Pembaru Honda ADV160 terhitung hampir menyeluruh meski tidak disertai status All New. Bahasan kali ini tentu soal impresi berkendara dari ADV160. Namun sebatas kesempatan menjajalnya yang berlangsung singkat di PT Astra Honda Motor Safety Riding & Training Center, Cikarang.
Unit disediakan adalah varian teratas dengan fitur ABS dan teknologi HSTC. Kesan pertama tentu dari posisi duduk dan berkendara. Honda menyebutkan jok ADV160 kini lebih rendah 15 mm dari model terdahulu, menjadi 780 mm. Ubahan ini langsung terasa begitu memijakkan kaki ke tanah. Tinggi reviewer sekitar 169 cm, tidak mengalami kesulitan menopang motor dengan kedua kaki di atas aspal. Memang masih sedikit berjinjit namun masih dalam batas wajar.
Jok yang menjadi lebih rendah membuat area tapered handlebar, juga terasa lebih rendah dan nyaman. Lebarnya tidak berubah dengan sudut lengan tidak terlalu tinggi dan cocok untuk perjalanan jauh. Bentuk jok tidak berubah, namun lebarnya mampu menopang bokong cukup nyaman. Ditambah, model jok berundak untuk memaksimalkan ruang pandang boncengers menjadi tambahan kenyamanan sendiri mengendarai. Pinggul terasa ditopang yang membuat kenyamanan duduk di sofa. Ditambah bagian footstep yang cukup lebar dengan pilihan kaki bisa selonjoran atau duduk biasa.
Catatan lain untuk setang, tombol-tombol di sisi kiri dan kanan terasa intuitif. Tidak perlu waktu lama untuk mengetahui fungsi-fungsi dan letak tombol tersebut, ada pengaturan on off idle start stop, klakson, engine start serta sein yang mudah dipahami.
Paling menarik MID panelmeter berisi beragam informasi. Lewat tombol di depan layar, pengendara bisa mengakses informasi. Tombol ini juga mudah dioperasikan meski menu MID cukup beragam. Tampilan panelmeter digital cukup kontras baik terang dan huruf, meski saat pengujian perdana ini cuaca tengah hujan. Repotnya hanya membersihkan sisa air yang sedikit menghalangi.
Honda memberikan mesin eSP+ 156,9 cc. Menghasilkan tenaga maksimal 16 PS di putaran 8.500 rpm dan torsi 14,7 Nm di 6.500 rpm. Impresi pertama, karakter mesin ini tidak jauh berbeda dengan yang dirasakan pada model Vario 160 dan PCX 160 terbaru. Tenaga melimpah di putaran bawah, cocok untuk kondisi stop and go kemacetan perkotaan. Karakter tenaganya juga masih terasa di putaran atas saat memutar gas penuh. Sayangnya untuk mencari tahu top speed skutik ini terkendala lintasan basah, sehingga percobaan perdana ini penuh dengan kehati-hatian.
Soal mesin baru, banyak pertanyaan mengenai suara serta getaran saat pertama berakselerasi. Impresi singkat tidak menemukan adanya getaran berlebihan serta suara mesin yang mengganggu. Begitu juga saat berkendara, tidak ada kekhawatiran mengenai getaran dan suara tersebut.
ADV160 memberikan ubahan untuk gerak windshield. Kini tingginya dapat disesuaikan sejauh 75 mm dalam dua tingkatan. Pengoperasiannya bisa dilakukan pengendara sambil duduk. Cukup tarik tuas dibalik windscreen ke arah luar lalu tinggal dinaikkan atau diturunkan.
Impresi ketinggian windscreen dicoba dalam empat putaran di lintasan. Saat mode tinggi, berkendara lebih nyaman tanpa adanya hambatan angin di sekitar dada. Arah aliran udara dibuang ke atas hingga melewati helm. Berikutnya mode rendah. Level ini cocok digunakan saat berkendara santai atau saat pengendara memang ingin merasakan hembusan angin menerpa badannya. Semua bisa terakomodir dengan baik.
