Deep Purplish Blue Metallic sudah jadi ciri khas kelir Yamaha sejak lama. Apalagi untuk mengemas jenis sport. Kali ini pabrikan logo garpu tala tampaknya ingin mengubah kebiasaan. Sebab YZF-R3 pasar Jepang model 2021 – atau disebut YZF-R25 di Indonesia – bakal jagokan warna mencolok Januari tahun depan.
Tajuknya Cyan Metallic. Bodi didominasi biru cerah tentunya dengan finishing glossy dan mengilap. Persepsi biru di sini beda dengan khas Yamaha, jauh lebih muda. Dan sepintas, agak mengarah ke style retro. Pasalnya grafis tulisan R3 a la sport fairing 90an, berikut dipadu padan susunan silang warna.
Ia benar-benar tampil ekspresif dan bergairah. Selain birunya mencolok dan dinetralisir hitam pada beberapa titik panel serta jok, pelek palangnya diberi kontras oranye menyala. Semakin atraktif bukan? Mengingatkan kejayaan sport fairing 90an yang punya beragam kombinasi warna terang.
Baca Juga: Merespons Evolusi Honda Scoopy, Yamaha Kemas Fino dalam Nuansa Baru
Selain Cyan Metallic Yamaha turut menghadirkan tema Matte Dark Grey Metallic. Begitu kontradiktif dengan komposisi warna sebelum. Semua panel benar-benar dilabur gelap. Malah striping dan tulisan R3 sampai samar terlihat. Bagi yang suka tampilan garang ogah mencolok, bakal jadi pilihan paling menarik. Sementara kelir Deep Purplish Blue, pastinya senantiasa hadir sebagai pilihan “klasik”.
Namun, mereka semua sekadar ganti jubah. Tidak mendapat revisi apapun. Baik dari segi bentuk sampai area teknis. Muka dan gurat sepenuhnya sama dengan generasi lama. Lengkap dengan lampu kembar LED, stang clip on, instrumen kluster digital dan lainnya.
Di Jepang, Anda pun masih bisa memilih berbagai aksesori tambahan langsung dari diler. Seperti suspensi belakang KYB bertipe khusus, windshield yang lebih sporty, bantalan tangki, sampai graphics protector. Yang pasti paket ini akan membuat motor semakin gahar lagi.
Baca Juga: All New Yamaha NMax 125 Juga Dilengkapi Konektivitas Gawai
Sebagai informasi, letak diferensiasi YZF-R3 dengan YZF-R25 bukan sekadar namanya. Melainkan menggambarkan jenis dapur pacu yang dibawa. Jika di sini konfigurasi dua silinder segaris punya kubikasi seperempat liter, di sana lebih besar. Tepatnya 320 cc DOHC. Karena itu pula, pusaran tenaga mampu mencatat angka 41,4 Hp di 10.750 rpm dan torsi maksimal 29 Nm pada 9.000 rpm. Jauh lebih bertenaga.
Komponen deselerasi R3 terbilang memadai. Cakram 298 mm depan dan 220 mm belakang terkoneksi sensor ABS. Mengingat ia bertugas membawa pengendara di kecepatan tinggi, peranti itu sangat dibutuhkan. Supaya ketika pengereman mendadak sensor bereaksi dan meminimalisir terjadi kecelakaan. Ban bawaannya pun Dunlop Sportmax GPR 300, dengan ukuran 110/70-17 inci dan 140/70 di belakang.
Kalau urusan penyaluran daya sama saja, diprakarsai girboks enam percepatan manual. Dan urusan peredaman suspensi mengandalkan upside down di depan serta mono shock belakang. Jangan kaget ketika lihat harganya, ia dipasarkan Rp 89 jutaan kalau dikonversi ke Rupiah. Alias sekitar Rp 20 jutaan lebih mahal dari versi Tanah Air.
Di Tanah Air, sport fairing seperempat liter Yamaha belum dapat pembaruan apa-apa. Malah ketika dibandingkan kompetitor, sekarang ia jadi paling bontot. Sebab fiturnya terbilang minim. Meskipun harga dan performa mesin masih terbilang kompetitif. Untuk seri standar dibanderol Rp 61,665 juta dan yang ABS Rp 68,125 juta OTR Jakarta.
Hal yang tidak ia punya adalah opsi perbekalan assist dan slipper clutch. Begitu pula pilihan quick shifter, apalagi throttle-by-wire dan mode mengendara. Kita tahu Honda sudah berbenah ranah itu di CBR250RR SP. Sementara Kawasaki – meski belum fokuskan Ninja yang dua silinder – mereka kini unjuk gigi lewat ZX-25R, sang Ninja empat piston. R25, masih mengandalkan mekanisme konvensional buat girboksnya. Padahal bakal terasa lebih sempurna ketika ada.
Terlepas itu, untuk harga paling ekonomis di antara rival ia mampu memberikan performa seimbang. Dapur pacu dua silinder segaris 250 cc mengekstraksi daya 36 Hp dan torsi 26 Nm. Cukup. Gabungan suspensi upside down dan monoshock belakang juga mestinya sanggup menerjemahkan pengendalian presisi. Dan informasi di dalam instrumen begitu lengkap, sampai indikator shift light.
Saat ini ia dikemas dalam tiga kelir. Pertama yang dijagokan ialah Racing Blue khas Yamaha, Matte Red dengan paduan abu-abu, serta Matte Black. Masing-masing punya ekspresi lain. Yang suka style balap murni biasanya memilih kelir biru, sementara jika tak begitu mau mencolok tapi masih berkarakter merah. Dan hitam, bagi mereka yang agak misterius, alias tak suka terekspos.
Sumber: Motorbeam
Baca Juga: Akhirnya Yamaha All New Aerox Dapat Livery MotoGP, Hanya Tersedia di Varian Tertinggi
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.