Frame atau rangka mengambil peran penting dalam rancang bangun sebuah sepeda motor. Secara umum sasis didesain supaya sanggup menopang jantung pacu, transmisi, penahan garpu depan dan shock belakang. Juga komponen lain di dalam kendaraan. Yamaha Indonesia dalam hal ini, mengklaim kualitas produk sudah standar global. Mereka mengaku, kunjungan media ke pabrik tidak berkaitan dengan merek kompetitor yang dirundung problem patah.
Dalam membuat rangka, mereka bilang telah menyesuaikan cuaca di penjuru Tanah Air. Sistem buangan air tak luput dipikirkan. “Yamaha mempelajari, di Indonesia ada musim hujan dan kemarau. Kalau hujan pasti semua motor basah. Maka desain frame Yamaha memperhatikan secara umum tentang faktor ini. Dari sisi drainase air itu juga kami perhatikan. Dan air hujan itu umumnya di Indonesia punya tingkat keasaman. Maka kami sudah mempersiapkan metode proteksi perlindungan kepada konsumen,” ungkap Dyonisius Beti, President Director & CEO PT YIMM, pekan lalu di Jakarta Timur (31/8).
Baca Juga: Mengarungi Medan Terjal Bromo Bareng Yamaha WR 155 R: Penuh Tantangan dan Kejutan!
Menurut Dyon, drainase system di dalam desain sebuah sepeda motor sangat menentukan usia pakai. Kalau posisi lubang salah, dipastikan banyak menampung air dan lebih rawan korosi. Tapi jika pembuangan bagus pasti lebih tahan. "Bahan kami relatif lebih tebal dibandingkan industri lainnya. Anda bisa cek, karena ketebalan bahan kami tidak bisa ditipu, tinggal ukur saja. Setahu saya (tebalnya) dua kali lipat dari yang lain. Ketebalan itu akan mempengaruhi kemampuan menahan karat," tegasnya.
Untuk memperlihatkan itu, mereka membawa contoh peragaan, menggunakan rangka Yamaha Nmax keluaran 2021. Sasis memiliki lubang atau drainhole. Sebetulnya bukan hal spesial, setiap pabrikan pasti memikirkan hal ini. Namun, YIMM meletakkan drain hole tepat di bagian bawah pipa tubular. Bukan di samping. Sehingga, bila ada air masuk, maka bisa keluar secara tuntas tanpa menggenang.
Lantas kalau bicara dari sisi perlindungan. Yamaha mengaku, menggunakan sistem pencelupan untuk sejumlah produk. Sehingga memiliki perlindungan ganda, baik di luar maupun di dalam. Guna mencegah karat atau korosi, perusahaan punya standar ketebalan perlindungan mencapai 22 micron.
"Kami confident, (rangka kami) tidak ada masalah. Kalaupun ada, konsumen tidak perlu khawatir karena kami ada garansi 1 tahun. Kalau betul-betul ada masalah dari pengerjaan pabrik pasti diganti dengan baru, free of charge. Bahkan produk Mio sejak diluncurkan pada 2003, sudah 20 tahun. Enggak ada tuh klaim-klaim (frame patah) seperti ini. Hal ini menunjukkan kualitas. Bukan hanya di Indonesia. Karena Mio yang diekspor juga cukup banyak. Tidak ada masalah kualitas sama sekali," Dyon memungkasi. (Alx)
Baca Juga: Piaggio Indonesia Luncurkan New Vespa GTV 2023, Harganya Seperti Mobil LCGC!
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.