Nissan Indonesia mulai menyongsong era mobil listrik murni. Dimulai oleh Kicks e-Power, lalu akan disusul oleh Leaf. Pihak perusahaan menyatakan siap menjualnya tahun depan. Kendaraan ini dijual di 59 negara kemudian tercatat 500 ribu unit tersalur ke konsumen. Untuk penetrasi ke market sini, mereka terus melakukan edukasi sejak tahun kemarin. Beragam kegiatan pameran berkaitan dengan kendaraan elektrik tak luput disinggahi.
Coki Panjaitan, Deputy Director External and Goverment Affairs Nissan Motor Indonesia membeberkan info itu dalam diskusi bersama Forwot. “Kendaraan elektrifikasi Nissan terus dikenalkan dan Leaf siap datang tahun depan walau ada sejumlah tantangan terkait mobil listrik (EV),” ucapnya (7/12).
Tantangan pertama industri otomotif khususnya di Indonesia ialah banderol. Harga on the road mobil listrik tergolong mahal. Sebagai gambaran, kendaraan EV lansiran Hyundai saja dilepas sekitar Rp 600 jutaan. Namun dengan perpanjangan SNTK murah, sekira Rp 3 jutaan. Dalam presentasi, Coki berharap pemerintah bisa cepat membuat keputusan insentif bagi pengguna mobil listrik berbasis baterai. Sehingga angka jual bisa lebih rendah.
"Kami sebagai pelaku industri sangat berharap. Baik bagi pemerintah pusat maupun daerah, untuk bisa memberikan insentif terkait dengan kendaraan listrik. Mulai dari pengurangan PPnBM dan PPN di level pemerintah pusat. Termasuk insentif nonfiskal seperti yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta, seperti bebas dari pembatasan area lalu lintas ganjil genap,” tegasnya.
Baca Juga: Nissan Navara Facelift 2021 Dapat Banyak Revisi Penting
Lantas kendala lain. Banyak calon konsumen, lanjut dia, yang menanyakan daya tahan atau durabilitas baterai mobil listrik. Misalnya saat musim hujan dalam kondisi banjir. Mereka masih ragus soal keamanan. Takut terjadi korsleting. Termasuk pula tatkala kendaraan melindas jalanan rusah hingga menyebabkan baterai lithium terguncang parah. Kemudian hadangan lain dari sisi jarak tempuh mobil listrik.
Menurut Coki, riset yang mereka lalukan melihatkan, sekitar 70 persen masyarakat pengguna mengendarai mobil sekitar 50 km saban hari. Di sisi lain, dengan baterai mobil listrik lithium ion, kendaraan EV sanggup menempuh daya jelajah 300 km dalam sekali isi penuh. Sehingga tak terlalu perlu untuk mengisi daya setrum terus-menerus. Sesuai dengan keperluan saja. Nah, regulasi dari Kemenperin yang mengharuskan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mobil listrik.
Adapun lokal konten yang ditarget hingga 2023 pada EV sebesar 35 persen. Kemudian dikerek lagi menjadi 40 persen. “Nah, soal kandungan lokal atau TKDN. Sebagai pelaku industrik. Kami malah melihatnya begini. Semakin banyak kendaraan listrik di jalan, maka bisa memberikan banyak pilihan lebih banyak ke masyarakat. Sebab kian banyak opsi harga dan model. Kalau bisa, hal ini menjadi perhatian pemerintah juga," Coki mengimbuhi.
Baca Juga: Teliti Perbedaan Fisik Mitsubishi Xpander dan Nissan Livina
Untuk diketahui, Nissan Leaf generasi terbaru diklaim punya kesenyapan 30 persen. Angkanya lebih baik dari model internal combustion engine (ICE) atau hybrid lain. Teknologi baru ini, kata pabrikan, memberikan kinerja daya linear 110 kW (147 PS) atau 38 persen lebih baik dari model lawas. Lalu torsi ditingkatkan 14 persen menjadi 320 Nm. Selain output daya tambahan, Nissan Leaf memiliki jarak tempuh yang kini ditingkatkan menjadi 400 km. Itu berdasarkan metode pengujian JC08 Jepang.
Desain baterai lithium ion yang baru, mampu menambah kapasitas penyimpanan energi tanpa memperbesar ukuran baterai. Peningkatan ini dilakukan pada struktur sell baterai lithium terlaminasi. Hingga mendapatkan peningkatan kepadatan energi 67 persen dari model 2010, tanpa tambah berat. Juga terdapat materi elektroda dikembangkan dengan formulasi kimia anyar. Diklaim menambah durabilitas baterai.
Guna mengisi baterai, tersedia tiga level pengecasan Nissan Leaf. Pertama, melalui soket dinding 3 pin 15 amper 240 V Mode 2. Ini paling cocok bagi Anda yang memiliki kebiasaan mengemudi santai. Pengisian cara ini memakan waktu 24 jam. Cara pengisian kedua, dari koneksi Mode 3 dan butuh waktu 7,5 jam. Nissan melihat, belakangan ini sekitar 70 persen pelanggan memasang wallbox di garasi rumah. Sistem cabut pasang ini dapat mengisi daya Leaf semalaman, seperti saat kita isi ponsel. Siap pakai pada keesokan hari. Yang terakhir, pengisian cepat CHAdeMO 50 kWH. Memiliki kemampuan mengsi baterai sejak munculnya peringatan. Sekitar satu jam pengecasan hingga terisi 80 persen. Ia diprediksi meluncur kuartal pertama 2021. (Alx/Odi)
Baca Juga: Nissan X-Terra Meluncur di Timur Tengah, Wujud Facelift Terra?
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.