Yamaha Nmax "Turbo" menjadi pusat perhatian pasar skutik Tanah Air. Sebab mendapat upgrade teknologi terkini yang menarik banyak rasa ingin tahu. Kami berkesempatan mencoba teknologi Yamaha Electronic CVT (YECVT) yang tersemat. Teknologi ini menawarkan sensasi "turbo" yang dapat dimanfaatkan untuk berkendara sehari-hari dan dalam berbagai situasi. Bagaimana kesan pertamanya?
Uji coba pertama dilakukan di sirkuit Sentul Karting. Yamaha memang bertujuan untuk memberikan kesan berkendara yang sportif atas beberapa alasan. Mesin yang dilengkapi dengan teknologi baru ini diklaim memiliki tenaga yang lebih besar, dan fitur-fitur terbaru yang ditambahkan menjanjikan pengalaman berkendara yang berbeda dari generasi sebelumnya. Ayo kita ulas satu demi satu.
Nmax Turbo memiliki panjang bodi 1.935 mm, lebar 740 mm, dan tinggi 1.200 mm. Tinggi tempat duduknya adalah 770 mm, yang 5 mm lebih tinggi dibandingkan model sebelumnya. Model terbaru ini juga lebih tinggi 40 mm dari model sebelumnya yang hanya 1.160 mm.
Bagi pengendara setinggi sekitar 170 cm dan berat badan sekitar 80 kilogram masih dapat menyentuh tanah dengan kakinya, meskipun dengan sedikit jinjit, saat duduk di atas jok Nmax yang terbaru. Bagian depan jok telah dirancang menjadi lebih datar, memudahkan pengendara untuk mengapit motor saat bermanuver.
Jok tersebut juga mendapat penilaian khusus. Kenyamanan yang ada pada model sebelumnya dipertahankan dengan lebar jok yang mendukung dengan baik dan desain bertingkat, memungkinkan penumpang belakang mendapatkan pandangan yang lebih luas selama perjalanan. Jok ini juga dirasa nyaman untuk perjalanan jauh, sebuah keuntungan bagi mereka yang suka touring. Varian Neo, yang merupakan varian terendah, menawarkan jok dengan model sederhana, sementara varian yang lebih tinggi menambahkan detail jahitan dan kontur untuk meningkatkan kenyamanan dan kesan mewah.
Impresi lain setelah pertama kali duduk di atas Nmax Turbo adalah bahwa tinggi setang kemudi tetap sama dengan model lama. Hal ini memberikan kenyamanan mengingat posisi duduk saat mengendarai skuter Maxi yang bisa santai atau tegak, membuat tangan terasa rileks dan tidak kaku.
Dalam pengujian di lintasan, setang kemudi memberikan kenyamanan berkendara yang konsisten. Ketika pengendara memutar tuas gas dan mengoperasikan tuas rem di sisi kiri dan kanan, semuanya tetap mudah diakses bahkan saat mengambil tikungan yang tajam dengan sudut kecil.
Perlu dicatat bahwa tombol di sisi kiri setang kemudi memerlukan waktu untuk beradaptasi, khususnya pada varian Ultimate dan Turbo dari Yamaha. Tombol Y-shift yang terletak di bawah, dekat ibu jari, mirip posisinya dengan tombol klakson, memerlukan perhatian khusus.
Selain tombol Y-shift, terdapat tombol pengaturan layar TFT, tombol untuk lampu jauh dan dekat, lampu sein, klakson, tombol kembali untuk menu layar, dan tombol mode berkendara yang terletak dekat jari telunjuk. Ini berbeda dengan sisi kanan yang hanya memiliki beberapa tombol untuk mengaktifkan fitur start-stop, lampu hazard, dan ignition motor.
Layar TFT navigasi pada Nmax terbaru menawarkan tampilan yang menarik dengan warna cerah dan kejelasan yang memadai bahkan di bawah sinar matahari langsung. Pengendara dapat dengan mudah melihat indikator kecepatan dan informasi lainnya. Layar ini dapat tersambung dengan aplikasi Garmin Street Cross, yang memudahkan navigasi saat berkendara. Namun, untuk memanfaatkan semua fitur pada meter cluster ini secara optimal, diperlukan waktu adaptasi dalam penggunaan sehari-hari.
