Yamaha melengkapi jajaran Sport Heritage untuk kelas entry level di Eropa. Adalah XSR 125, adik dari XSR 155 yang beredar di Indonesia. Sesuai trahnya ia mengadopsi konsep naked bike modern dengan sentuhan lawas. Banderolnya sendiri mencapai 4.450 Pound Sterling untuk wilayah Inggris, atau jika dikonversikan sekitar Rp90 jutaan.
Secara tampilan tidak ada perbedaan berarti antara XSR kecil dan versi Tanah Air. Boleh dibilang guratnya sama persis. Mengenakan komposisi a la motor retro: Lampu bulat, sein terpisah, hingga stoplamp bulat minimalis. Bentuk dan pahatan tangki pun persis. Dibuat kekar serta proporsional hingga ke belakang. Tidak terlihat terlalu kurus meski bermesin kecil.
Hanya saja, soal pewarnaan berbeda. Tidak tersedia kelir ikonik silver dengan finishing bak aluminium brushed. Yang ada merah menyala, kuning, serta hitam. Ekspresif. Serta merta memiliki grafis tangki lebih lawas dari pada di sini. Berkat adanya double stripe kontras.
Baca Juga: Yamaha Sediakan Aksesori Resmi untuk Mengubah Gaya XSR 155
Meski jika dilihat rancang bangun serupa, ada sedikit perbedaan dimensi. Agak lebih ringkas. Panjang totalnya 1.960 mm, lebar 800 mm, tinggi 1.065 mm. Sementara milik XSR 155 punya panjang 2.007 mm, lebar 804 mm dan tinggi 1.080 mm. Namun kalau sumbu roda benar-benar identik di 1.330 mm.
Bukan cuma ukuran sekeliling. Ground clearance XSR kecil juga lebih rendah. Uniknya justru jarak jok ke tanah malah agak lebih tinggi. Sepertinya ini merupakan penyesuaian dengan standar postur di daratan Ras Kaukasoid. Ada lagi, terletak perbedaan minor dalam hal daya tampung bensin. Di Eropa agak lebih besar, mungkin karena itu pula bobot totalnya memberat 2 kg (Full Loaded).
Yang pasti sangat beda tentu perolehan output. Karena format mesin lebih kecil. Konfigurasi silinder tunggal bervolume 124 cc SOHC tanpa VVA. Tenaga maksimal hanya 14,7 Hp di 10.000 rpm dan torsi 11,5 Nm pada 8.000 rpm. Jauh kalau melihat milik versi 155 cc yang mampu menginjeksi tenaga 19 Hp di 10.000 rpm dan torsi 14,7 Nm pada 8.500 rpm. Belum lagi punya VVA untuk memperkuat power di putaran menengah sampai atas.
Dan ketika melihat penyalur daya, girboksnya tidak selengkap versi sini. Keduanya memang seragam pakai transmisi manual enam percepatan. Tapi, tidak ada assist dan slipper clutch. Mungkin, dianggap entakan dari mesin sekecil itu saat engine brake tidak begitu berdampak. Sehingga kontribusi slipper clutch bisa saja dianggap sia-sia.
Baca Juga: Setelah Eksis Puluhan Tahun, Yamaha Menutup Kiprah SR400 Lewat Edisi Final
Untung XSR 125 mewariskan fitur elektronik bawaan sang kakak. Ia sanggup memberi perangkat canggih dan lengkap. Di tengah stang, sebuah layar digital menyajikan informasi seputar kendaraan. Putaran mesin, kecepatan, posisi gear, jarak tempuh, dan fuel gauge terpampang di situ. Tentu dibingkai krom melingkar, sehingga tetap bergaya klasik. Belum tuntas, sektor pencahayaan XSR dibekali teknologi LED baik di depan maupun belakang. Bahkan, tertera DRL setengah lingkaran cantik di headlight.
Beranjak ke kaki-kaki, perbekalannya sama saja seperti di sini. Frame utama bermodel Delta Box. Khas Yamaha yang sekaligus membuatnya tampak kekar. Lantas fork upside down tentu jadi bawaan, dengan diameter 37 mm. Bedanya disematkan reflektor alias mata kucing. Dan di belakang, penopangnya shock breaker tunggal dengan travel 110 mm. Belum ada ABS untuk peranti keamanan deselerasi di cakram depan belakang, tak beda dengan versi 155. (Hlm/Odi)
Sumber: Yamaha EU, Motosaigon
Baca Juga: Yamaha XSR 155 2021 Tambah Warna Matte Green, Makin Tonjolkan Nuansa Sport Heritage
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.