Soal pengendalian, bahasan pertama mengenai apa yang ditawarkan kaki-kaki ADV160. Honda memberikan ban semi dual purpose berukuran 110/80-14 di depan dan 130/70-13 di belakang. Di tengah kondisi lintasan basah, ban ini mampu mencengkram aspal dengan baik termasuk memecahkan genangan air di beberapa titik.
Honda tidak menyebutkan ubahan suspensi dibanding model terdahulu. Suspensi depan menggunakan tipe teleskopik dan belakang ganda dengan tabung. Pengeremannya hadir dari cakram model gelombang berukuran 240 mm di depan dan 220 mm di belakang. Kemampuannya terhitung nyaman untuk berkendara di lintasan aspal. Saat melewati polisi tidur dan perbedaan tinggi lintasan, mampu menyerap hentakan dengan baik. Karakternya lebih terasa keras dan berdampak ke stabilitas saat melakukan manuver. Tikungan S mampu dilewati dengan baik. Tidak lupa, kemampuan pengendalian yang mudah ini juga berkat posisi duduk nyaman.
Soal pengereman, kondisi hujan menjadi arena terbaik untuk membuktikan keandalan pengereman ADV160. Baik pengereman depan maupun kombinasi Combi Brake System (CBS) skutik ini bekerja sigap di kondisi hujan. Beberapa kali kami berakselerasi cepat dan melakukan pengereman untuk masuk ke tikungan, dapat dilakukan dengan baik. Efeknya, setelah beberapa putaran, tuas gas diputar semakin besar menunjukkan kepercayaan diri.
Bermanuver dengan ADV160 juga terasa mudah. Skutik ini berukuran panjang 1.950 mm, lebar 763 mm dan tinggi 1.196 mm serta jarak sumbu roda sejauh 1.324 mm. Ground clearence-nya sejauh 165 mm dan berat kosongnya sebesar 133 kilogram. Berkat rekayasa desain baru dan fitur anyar, tidak ada kesulitan berarti untuk mengarahkan pergerakan ke kiri atau ke kanan mengikuti lajur yang sudah disiapkan.
Fitur HSTC (Honda Selectable Torque Control) belum terasa. Beberapa kali dibuat kondisi yang memungkinkan untuk HSTC bekerja, sayangnya tidak terjadi. HSTC sendiri merupakan fitur berfungsi untuk membatasi torsi mesin jika terdeteksi adanya perbedaan kecepatan putaran ban depan dengan ban belakang yang bisa menyebabkan terjadinya potensi ban selip. Jelas meningkatkan sisi keselamatan berkendara di berbagai kondisi jalan.
ADV160 menawarkan berbagai ubahan yang menambah kenyamanan pengendara. Sebut saja ruang bagasi menjadi 30 liter. Menyimpan helm full-face terasa lebih mudah ditambah kebutuhan berkendara lainnya. Masih ada fitur pengisian daya di glove box depan, serta fitur keamanan smart key, membuat ADV160 jadi skutik yang patut dilirik.
Tentu saja masih ada beberapa kekurangan. Misal desain yang ditawarkan tidak berubah drastis dari model terdahulu. Lalu teknologi penghubung dengan telepon genggam yang belum ada.
Paling banyak dibahas tentu soal harga. Honda menawarkan ADV160 ABS di angka Rp39,25 juta dan varian CBS di angka Rp36 juta. Masih lebih mahal dari PCX, model skutik premium Honda yang ditawarkan mulai Rp32 jutaan sampai Rp35 jutaan. Melihat perubahan yang diberikan pada ADV160 terbaru, selisih harganya dengan model lama hanya naik Rp300 ribu sampai Rp400 ribu.
Pastinya kehadiran ADV160 menjadi angin segar bagi pilihan skutik 150 cc di Tanah Air. Ia bermain sendiri, membuat para penggemar touring dan petualangan harus memasukkannya dalam daftar sepeda motor incaran. (Sta/Odi)
Baca Juga: Test Ride New Honda Genio
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.