Yamaha Nmax Turbo dilengkapi dengan mesin 155 cc Blue Core VVA satu silinder yang menghasilkan tenaga sebesar 11,3 kW atau sekitar 15 hp pada 8.000 rpm dan torsi 14,2 Nm pada 6.500 rpm. Meskipun tenaganya serupa dengan model sebelumnya, torsinya meningkat sekitar 0,3 Nm.
Sensasi berkendara mirip dengan model sebelumnya saat pertama kali memutar tuas gas. Kami mencoba varian paling tinggi, Tech Max Ultimate. Pada kecepatan normal di bawah 60 km/jam, motor ini memberikan pengalaman berkendara yang familiar.
Namun, pengalaman berkendara berubah ketika instruktur menyarankan untuk beralih ke mode S dan menggunakan fitur Y-shift. Ketika tuas gas diputar cepat, rpm naik mendadak ke 5.000 dan bertahan. Ini memberikan sensasi tenaga yang mengalir dengan cepat, mendorong motor untuk bergerak lebih kencang. Respon tuas gas yang spontan ini menyebabkan ECU motor mengaktifkan mode Y-Shift ke level 1. Pengendara kemudian perlu menekan tombol secara manual untuk beralih ke level 2 dan 3 pada putaran mesin yang lebih tinggi.
Pengujian pertama dengan Tech Max Ultimate dimanfaatkan untuk merasakan perbedaan antara mode berkendara. Pada mode T atau Town, suara mesin terdengar lebih halus dan tenaga terasa penuh pada putaran rendah, cocok untuk berkendara santai. Dengan penambahan fitur Y-shift, tenaga tersedia lebih cepat untuk akselerasi yang responsif.
Dalam mode S, suara mesin sedikit meningkat. Komputer akan menaikkan putaran mesin antara 500 hingga 1.000 rpm saat mode ini aktif. Tenaga terisi dengan cepat dan memberikan kesan agresif. Mode ini menjadi dominan selama berkendara di sirkuit.
Y-shift tidak hanya berguna untuk akselerasi tetapi juga untuk deselerasi. Fungsi ini mendominasi penggunaan pertama karena pengendara seolah melakukan engine brake saat memasuki tikungan, sesuatu yang disarankan oleh instruktur Yamaha Racing Academy agar pengendara tidak hanya mengandalkan rem saat berbelok.
Setiap kali tombol Y-shift ditekan, sensasi seperti engine brake terasa nyata. Putaran mesin meningkat, sementara tangan kanan menutup tuas gas dan menekan pedal rem depan. Ini terasa tidak biasa karena kaki dan tangan kiri tidak aktif, yang biasanya sibuk mengoperasikan tuas persneling dan kopling secara bersamaan.
Setelah keluar dari tikungan, jika tuas gas diputar cepat, komputer akan langsung merespons kebutuhan tenaga. Sensasi dorongan tenaga ini sangat terasa. Pengendara dapat mereset fitur Y-shift dengan menekan tombol sekali; menekan dua kali akan mengganti mode.
Selama pengujian ini, kami juga mencoba varian Turbo dan Neo. Varian Ultimate dan Turbo memiliki perbedaan pada performance damper yang terpasang pada rangka varian paling atas. Namun, fokus pengujian lebih kepada fitur mode berkendara dan Y-shift, sehingga perbedaan antara kedua varian tersebut tidak terlalu terasa.
Pada varian Neo, operasional motor menjadi lebih simpel. Sensasinya mirip mengendarai Nmax versi lama tetapi dengan tenaga yang lebih kuat. Yamaha menyatakan bahwa mesin yang digunakan sama dengan yang ada pada Lexi 155 terkini. Suara mesin terdengar agak kasar pada putaran rendah. Transmisi CVT konvensional masih dipertahankan.
