Ketika memutuskan beli Wuling Almaz, besar kemungkinan konsumen memilih varian tertinggi. Atau paling tidak trim tengah bertransmisi otomatis. Lantaran untuk meminangnya pun tidak perlu mengocek kantong dalam. Begitu ekonomis buat ukuran SUV sepanjang 4,6 meter lebih.
Seri Smart Enjoy bertransmisi manual, mungkin menjadi pilihan paling jarang dilirik. Padahal meski jadi trim terendah senilai Rp269,8 juta OTR Jakarta, ada sensasi berbeda ketika mengendarainya. Dan juga, selisih Rp60 juta lebih murah tak membuat fiturnya terpangkas berlebihan.
Ya, sesaat kami coba - memindahkan ke gigi satu dan melaju perlahan - sudah terasa bedanya. Mesin turbo di balik kap bak siap menerjemahkan injakan pedal gas dengan instan. Menyentuh agak dalam langsung mengayun. Karakteristiknya berubah kalau dibandingkan versi girboks CVT.
Benar saja, saat masuk jalan raya, kami injak lebih dalam dan Almaz manual melesat. Lepas 2.000 rpm turbo mulai bekerja. Terus mengisi hingga putaran atas. Pindah ke gear dua masih terus mengisi. Tiga, empat dan seterusnya. Tak butuh waktu lama untuk tahu betapa menyenangkannya transmisi manual ini. Akselerasi begitu responsif.
Memang, seri CVT bukan tak bertenaga. Namun pengaturan manual jadi makin mengasyikkan, momentum putaran mesin bisa Anda atur sesuka hati. Tanpa diganggu sistem otomasi. Impresi terhadap tuas persneling dan perpindahan gear pun terasa solid. Jauh dari ekspektasi sebuah mobil Tiongkok. Alias tidak murahan.
Nafasnya juga sangat panjang. Jarang kami menyentuh redline untuk sekadar kencang di kota. Dari nol sampai seratus tidak begitu terasa buat ukuran SUV bongsor. Dan di jalan layang kosong, mudah untuk menyentuh angka 170 kpj pada speedometer. Patut diacungi jempol.
Dan asal tahu saja, girboks manualnya pakai tipe enam percepatan. Kalau ditanya apakah sudah merasakan satu demi satu gigi sampai rpm maksimal? Kami bahkan tak punya waktu dan tempat cukup untuk merasakannya. Di dalam kota agak sulit menguji hal itu. Lagi pula sudah cukup memuaskan.
Hal yang juga unik – karena diisi enam speed – posisi tuas mundur seperti mobil Eropa. Ke kiri atas. Dengan cara sembari menarik ring di pergelangan stik. Tenang, tak butuh adaptasi banyak perihal seperti ini.
Di samping sensasi turbo yang kian maksimal, transmisi ini turut menambah kesan fun to drive dari Almaz. Seakan ada jiwa baru nan bergairah merasuk ke dalam. Ya, karena ketika memakai CVT ia hanyalah sebuah SUV nyaman. Tingkat kepresisian kendali terbilang menunjang, bukan spesial. Dan girboks manual itu mengobati.
Betul, kalau bertemu kemacetan pasti tidak sepraktis mobil otomatis. Kendati begitu, koplingnya cukup nyaman. Tidak terlalu berat maupun enteng. Pas. Bahkan ada penunjang bawaan dari versi varian atas: Auto hold dan electronic parking brake.
Agak bingung bagaimana memakainya? Sama. Pada awalnya kami pun begitu. Rasanya aneh mengemudi dengan girboks manual tapi rem parkirnya elektronik. Seiring waktu, ternyata hal itu soal pembiasaan saja. Tidak bakal tiba-tiba kehilangan momentum. Apalagi ada Auto Vehicle Holding (AVH). Di mana bakal terus menahan sampai kopling diangkat dan gas diinjak. Tanpa harus mengaktifkan rem tangan. Praktis.
