Pekan lalu Neta Auto Indonesia sudah menggelar media drive. Kemudian selang beberapa hari, mereka merilis harga Neta X 500 tipe Elite sebesar Rp428 dan Rp448 Supreme. Ya, angka yang kompetitif. Nah, Zigwheels pun mendapat kesempatan mengendarai Neta X selama sehari. Ya, menelusuri aneka jalanan Jakarta. Jadi simulasi kondisinya komplet, melalui banyak kemacetan dan jalan bebas hambatan. Nah, yang jadi sorotan adalah rancangan tubuh kini semakin terlihat proporsional nan sporty. Sesuai kegemaran masyarakat sini. Kalau dilihat dari paras mobil, tampak menjanjikan. Namun apakah benar demikian?
Tampilan
Jujur, melihat lekuk tubuh dan tarikan garis bodi Neta X tampak dewasa. Apalagi bila dibanding model pionir Neta V. Jauh sekali perbedaannya. Neta X berusaha mencuri hati calon konsumen lewat desain bodi: avant garde. Sehingga visual semakin futuristik. Ia juga mengusung tagline Xperience Tech with EV untuk bertarung dengan sejumlah merek. Dimensinya cukup besar. Punya panjang 4.619 mm, lebar 1.860 mm, tinggi 1.628 mm, jarak sumbu roda 2.770 mm. Mobil dipermanis pelek dua tone 18 inci berikut profil ban 225/60 mm.
Baca Juga: Neta S Shooting Brake Edition Dirilis Tak Lama Lagi, PHEV dengan Daya Jelajah 1.000 Km Lebih
Bila diamanti lebih cermat, Neta X memiliki L-shape LED DR, kamera 360 di depan, samping dan belakang. Full LED headlights dengan Intelligent High Beam membantu pendaran cahaya lebih optimal nan terang. Di buritan, terdapat continuous tail light sehingga jelas terlihat di malam hari. Lantas terpasang electric power tailgate. Dapat membuka maupun menutup pintu bagasi menjadi lebih gampang.
Ruang kabin juga terasa lega, lantaran jarak sumbu roda lumayan panjang dan menganut format lima penumpang. Di bagasi terdapat double decker trunk dengan volume 508 liter atau 1.388 liter ketika bangku baris kedua dilipat. Cukup buat menaruh barang-barang selama perjalanan. Hampir 80 persen interior Neta X sudah dilapisi bahan soft leather dan alcantara. Sehingga nuansanya dibikin terasa premium dan nyaman saat dipakai perjalanan jauh. Lanjut di konsol depan. Sudah dilengkapi wireless phone charging, intelligent central control screen berukuran 15,6 inci. Tampilan dapat diatur menjadi split-screen design dan floating D-shaped steering wheel.
Sebelum bergerak, selalu adaptasi kondisi kokpit. Sehingga tidak gelagapan ketika harus mengaktifkan perangkat atau fitur tertentu. Tentu sabuk pengaman tidak lupa dipasang terlebih dulu. Jok nyaman diduduki, mudah mendapatkan visual berkendara optimal. Pengaturan sudah elektrik, memudahkan posisi berkendara secara tepat. Ketinggian dasbor juga di bawah bahu penguji (173 cm), tidak tenggelam. Alhasil objek di sekeliling Neta X dapat terlihat.
Respons Motor Penggerak
Di lantai dasar Neta X, terbenam baterai produksi Gotion Indonesia yang berjenis Lithium Ferro Phosphate (LFP) berkapasitas 63 kWh. Model pengisian listrik tipe CCS 2, lazim dipakai di SPKLU di sini. Pemilik tidak bakal kerepotan untuk mengisi di berbagai fasilitas pengecasan. Lalu klaim daya jelajah optimal tembus 480 kilometer berdasarkan metode pengetesan NEDC. Jantung elektrik tertanam di dalam sang EV SUV bertipe Permanent Magnet Synchronous Motor (PSMS).
Putaran dinamo memberi tenaga 120 kW (163 PS) dan torsi puncak 210 Nm. Penyaluran energi kinetik ke roda depan. Berdasar data pabrikan, kecepatan tertinggi menyentuh 155 km/jam dan mengilat dari 0-100 km/jam butuh tempo 9,5 detik. Oke, setelah mengetahui aneka peranti, mulai tancap berkendara. Posisi tuas transmisi berada di balik kanan lingkar kemudi. Persis seperti milik Mercedes-Benz (P, N, D, R). Tekan ke bawah buat drive (D). Selalu mode Eco dicoba pertama. Putaran motor penggerak terbatas. Dorongan tenaga terasa cukup, untuk mengarungi jalanan macet. Sebab konsumsi energi jadi lebih efisien kalau pakai ini.
Anda tidak bisa memaksa Neta X bergerak lincah ketika gaya berkendara Eco. Sedangkan Normal, kucuran daya terasa untuk meluncurkan roda secara instan. Paling cocok dipakai ketika berada di jalan bebas hambatan. Begitu juga saat beralih ke Sport. Lonjakan energi begitu kentara. Senggol pedal akselerator sedikit saja sudah bergerak lincah. Jujur, respons jantung elektrik terasa menyenangkan.
