BYD M6 adalah kendaraan listrik serbaguna (MPEV) pertama di Indonesia, yang menargetkan pasar khas negara ini dengan teknologi listrik.
Menyusul kesan pertama yang singkat saat peluncurannya, kami langsung mencoba M6 di area test drive GIIAS 2024. Meskipun terbatas, area ini memungkinkan penggalian informasi tentang performa dan pengalaman berkendara sebelum M6 diserahkan kepada konsumen.
Topik pembahasan pertama bukan mengenai desain, sebab hal itu telah diulas pada kesan pertama. Namun, terdapat catatan khusus mengenai penampilan MPV listrik ini.
BYD menyediakan tiga varian M6: Standar, Superior, dan Superior Captain Seat. Namun, bagi orang yang tidak terbiasa, akan sulit membedakan ketiga varian tersebut karena tidak ada emblem khusus sebagai penanda. Untuk mengenali perbedaannya, konsumen harus memeriksa interior, khususnya captain seat di baris kedua. Selain itu, perbedaan lainnya terletak pada jarak sumbu roda, dengan Standar memiliki 1.800 mm, Superior Captain 1.895 mm, dan Superior 1.915 mm.
Mengenai kesan berkendara, memasuki area kemudi M6 mengingatkan pada desain BYD Atto3 atau Dolphin. Dashboard yang sederhana namun modern ini ditandai dengan layar head unit berukuran 12,8 inci yang dapat diputar secara vertikal atau horizontal. Pengaturan kendaraan dioperasikan melalui layar besar ini, yang memerlukan waktu untuk memahami dan memanfaatkan fitur-fiturnya secara maksimal.
Untuk penggemar tombol fisik, terdapat beberapa di area konsol tengah dan setir. Di konsol tengah, dekat tuas transmisi, terdapat tombol untuk mode berkendara, lampu hazard, regenerative braking, auto brake hold, sensor parkir, dan pengatur volume. Pada setir, di sisi kiri terdapat kontrol untuk adaptive cruise control, sensor 360 derajat, dan pengaturan posisi layar. Sementara di sisi kanan, terdapat kontrol untuk audio, mode layar meter cluster, dan sambungan telepon.
BYD menyediakan layar TFT LCD 5 inci yang dikombinasikan dengan speedometer konvensional. Layar ini menunjukkan berbagai informasi dalam huruf dan angka yang membutuhkan waktu untuk dipahami. Sementara itu, indikator kecepatan dan daya yang berbentuk jarum sangat jelas terlihat meskipun memberikan nuansa klasik pada produk EV.
Untuk pengemudi, M6 menawarkan kemudahan dalam mengatur kursi secara elektrik. Kursi ini juga memberikan pandangan yang luas dan tinggi. Pengemudi dengan tinggi 170 cm tidak akan mengalami kesulitan dalam visibilitas berkat berbagai pengaturan yang tersedia.
Perlu dicatat desain kap depan mobil ini. Pengemudi perlu melakukan penyesuaian karena kap tidak terlihat. Hal ini bisa menyulitkan dalam mengestimasi jarak di sisi kiri, terutama di area sempit selama test drive.
Pembahasan mengenai sudut pandang ini juga mencakup pilar A. Desain depan yang melandai membuat pilar A tampak lebar dengan sudut yang rendah. Untungnya, BYD telah menyertakan kaca pada sudut pilar untuk mengurangi blind spot.
Manuver tajam selama test drive hanya terjadi di area putar di ujung lintasan lurus. M6, dengan panjang sekitar 4,7 meter, dapat dengan mudah berputar dalam satu lingkaran penuh dari kemudi.
BYD M6 menyuguhkan tenaga 201 hp dan torsi 310 Nm melalui motor AC permanent magnet synchronous pada roda depan, khusus untuk varian Superior dan Superior Captain Seat. Sementara itu, varian lainnya memiliki tenaga 160 hp dengan torsi yang sama. Untuk baterai, BYD memasang Blade Battery berkapasitas 71,8 kWh pada varian Superior dan Superior Captain Seat, sedangkan varian Standard memiliki kapasitas 55,4 kWh.