Fitur ini bisa diaktifkan terus menerus atau dimatikan. Sesuai keinginan saja. Kalau sedang berfungsi, begitu Anda berhenti dan injak rem agak keras pasti langsung menahan posisi mobil. Akan muncul di indikator bahwa sistem sedang aktif. Jangan khawatir, di permukaan agak menanjak pun ia tetap kuat.
Sebagai informasi, spesifikasi dapur pacu tidak dianaktirikan. Persis, seragam semua varian. Berkonfigurasi empat silinder segaris, 1.451 cc DOHC DVVT Turbocharger. Di atas kertas, Almaz sanggup memuntahkan tenaga 140 Hp di 5.200 rpm serta torsi 250 Nm dalam rentang 1.800 – 3.600 rpm.
Perihal suspensi, tidak terasa beda. Kaki-kaki Almaz cukup lembut untuk melibas jalan-jalan rusak atau polisi tidur. Nyaman. Tidak ada bantingan berlebihan. Hanya saja memang soal akurasi manuver tidak spesial. Biasa saja.
Variabel safety, tidak mereka pangkas sedemikian rupa. Yang tidak ada sekadar airbag di samping. Trim Smart Enjoy cuma punya dual SRS Airbag. Sisanya komplet. Dari seat belt tiap baris, notifikasi sabuk pengaman, ISOFIX, Child-Proof Rear Door lock, Emergency Stop Signal, Empat disc brake dengan ABS + EBD + BA, sampai Hill Hold Control masuk paket. Electronic Stability Control dan Traction Control System juga ada. Hingga hal kecil semacam immobilizer, alarm dan auto door lock. Bagus.
Masuk ke ranah perlengkapan kenyamanan dan hiburan, kami kira ia dipangkas habis-habisan fiturnya. Lantaran selisih harga lumayan jauh. Nyatanya tidak begitu. Head unit superbesar tetap menempel di tengah. Dengan kemampuan membaca banyak format file. Koneksi ke ponsel pintar pun tetap bisa dilakukan, lewat cara apapun. Sampai ke Android Auto. Komplet.
Hanya saja, suara diterjemahkan 6 titik speaker. Bukan sembilan buah merek Infinity seperti di trim atas. Tapi itu pun sudah cukup. Lantas translasi visual kamera belakang juga hadir. Beserta sensornya. Jika belum tahu, varian atas punya kamera 360 serta sensor parkir tambahan di depan.
Pasti ada yang mengira juga, kecanggihan perintah suara absen. Cukup mengejutkan, tetap ada. Anda bisa menyuruh kecerdasan buatan untuk membuka kaca melalui ucapan. Menyalakan atau mematikan AC, menaik-turunkan suhu dan lainnya. Menyenangkan.
Memang, tidak ada pengaturan jok elektrik, Tire Pressure Monitoring System (TPMS), panoramic sunroof, cruise control, smart key dan push start/stop button, AC otomatis, atau interior kulit. Tapi rasanya sangat masih bisa ditolerir. Semua benda di dalam kabin cukup menunjang kebutuhan harian. Bahkan lebih. Dan nuansa fabric di dalam, justru memberi aksen menarik. Tidak menjadikannya terlihat murahan.
Soal desain, kami tak mau bicara banyak. Sepenuhnya dipersilakan menilai sesuai preferensi. Yang pasti, bentuknya tidak banyak berbeda dengan varian atas. Malah cuma hal minor. Misal DRL LED di sisi kap mesin, tidak difungsikan. Alias kosong. Lalu beberapa aksen krom hilang didominasi silver doff. Dan pelek, palangnya lebih sederhana.
Lupakan jika sensasi mengemudi bukan tujuan utama Anda membeli Almaz. Tapi jika merasa ingin menggabungkan kenyamanan dengan sedikit pengendalian bernyawa, varian Smart Enjoy manual sangat kami rekomendasikan. Di samping taji mesin turbo makin tampak, bekalan fiturnya juga tergolong memadai Plus, harga jual sangat-sangat ekonomis. Buat ukuran SUV sebesar ini. (Hlm/Odi)
Baca Juga: First Drive Hyundai Palisade: Cara Hyundai Menawarkan Nilai Sebuah SUV Papan Atas
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.