Sudah menjadi tradisi. Ketika ada dua rivalitas sejati, sementara salah satunya baru bebenah diri, secepat mungkin pabrikan kembali fokus menyiapkan amunisi. Seperti yang dilakukan Yamaha ke R15. Meski tidak mengagendakan transformasi besar, respons terhadap CBR150R diterjemahkan dengan melansir warna baru nan ekspresif.
“Pasar Motor Sport selalu memiliki penggemarnya, termasuk R15. Dan di awal tahun ini kami memperkenalkan warna baru R15. Kombinasi teknologi, desain serta warna baru Yamaha R15, kami hadirkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang ingin tampil beda dari sisi performa dan tampilan. Karena itulah kami menghadirkan kelir baru untuk memberikan pengalaman berkendara yang menyenangkan bagi konsumen,” ungkap Antonius Widiantoro, Manager Public Relations, YRA and Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), dalam paparan rilis.
Tema paling anyar yang dimaksud adalah Matte Silver. Nuansa elegan di sekeliling panel utama membuatnya tampak berbeda dari biasanya. Lebih segar. Demi mengangkat aura ekspresif, pelek palang pun dilabur kuning cerah. Dengan paduan jok dan plastik kasar hitam, serta upside down emas menjadi kombinasi sporty a la sport fairing 90an. Unik.
Namun bagi kalangan penyuka tampilan gelap, mungkin tema silver tadi tak relevan. Untungnya Yamaha turut menyediakan alter ego dari R15 Matte Silver. Adalah warna Matte Black, mengesankan aura intimidatif dan sporty sangat kental. Semua panel dicat hitam legam. Sampai ke pelek dan aksesori. Satu-satunya barang berwarna, hanya inverted fork-nya.
Baca Juga: Yamaha YZF-R3 MY 2021 Pasar Jepang Tampil Berbalut Nuansa Cerah
Dan terakhir, kelir jagoan tentu dipertahankan. Metallic Blue, identitas pabrikan logo garpu tala masih tersedia. Sekaligus jadi warna jagoan mereka. Apalagi dari sudut pandang penggila Yamaha, pasti memilih tema satu ini. Paduannya sama, panel plastik halus dan tangki dilabur biru. Sementara plastik trim dan jok gelap. Ia pula memakai pelek palang sewarna tangki.
Tidak ada perubahan soal harga. Diler-diler resmi Yamaha tetap membanderol Rp 37,08 juta OTR Jakarta. Nominal berlaku untuk tiga warna tadi. Jika hendak meminang R15 berjubah MotoGP, harganya lebih mahal sedikit, Rp 37,685 juta OTR Jakarta.
Untuk pembaruan R15, belum ada update seputar teknis. Dari atas sampai bawah masih membawa amunisi sama. Begitu pula fitur elektronik. Maupun perangkat suspensi dan mesin. Untuk yang belum tahu, ia menjadi pemimpin di kelasnya dari segi output mesin.
R15 sanggup memproduksi daya 19,5 Hp di 10.000 rpm dan torsi 14,7 Nm pada 8.500 rpm. Berasal dari mesin dengan kubikasi paling besar di segmen sport kecil, 155 cc, serta berteknologi VVA. Atas itu – meski jenisnya square engine – ia mampu menerjemahkan karakter sport berkat VVA dan volume silinder lebih.
Baca Juga: Akhirnya Yamaha All New Aerox Dapat Livery MotoGP, Hanya Tersedia di Varian Tertinggi
Perbekalan perangkat transmisi juga sudah bagus dari tahun-tahun sebelum. Girboks enam percepatan dibantu assist dan slipper clutch agar optimal kinerjanya. Tentu supaya memperingan pengoperasian tuas kopling, sekaligus meminimalisir efek engine brake dan ban terkunci.
Suspensi depan belakang pun sama maksimalnya. Rangka Deltabox itu berpadu dengan fork upside down serta monoshock di belakang. Sayang, ia tak punya opsi sensor ABS di saat dua kompetitornya menyanggupi.
Boleh dibilang, hari ini CBR150R menjadi paket paling lengkap untuk ukuran sport fairing 150 cc. Lantaran kelengkapan fitur fundamentalnya lebih maksimal dari Yamaha. Paling tidak, dilihat dari perbekalan sensor di area deselerasi.
Honda menyediakan opsi varian non-ABS, serta ABS. Konsumen dapat memilih untuk mendapat pengamanan ekstra ketika suatu saat melakukan pengereman mendadak. Ini cukup penting, mengingat motornya cenderung dibawa agresif. Sehingga risiko ban mengunci ketika sedang hard braking sangat terminimalisir.
Yamaha, belum punya itu. Sekadar membekali perangkat deselerasi dengan dua cakram depan belakang. Kerjanya konvensional saja. Konsumen mereka tak memiliki pilihan, semua seri seragam.
Tapi harus diakui, Honda masih kalah dari segi performa jantung pacu. Mereka tetap membenamkan teknologi mesin generasi lalu. Tanpa perubahan berarti. Diklaim, hanya ada revisi di area pembuangan. Tak lebih dari itu.
Kubikasinya 149,16 cc DOHC 4-katup dengan pendingin cairan serta fan otomatis. Ini persis dengan yang lama, hingga ke ukuran bore dan stroke (57,3 mm x 57,8 mm). Tentunya beserta mekanisme injeksi elektronik, atau disebut Honda PGM-FI. Catatan atas kertas selisih lumayan dari R15, 16,8 Hp/9.000 rpm dan torsi 14,4 Nm/7.000 rpm
Perihal fitur elektronik lain keduanya bisa dianggap setara. Dari segi pencahayaan mereka menerapkan sistem full LED. Memberikan sorotan terang sekaligus menghemat konsumsi daya. Panel meter digital turut menempel di keduanya. Berikut sajian informasi lengkap di dalam layar. Pun kalau ada perbedaan, unsur minor.
Struktur diamond milik CBR, di generasi baru berpadu fork inverted SFF-BP baru dengan diameter tabung 37 mm. Shockjenis begini lebih rigid dan mampu memberi respons kendali maksimal. Relevan dengan jenis sport fairing. Lantas R15, sudah mengaplikasikan model shock depan upside down sejak tahun-tahun lalu. Hanya saja berbeda suplai pabrik. Milik Honda disokong oleh Showa sementara Yamaha mengambil dari KYB. Nah, urusan di belakang, keduanya sama-sama menggunakan peredam kejut tunggal dengan beberapa pengaturan.
Di samping itu, teknologi transmisi CBR pun kini sepantar dengan R15. Sudah ada assist dan slipper clutch pada girboks enam percepatan. Keduanya mampu meminimalisir gejala ban mengunci waktu melakukan hard braking. (Hlm/Odi)
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.