Toyota Kijang Innova Zenix memberikan cita rasa yang sangat berbeda. Lantaran papan konstruksi bernama TNGA: GA-C. Kalau model lawas, menggunakan jenis ladder frame (sasis tangga). Tak ayal, kalau karakter pengendaraan, respons mobil saat berselancar jauh berbeda. Bahkan tidak ada secuilpun rasa Kijang series. Ia merupakan sosok MPV crossover yang sepenuhnya gress.
Kami berkesempatan untuk bercengkrama bersamanya sejauh 550 km. Test drive mulai dari daerah Kulon Progo menuju Kopeng, lanjut ke Semarang dan kembali ke Jakarta. Rute itu sengaja disiapkan Toyota Astra Motor. Sehingga partisipan dapat menggali lebih dalam karakter mobil saat menggilas aneka lanskap jalanan. Dari datar hingga area pegunungan.
Cara pertama menikmati Kijang Innova Zenix Q HEV Modellista dari Kulon Progo menuju Kopeng yakni dengan menjadi penumpang. Ya, duduk di baris kedua. Langsung terbersit dua kata: nyaman dan premium. Wajar, harga MPV hybrid ini mencapai Rp611 juta. Lebih mahal dari Voxy yang dijajakan Rp579,5 juta. Saat ditelisik lebih detail. Posisi suspensi belakang berubah, agak geser ke baris tiga. Sehingga saat kendaraan menghantam lubang atau medan tak rata. Energi tidak langsung tersalur ke badan penumpang. Melainkan diserap oleh racikan suspensi baru.
Sistem redaman Kijang Innova Zenix HEV juga turut menambah kenikmatan saat menjadi penumpang. Suspensi depan dulu (Innova Reborn) pakai Double Wishbone, kini ditukar dengan McPherson Strut. Format redaman belakang juga berubah. Dari 4-multilink menjadi Torsion Beam. Yang pasti caster angle diracik ulang demi menyuguhkan kesenangan berkendara. Duduk di baris kedua, mobil terasa anteng saat melesat kencang. Sebaliknya, bantingan relatif terasa keras saat melibas gundukan. Namun rebound atau pengembalian pegas lebih lembut.
Wajar saja, sebab di varian tertinggi Q HEV, pakai pelek 18 inci. Ditambah profil ban tipis, 225/50 mm. Duduk menjadi penumpang kian menyenangkan lantaran terpasang panoramic retractable roof (Q & V HEV), new captain seat with ottoman (Q HEV). Lalu ada new head unit 10 inci, berikut sambungan ponsel pintar (Q & V HEV). Terus tertanam monitor 10 inci dual rear seat entertainment (Q & V). Kita bisa mengakses aneka hiburan (film, musik, Netflix) dari bangku kedua.
Usai rehat sejenak di kawasan perbukitan Kopeng, Jawa Tengah. OTO Media duduk di balik lingkar kemudi untuk meneruskan perjalanan menuju Semarang. Justru saat mengemudi, menemukan kenikmatan berkendara. Dengan konfigurasi suspensi seperti itu, duduk di baris pertama malah sedikit sekali menemukan redaman rigid. Semuanya berubah. Jujur lebih nyaman di depan. Guncangan hebat bisa ditranslasi menjadi getaran kecil.
Lalu mengenai handling atau pengendaraan Innova Q Hybrid. Sangat sedikit sekali gejala body roll. Kendaraan begitu patuh kepada pengemudinya. Komunikasi linear terjalin antara lingkar kemudi dan gesekan roda ke aspal. Putaran setir terasa begitu padat. Sehingga saat kita gerakkan ke arah yang dimaui, laju mobil begitu presisi. Jarang sekali terjadi koreksi, walau kecepatannya di atas 100 km/jam. Kalau boleh bilang dari sisi karakter, ia bukan lagi seekor Kijang. Melainkan sosok yang benar-benar anyar.
Mekanikal pacu baru duduk di balik bonet. Enjin bervolume 2,0 liter, M20A-FXS, di Kijang Innova Zenix HEV. Putaran mesin 6.000 rpm sanggup menciptakan kekuatan 152 PS. Lalu torsi 205 Nm didapat dari 4.400-5.200 rpm. Menariknya, yang bikin nikmat membawa mobil ini ialah bantuan motor listrik berdaya 113 PS. Sehingga menghasilkan tenaga gabungan 186 PS di sistem.
Buat mendaki jalanan Kopeng, bukan perkara sulit. Tanjakan demi tanjakan dengan enteng dilibas tanpa deru mesin. Tidak ada indikator rpm di meter cluster. Namun waktu pengetesan, jarum penunjuk (di kiri MID) masih dalam posisi Eco. Seharusnya bisa irit bensin. Nah, motor listrik kompak di dalam tubuh Kijang Innova Zenix HEV berfungsi untuk meningkatkan power output. Termasuk, downsized transaxle sebagai penyalur tenaga ke roda depan. Ia bekerja dalam menyediakan efisiensi terbaik dan lebih senyap ketika beroperasi.
Ketika diajak melewati jalan pegunungan. Tertera konsumsi bahan bakar 11 hingga 12 km/liter berdasar catatan MID. Cara membawa mobil memang sengaja tidak dibikin irit. Lebih ke arah mengeksplorasi kekuatan enjin dan respons CVT baru. Selebihnya, untuk melesat di jalan tol dari Salatiga ke Semarang cenderung datar serta menurun. Mobil cuma minum sekitar 12-13 km/liter. Hasil torehan BBM ini tidak bisa menjadi patokan, namun sebagai gambaran saja. Kalau ingin presisi, memang harus menggunakan metode full to full.
Tak kalah menyenangkan, transmisi Direct Shift CVT lebih mantap dari konvensional 6-speed di Innova Reborn. Sistem penyaluran tenaga memiliki mode Sequential Shiftmatic, disimulasikan dalam 10-speed. Ada sepuluh rasio yang bisa Anda pakai, untuk menyalurkan energi kinetik ke roda depan. Kemudian kita dapat melakukan perpindahan gigi virtual seperti transmisi manual. Jenisnya unik. Sebab memadukan antara sabuk baja dan gigi dalam memperlebar jangkauan rasio transmisi.
Innova Zenix Q HEV memiliki Toyota Safety Sense 3.0 generasi paling mutakhir. Namun, yang paling membantu selama meluncur di jalan tol ialah Dynamic Radar Cruise Control. Tinggal tekan tombol di kanan setir, bukaan throttle diatur oleh ECU. Kaki berjaga di pedal rem. Kini terdapat pengaturan jarak baru yaitu four stages. Ia sanggup menjaga jarak lebih jauh dari kendaraan di depan. Tetap memberi gap aman sekitar empat detik. Bisa mengerem otomatis kalau mobil di depan berhenti atau mengurangi kecepatan.
Jika kita melihat semua kelebihan Kijang Innova Zenix Q HEV tanpa memandang harga. Ia sangat layak menjadi penghuni garasi rumah. Sofistikasi teknologi plus performa mobil di atas rata-rata. Sebetulnya rival lain yang berbentuk SUV, dengan kelengkapan sama, hanya dijual Rp470 jutaan. Namun itulah Toyota. Lewat segenap taktik dan kekuatan branding, sanggup membuat orang berbondong-bondong memesan unit. Bahkan trim hybrid (80 persen) paling diburu konsumen hingga antrean mengular enam bulan. Tak lain, karena produknya memang memikat. (Alx/Odi)
Baca Juga: First Drive All New Toyota Vios
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.