Yamaha Lexi generasi terbaru tak lagi menggendong mesin 125 cc. Dibenamkan enjin Blue Core 155 c, kini bisa disejajarkan dengan keluarga Maxi lain seperti All New Nmax dan Aerox 155 connected. Sekaligus juga menjadi lawan baru bagi Honda Vario 160. Kami coba membandingkan varian tertinggi keduanya untuk mencari siapa yang lebih unggul.
Paras Lexi LX 155 berubah total berkat tatanan fascia baru. Tameng depan sekarang tampak besar dan lebar, serta pakai konsep dua layer. Memisahkan bahan hitam kasar dengan cat utama. Wujud blue lens DRL (Daytime Running Light) berbentuk V-Lines juga baru. Lampu sein depan tak lagi menyatu dengan rumah lampu utama. Visor di atas lampu utama diracik ulang. Desain sepatbor juga anyar. Tampilannya jadi lebih modern dan dinamis
Konsep flat footboard masih sama seperti sebelumnya. Begitu pula panel bodi tengah ke belakang. Tetap memberikan kesan kalem dengan satu garis melengkung dari tengah menuju bagian atas lampu belakang. Stoplamp kini lebih meruncing dan punya wujud stylish. Tak ketinggalan terdapat tambahan mata kucing di bagian belakang kanan-kiri sepatbor.
Pijakan kaki luas berguna bagi pengendara wanita yang menggunakan rok ataupun kain. Secara dimensi masih sama seperti generasi sebelumnya. Panjang 1.970 mm, lebar 720 mm dan tinggi 1.135 mm. Tinggi jok yang mencapai 770 mm dan jarak terendah ke tanah 135mm. Berat total cuma 118 kg dan penampung bensin sebesar 4,2 liter.
Karena mengusung basis sama seperti generasi sebelumnya, suspensi belakang Lexi LX 155 masih mengusung model tunggal. Begitu pula desain peleknya. Hanya saja box CVT kini lebih besar. Tersemat Sub-tank suspension untuk peredaman yang lembut ketika berkendara di berbagai kondisi jalan. Kestabilan motor ini tidak perlu diragukan, karena menggunakan ban berprofil lebar. Ukuran 90/90-14 inci di depan serta 100/90-14 inci di belakang. Kedua ban sudah tubeless.
Vario 160 mengusung skutik bergaya sportif. Memiliki garis-garis desain tegas. Namun beberapa panel bodi dibuat mengembung padat. Bagian depan dibuat seperti model bertingkat. Sistem pencahayaan depan masih mengandalkan Dual Keen LED Headlight. Dilengkapi pula dengan lampu sein yang tak lagi menyipit ke bawah. Diberi pembatas dengan tarikan garis cover headlamp. Terlihat agresif dan berkelas.
Menyesuaikan dengan tameng depan, panel tengah terlihat sedikit menggembung. Sementara bagian buntut menerapkan motif modern. Bodi belakang diisi dengan emblem 3 dimensi (3D) bertuliskan Vario 160 (khusus tipe ABS). Kesan elegan jadi makin kuat terlihat dari sisi samping.
Bagian belakang masih didukung tampilan mewah, karena mengaplikasikan desain stoplamp dan sein terpisah. Model lampu stop berubah total namun tetap meruncing ke atas. Istimewanya diberikan cover muffler yang dilapisi dengan alumunium sama seperti punya PCX 160. Kesan sporty jadi makin terasa.
Untuk Vario 160 versi ABS terdapat warna Grande Matte Blue, Grande Matte Black, dan Grande Matte White. Ia punya emblem 3D di panel bodi belakang dan pelek berkelir burnt titanium. Jadi memiliki kesan mewah sekaligus modern.
Buat mendukung kenyamanan, Vario 160 varian tertinggi pakai rangka eSAF (enhanced Smart Architecture Frame). Klaimnya dapat membuat dirinya semakin lincah dan mudah dikendarai. Tapi penggunaan frame model ini tidak berdampak positif pada sektor lain. Padahal pengaplikasian eSAF di Scoopy dan Genio dapat memangkas berat total dan mampu berikan ruang penyimpanan lebih luas. Vario 160 bobotnya justru meningkat. Sebelumnya 112 kg kini menjadi 117 kg (ABS). Volume bahan bakar dan ruang bagasi di bawah jok juga masih sama dengan model sebelumnya, masing-masing 5,5 liter dan 18 liter.
Untuk mengakomodasi para pengendaranya, Honda Vario 160 punya dek rata. kaki bisa bergerak lebih leluasa. Sedang buat dimensinya 1.929 x 679 x 1.088 mm (PxLxT). Tinggi tempat duduk 778 mm. Jarak sumbu roda 1.277 mm dan jarak terendah ke tanah 140 mm.
Kaki-kakinya masih mempercayakan suspensi depan teleskopik dan belakang pakai swing arm yang dimaksimalkan shockbreaker tunggal. Meski demikian, dipercaya mampu meredam getaran dan tetap terasa nyaman dipakai meski di medan berat sekalipun.
