terletak di pabrik utama Volvo Cars di Torslanda tersebut merupakan salah satu fasilitas uji benturan tercanggih dan terlengkap di dunia. Laboratorium ini bisa mereplikakan hampir semua skenario kecelakaan yang terjadi di dunia nyata di jalan raya.
Lab memiliki kapasitas untuk menjalankan lebih dari 400 uji benturan full-scale (skala penuh) dalam setahun. Dilengkapi dengan test track fix sepanjang 154 meter dan movable test track sepanjang 108 meter. Hebatnya lagi, movable test track itu bisa dipindah-pindahkan dari sudut 0 sampai 90 derajat untuk pengujian benturan depan, tabrakan belakang, benturan samping bahkan tabrakan antara dua mobil bergerak dengan kecepatan dan sudut yang berbeda-beda.
Mobil-mobil yang sudah menjalani test crash akan dikaji dan diteliti agar tim bisa mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Hasil pengujian akan menjadi pedoman tim pabrikan di dalam mengembangkan dan memproduksi mobil dengan level keselamatan dan keamanan terbaik. Volvo Cars meyakini bahwa kedua faktor itu sangat vital bagi pengguna mobil mereka.
Jika sudah diteliti, setiap kendaraan yang dalam kondisi berantakan itu bakal discrap. Material-material yang bisa digunakan kembali bakal didaur ulang untuk kebutuhan yang lain. (Eka/Odi)
Baca Juga: Keunikan Volvo EX90, SUV Listrik yang Pakai Material Daur Ulang
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Volvo Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel Mobil Volvo dari Carvaganza
Artikel Mobil Volvo dari Oto
- Berita
- Artikel Feature