Di area test drive, lintasan lurus dilengkapi dengan penghalang speed bump demi keamanan. Meski demikian, M6 tetap menampilkan karakteristik kendaraan listrik dengan tenaga instan yang responsif terhadap tekanan pedal gas.
Karakteristik berkendara M6 bervariasi tergantung pada mode yang dipilih: Sport, Normal, atau Eco, yang dapat diatur melalui tombol di konsol tengah. Meskipun perbedaan antarmode tidak terlalu signifikan di area terbatas ini, ketiga mode tersebut masih menyediakan tenaga instan.
Impresi singkat ini juga mencakup pengalaman kekedapan kabin. Secara mengejutkan, kebisingan hanya datang dari suara putaran ban, sementara suara ambien eksternal terisolasi dengan baik, memberikan nuansa premium pada kendaraan keluarga ini.
Sektor suspensi juga mendapat apresiasi. M6 dilengkapi dengan suspensi depan McPherson Strut dan belakang multi-link, sebuah kombinasi yang tidak umum untuk MPV. Hasilnya, kendaraan ini mampu melewati speed trap dengan stabil, tidak terlalu keras, sebuah sensasi yang jarang ditemukan pada mobil keluarga. Suspensi ini juga menyediakan kontrol yang presisi pada kecepatan tinggi dan manuver, meminimalisir gejala limbung.
Kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk merasakan kenyamanan sebagai penumpang di baris kedua dan ketiga. Ruang bagi penumpang di baris kedua cukup luas untuk kaki dan kepala. Panoramic sunroof yang lebar juga menambah kesan lapang dan mewah pada produk EV ini.
Varian M6 yang diuji memiliki konfigurasi jok sambung. Di area tengah terdapat arm rest dengan cupholder yang dapat dilipat, menambah kenyamanan bagi dua penumpang. Kenyamanan baris kedua ditingkatkan dengan adanya pendingin AC di atap dan ruang penyimpanan di belakang baris pertama.
Penasaran terbesar muncul saat mencoba fasilitas di baris ketiga. Akses ke sana diberikan melalui baris kedua. BYD telah menyediakan sebuah tuas di baris kedua yang memungkinkan kursi digeser maju, membuka jalan menuju baris ketiga. Meskipun posisi duduk di baris ketiga cukup tegak, tempatnya masih terasa nyaman. Headrest dan sabuk pengaman telah tersedia untuk keamanan di area ini.
Mengenai ruang kaki, penumpang di baris ketiga tergantung pada kerelaan penumpang di baris kedua. Seorang penumpang dewasa dengan tinggi 170 cm dan berat 80 kilogram akan merasa ruang kaki cukup terbatas. Namun, kenyamanan tetap terjaga berkat adanya cup holder dan speaker audio yang tersedia di kedua sisi untuk hiburan.
Dalam waktu singkat ini, kami belum bisa menyimpulkan tentang efisiensi daya yang ditawarkan oleh MPV elektrik ini. Selain itu, M6 juga menyediakan fitur keselamatan dan ADAS yang lengkap, yang dapat menjadi faktor penting dalam menilai segmen kendaraan keluarga. Namun, hal ini tidak dapat dirasakan sepenuhnya karena keterbatasan area pengujian.
Model MPV dengan teknologi listrik memang telah lama dinantikan oleh calon pembeli. Kapasitas angkut yang lebih besar menjadi pertimbangan tambahan yang signifikan bagi konsumen di Indonesia.
Mengenai harga, BYD menetapkan M6 dengan harga mulai dari Rp379 juta untuk varian Standar, Rp419 juta untuk Superior, dan Rp429 juta untuk Superior Captain Seat. Angka ini tentunya menarik untuk kendaraan listrik dengan harga di bawah Rp500 juta.
Kini, yang tersisa hanyalah waktu pengiriman unit. BYD berjanji akan mengirimkan unit dalam waktu dua bulan setelah pemesanan kendaraan. BYD juga menawarkan berbagai garansi, termasuk garansi kendaraan selama 6 tahun atau 150 ribu km, baterai traksi selama 8 tahun atau 160 ribu km (dengan SOH di atas 70 persen), dan Drive Unit selama 8 tahun atau 150 ribu km. (Sta)
Baca Juga: Test Drive BYD Atto 3
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.