Sementara diameter roda 14 inci dan pakai palang model baru. Kulit bundarnya berprofil lebar dengan ukuran 100/80 (depan) dan 120/70 (belakang). Kedua ban sudah berjenis tubeless.
Keduanya punya Anti-lock Braking System (ABS) satu channel di roda depan saja. Tapi pengereman belakang Vario dilengkapi cakram berdiameter 220 mm. Sedang Lexi masih pakai tromol.
Melihat data spek teknis, Vario 160 unggul. Memakai enjin 156,9 cc yang dibulatkan oleh pabrikan menjadi 160 cc. Strukturnya empat klep, SOHC, berpendingin cairan serta teknologi enhanced Smart Power Plus (eSP+). Ukuran diameter x langkahnya yakni 60 x 55,5 mm dan rasio kompresi 12:1. Sehingga ia mampu menghasilkan tenaga maksimal hingga 15,3 Hp pada 8.500 rpm dengan torsi puncak 13,8 Nm di kitiran 7.000 rpm.
Mesin eSP juga terintegrasi dengan Alternating Current Generator (ACG starter). Sistem itulah yang membuat suara mesin menjadi lebih halus saat dihidupkan. ACG starter juga menjadi dasar dari pengaplikasian fitur Idling Stop System (ISS) sejak di Vario 150.
Sementara Lexi LX 155 Connected/ABS dibekali mesin Blue Core 155 cc generasi terbaru. Strukturnya satu silinder SOHC, 4-tak, 4-katup, pendingin cairan. Ukuran bore x stroke 58 x 58,7 mm dengan rasio kompresi 11,6:1 sehingga kapasitasnya jadi 155,09 cc. Sanggup memuntahkan tenaga maksimal 15,1 Hp pada 8.000 rpm dan torsi puncak 14,2 Nm di 6.500 rpm. Sudah dilengkapi pula dengan teknologi Variable Valve Actuation (VVA), membuat tarikan motor selalu bertenaga di setiap putaran mesin. Tak lupa Smart Motor Generator (SMG) yang bikin suara starter menjadi halus.
Vario 160 dibekali USB charger type A dengan daya maksimal 5V 2.1A. Letaknya di sisi kiri dek depan dan lengkap dengan penutup. Seluruh sistem pencahayaan sudah LED, ditambah Side Stand Switch, Smart Key System yang terintegrasi dengan Answer Back System dan Anti Theft Alarm serta panel instrumen full digital dengan model negative display. Bentuknya masih sama dengan versi lawas, hanya saja buat varian termahal ada indikator ABS.
Lexi LX 155 juga pakai keyless (smart key), termasuk Answer Back System untuk memudahkan pengendara mencari posisi parkir motor. Di bagian rumah kenop juga disediakan tombol membuka tangki bensin dan bagasi. Lebih praktis.
Headlamp sudah LED yang dilengkapi dengan blue lens DRL (Daytime Running Light) berbentuk V-Lines. Begitu pula dengan stoplamp dengan teknologi diode. Speedometer full digital dengan tampilan negatif (negative display) punya tampilan anyar. Di dalamnya sekarang sudah tertanam fitur konektivitas melalui aplikasi Y-Connect.
Dari aplikasi Y-connect pengendara bisa memperoleh informasi mengenai rekomendasi perawatan motor, konsumsi BBM, lokasi parkir terakhir, notifikasi malfungsi, notifikasi pesan dan telpon masuk yang tampil pada speedometer, ranking berkendara terkait jarak tempuh (mileage) dan konsumsi bensin (eco point), riding log atau histori perjalanan serta Revs Dashboard berpenampilan atraktif. Sayangnya fitur ini hanya diberikan untuk varian tertinggi saja.
Fitur lainnya ada Handlebar Switch Control, suspensi tabung, bagasi di bawah jok, ban tubeless, jok lebar dan panjang, electric power socket, hazard lamp, flat floorboard, Stop & Start System (SSS) dan Smart Motor Generator (SMG).
Tawaran harga Lexi LX 155 Connected/ABS sebesar Rp29,9 juta dan Honda Vario 160 ABS Rp29,513 juta OTR DKI Jakarta. Dari sisi performa, tenaga maksimal Vario 160 dan Lexi LX 155 bisa dikatakan setara. Namun kalau dilihat dari angka torsi, skutik baru Yamaha lebih besar. Lalu dari segi bobot, Vario 160 lebih ringan 1 kg.
Bila memperinci fitur, Lexi unggul dari teknologi konektivitas. Berkat aplikasi Y-connect, pengendara bisa mendapat informasi mengenai motor lebih jelas. Sementara Vario 160 punya kapasitas tangki bensin lebih besar dan bagasi 18 liter yang bisa menampung banyak barang serta punya tiga pilihan warna. Kembali lagi, sesuaikan dengan kebutuhan Anda. (Bgx/Odi)
Baca Juga: Suzuki Burgman Street 125 EX Vs Honda Vario 125, Pilih Mana?
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.