Bantingan dan Pengendalian
Lanjut mengenai sistem redaman guncangan Neta X. Ia memiliki format suspensi depan McPherson Strut di depan dan Multi-link sebagai penyangga roda belakang. Karakternya bukan yang kaku. Melainkan begitu lembut. Melintas jalan konblok di sekitar PIK Jakarta Utara rasanya nyaman sekali. Badan kita tidak bergetar. Begitu melindas gundukan pun demikian. Pengembalian pegas lembut, tapi tidak bikin pusing.
Ketika Neta X diajak melesat 100 km/jam kadang lebih sedikit. Stabilitas tetap terjaga, tidak banyak body roll bahkan tak limbung. Kalaupun dipakai sebagai kendaraan keluarga, rasanya ia bisa menampilkan pengendaraan nan nyaman. Duduk di baris pertama maupun dua, bisa relaks. Sandaran punggung tidak terlalu tegak. Lantas seperti apa kepresisian berkendaranya?
Ya, seperti pabrikan mobil Cina secara umum. Rasio steering rack terlampau enteng. Betul, sistem Electronic Power Steering pastinya terpasang. Namun seharusnya ketika kendaraan melesat (kencang) jadi semakin berat. Selain menjadi faktor keamanan, hal ini juga bikin kepercayaan diri pengemudi bisa meningkat. Saat pelan, kemudi agak terasa kosong. Jadi, perlu dikalibrasi ulang agar kian presisi, sesuai karakter masyarakat dan jalanan di sini. Tapi kalau buat parkir sih enak saja karena putaran setir ringan.
Perangkat Keamanan
Fitur keamanan standar di dalam Neta X tergolong komplit. Untuk pengereman ada ABS, EBD, Brake Assist (EBA/BAS/BA, etc), Electronic Stability Control (ESC/ESP), Traction Control (ASR/TCS/TRC), Hill Hold Control (HHC). Kemudian terpasang Hill Descent Control (HDC), 6 titik airbag, Direct Tire Pressure Monitoring System, Height Adjustable Front-Row Seatbelts, dan Automatic Unlocking in Case of Collision. Lalu ketambahan Emergency Call (eCall), Rear Parking RadarRear Parking Radar, Reverse Camera with Auxiliary Guidelines dan Around View Monitor (AVM).
Neta X varian tertinggi sudah dibekali ADAS level 2 berikut 15 fungsi. Ada Forward Collision Warning (FCW), Automatic Emergency Braking (AEB), Lane Departure Warning (LDW), Lane Changing Assist with BSD. Lanjut imbuhan Door Opening Warning (DOW), Rear Cross-Traffic Alert (RCTA), Full-Speed Adaptive Cruise Control (ACC, Lane Keep Assist (LKA), Traffic Jam Assist (TJA). Kemudian ketambahan Intelligent Cruise Assist (ICA), Traffic Sign Recognition (TSR), High Beam Assist (HBA), dan Emergency Lane Keep System (ELKS).
Catatan untuk Neta X
Terlepas dari banyak kelebihan itu, Neta X tetap memiliki kekurangan yang bisa menjadi masukkan. Head unit berukuran jumbo menjadi pusat hiburan dan kontrol. Tombol-tombol banyak dihilangkan, mungkin biar terasa canggih. Untuk mengatur AC Anda harus mengakses layar tengah. Kemudian mode berkendara Eco, Normal dan Sport juga ada di situ. Kalau ada penumpang di samping mungkin bisa minta tolong.
Ceritanya lain kalau bergerak sendirian. Misal saat di jalan tol dan Anda harus ganti mode atau pengaturan lain yang terpusat di head unit. Selain berbahaya, itu sungguh merepotkan. Padahal saat mengemudi, pandangan harus fokus ke depan. Oke, layar bisa dipisah (split). Namun jangkauan dari tangan masih terasa jauh. Kalau ada tombol mode berkendara di setir atau di konsol tengah. Kita tidak perlu bersusah payah “mengulik” layar besar itu.
Efektifitas dari panoramic sunroof bisa bikin kabin jembar dan berkesan premium. Tapi bisa bikin boomerang. Rata-rata kelemahan EV ada di sini. Tirai kaca mungkin terlalu tipis apalagi dengan corak jaring-jaring kecil. Padahal bergerak siang hari di Jakarta seperti sekarang ini begitu panas bisa sampai 35 derajat celcius. Sayangnya rasa gerah masih tembus di kabin. Walaupun posisi pendingin diatur 16 derajat dan kecepatan angin level tiga. Rasanya penutup wajib dibuat lebih tebal dan kaca dipasang anti-UV.
Inferensi
Hasil dari seharian berkendara bersama Neta X di Jakarta. Ia masih tetap menarik. Apalagi harga yang ditawarkan kompetitif dari rival sekelas, macam Kona EV, Omoda E5, MG ZS EV. Sebab baterai terpasang berasal dari vendor lokal, jadi bisa lebih murah. Nilai jual ditawarkan berupa desain menarik, built quality semakin bagus, fitur melimpah. Kalau rasa berkendara, ada sedikit koreksi. Namun melihat akumulasi itu semua. Dari lima, ia layak mendapat empat bintang selama pengetesan. Bagaimana, tertarik dengan godaan baru SUV asal Cina ini? (Alx)
Baca Juga: Harga Neta X 500 Elite dan Supreme Diumumkan, Angkanya Amat Kompetitif
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.