Honda mengeluarkan Stylo 160 sebagai senjata baru awal 2024. Ia menyasar lini skutik bergaya klasik futuristik yang sedang tren belakangan tahun ini. Posisinya pun sebagai pelengkap selain Scoopy dan Genio lebih dulu eksis. Kami mendapat kesempatan untuk menjajal skutik terbaru Honda ini di fasilitas Safety Riding AHM, Cikarang. Untuk merasakannya secara singkat namun tetap komprehensif.
Tak perlu membicarakan lagi desain lebih detail, karena kami sudah pernah membahas. Saat berjumpa dengan Stylo 160 dan duduk di joknya, terasa cukup nyaman. Jok lebar membuat biker dapat merasakan kenyamanan saat perjalanan jauh. Desain berundak untuk pengendara dan penumpang membuat area bokong rider ditopang dengan baik, dan pembonceng punya sudut pandang yang lebih tinggi.
Tapi posisi masih tetap tinggi. Biker dengan postur 170 cm masih belum bisa menapakkan kaki dengan sempurna. Padahal tinggi jok 768 mm, lebih rendah dari Vario 160 dengan tinggi 778 mm. Ini kemungkinan karena penggunaan ban berukuran 12 inci serta jarak pijak Stylo 160 yang lebih tinggi yakni 151 mm.
Beruntung posisi duduk tetap enak. Lebar setang pas membuat lengan pengendara bisa bersantai. Tuas di kiri kanan juga nyaman digenggam untuk mengoperasikan akselerator serta mengakses beragam tombol di kiri dan kanan setang.
Panelmeter digital menjadi perhatian tersendiri. Dalam posisi panas terik, angka MID masih bisa dibaca meski desain tampilannya padat angka. Panel meter ini menampilkan petunjuk Trip, AVG bahan bakar, bahan bakar, odometer, speedometer, konsumsi real time bahan bakar serta penunjuk servis. Area panelmeter yang sedikit mengganggu ada di sisi kiri-kanan berupa area gelap berukuran besar. Area ini diisi tombol select dan set, namun membuat tampilan layar digital terasa lebih kecil.
Selain itu, kesan berbeda didapat bagi yang terbiasa melihat area setang kemudi motor Honda. Biasanya kecil, tapi di karena desain lampu utama heksagonal berukuran besar, jadi terlihat gambot. Perlu beberapa saat untuk beradaptasi melihat area headlamp ini, terutama untuk menjaga jarak ban depan.
Bahasan soal area dek kaki. Pengendara dengan bobot 95 kilogram kemungkinan akan merasakan jarak yang cukup sempit di area ini, meski sudah duduk agak mundur. Tidak ada masalah dengan sudut lutut karena terhitung nyaman. Area pijakan kaki terasa cukup kecil, membuat ujung sepatu mengarah keluar selama berkendara.
Mesin 4 langkah 4 katup eSP+ dengan volume 156,9 cc dipakai juga Vario 160. Menawarkan tenaga 15,4 PS di putaran 8.500 rpm dan torsi 13,8 Nm di putaran 7.000 rpm. Meski demikian Honda meyakinkan kedua mesin ini berbeda mengingat rancang bangun keduanya juga berbeda. Honda menyebutkan terdapat perbedaan setelan ECM serta penyesuaian lainnya pada mesin tersebut.
Namun tidak terlalu terasa perbedaan saat Stylo 160 dikendarai. Kami juga telah mencoba Vario 160, saat memutar tuas gas, karakter mesin Stylo 160 langsung mengingatkan performa saudaranya itu.
Tidaklah buruk, justru positif. Digambarkan dengan asupan tenaga yang terasa melimpah dan cepat di putaran bawah. Skutik yang ditujukan untuk penggunaan perkotaan ini rasanya mendapatkan mesin yang pas, utamanya saat kondisi kemacetan dan stop and go yang mendominasi lalu lintas perkotaan.
Jika ingin membawa Stylo 160 lebih cepat, mesin 160 cc ini juga mampu memenuhi kebutuhan itu. Saat mencoba berakselerasi dari diam, untuk mencapai kecepatan 65 km/jam terasa cukup cepat sekitar 5 detik. Tambahan informasi, bobot kosong Stylo 160 adalah 118 kilogram untuk varian ABS dan 115 kilogram untuk varian CBS. Jika membandingkan dengan Vario 160, bobot ini hanya berbeda 1 kilogram.
Asupan tenaga di putaran atas memang secara bertahap menghilang, namun ini harus dirasakan lebih lama mengingat ruang pengujian perdana ini yang terbatas. Selain itu, rasanya membawa Stylo 160 bergerak kencang menyalahi kodrat dimana desain matic terbaru Honda ini lebih cocok untuk diajak berkendara santai menikmati perjalanan.
Nah, soal suara mesin tidak terlalu mengganggu. Apalag yang mencari isu gredek, tidak ditemui di Stylo 160. Derungan mesin juga dinilai wajar utamanya saat putaran tinggi. Area bodi juga tidak ditemui getaran yang mengganggu, tawaran build quality Honda terasa baik di sini.
Mengendalikan Stylo 160 terasa berkesan saat bermanuver dalam kecepatan rendah. Meski awalnya terasa besar, mengendalikan motor ini ternyata cukup mudah. Ini tentu jadi modal penting untuk penggunaannya di perkotaan.
Kemudahan pengendalian ini bisa didapat berkat penggunaan desain suspensi depan teleskopik dan suspensi belakang tunggal swing arm. Selain itu penggunaan ban donat 12 inci dengan ukuran 110/90 di depan dan 130/80 di belakang meyakinkan untuk meliuk-liuk di area tes yang sudah dipersiapkan Honda.
Faktor mesin bertenaga, ban berukuran lebar, suspensi nyaman ini juga mendukung faktor pengendalian Stylo 160. Saat menghadapi tikungan tajam, hanya dengan mengubah posisi duduk sedikit, berbelok terasa mudah. Begitu juga saat jalan melingkar, setang kemudi tidak perlu terlalu banyak digerakkan untuk melewati rute tes tersebut.
Rasa percaya diri bermanuver juga didukung dengan performa pengereman. Stylo 160 menggunakan rem cakram 220 mm di depan dan belakang untuk model ABS yang terhitung pakem memperlambat kecepatan. Catatan tersendiri, unit yang digunakan memiliki tuas yang terbilang cukup keras digunakan sehigga perlu sedikit tenaga untuk menekan tuas tersebut.
Bagaimanapun, motor terbaru Honda bakal tetap memberikan tawaran menarik untuk segmen skutik retro modern. Mesin 160 Honda juga sudah terbukti andal untuk penggunaan harian. Honda mengklaim angka konsumsi bahan bakar 45 km/liter dengan metode WMTC.
Rasanya Stylo 160 terhitung punya value for money yang baik. Modal Rp27 jutaan terasa pas dengan keunggulan yang ditawarkan, terutama konsumen yang sudah melek gaya dan ingin tampilan motor berbeda. (Sta/Odi)
Baca Juga: First Ride Yamaha LEXi LX 155
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.