Performa pengereman skuter matik Neo dan model yang lebih tinggi menjadi fokus perhatian. Yamaha menyematkan rem cakram tunggal di bagian depan dan belakang. Penggunaan ban ukuran 110/70-13 M/C 48P di depan dan 130/70 - 13 M/C 63P di belakang, standar pada semua varian Nmax terbaru, menambah kepercayaan diri saat berkendara di sirkuit.
Pengendalian yang ditingkatkan ini juga berkat beberapa perubahan. Pertama, pada suspensi belakang, Yamaha menggunakan tipe sub tank suspension dengan pengaturan ayunan sekitar 5 mm. Suspensi ini lebih pendek 23,1 mm dari model sebelumnya, yang memudahkan manuver di tikungan.
Kedua, area tempat duduk dan pijakan kaki dibuat lebih ramping, membuat berkendara dengan skuter Maxi ini terasa lebih efisien. Manuver menjadi lebih mudah dibandingkan model sebelumnya yang memiliki posisi duduk lebih terbuka. Nmax juga dilengkapi fitur traction control system dan pengereman dual channel ABS, yang semakin meningkatkan kontrol berkendara.
Mengenai fitur-fitur terbaru Nmax Turbo, kami memiliki penilaian khusus. Pertama, fitur Y-shift dan cara pengoperasiannya cukup rumit dan menantang. Ini adalah kesan awal, dan mungkin dengan penggunaan yang lebih lama, pengguna akan memiliki waktu untuk beradaptasi. Saat dioperasikan dengan sarung tangan, mencapai tombol Shift terkadang bisa tertukar dengan tombol klakson yang letaknya tepat di atasnya. Tombol Mode mudah diakses, namun saat digunakan untuk membatalkan fitur Y-shift, malah sering beralih ke mode yang lain.
Kedua, adalah bagaimana menggunakan fitur Y-shift YECVT ini dengan tepat sesuai kondisi jalan. Saat melaju kencang di sirkuit, dibutuhkan keahlian lebih untuk mengoperasikan tombol di sisi kiri, yang biasanya hanya untuk tuas rem. Mengendarai skuter matik yang dikenal dengan kemudahannya, kini menjadi lebih kompleks.
Selain itu, sensasi engine brake yang dihasilkan mengingatkan pada tahun-tahun awal munculnya skuter matik. Pengguna sering membandingkannya dengan motor manual yang dianggap lebih merepotkan. Ironisnya, sensasi perpindahan gigi ini kini dihadirkan dalam skuter matik.
Namun, kami memberikan apresiasi untuk inovasi yang dilakukan Yamaha pada Nmax. Pada dasarnya, skuter matik dirancang untuk penggunaan perkotaan dengan kontur jalan yang landai. Di Indonesia, skuter matik Nmax sering digunakan untuk perjalanan antarkota yang jauh, yang tentunya membutuhkan teknologi tambahan untuk meningkatkan kenyamanan perjalanan.
Sensasi turbo memberikan kemudahan bagi pengendara untuk mendapatkan tenaga instan, terutama saat mendahului kendaraan lain atau saat menanjak. Fitur Y-shift membantu dalam deselerasi dan mengurangi beban pada rem. Saat menuruni bukit yang panjang, yang biasanya menjadi masalah bagi skuter matik karena rem yang bisa blong, kini dapat terbantu dengan fitur Y-shift untuk deselerasi.
Dari pengujian perdana ini, dapat disimpulkan bahwa istilah turbo bukan hanya trik pemasaran. Sensasi dan pengalaman berkendara dengan Nmax terbaru ini memang berbeda dibandingkan model sebelumnya. Dengan harga di bawah Rp50 juta untuk varian paling lengkap yang dipenuhi fitur, ini merupakan penawaran yang menarik di antara skuter matik 150 cc lainnya.
Tes selanjutnya akan fokus pada penggunaan berbagai fitur ini dalam kondisi jalan raya. Meskipun penggunaan di sirkuit berguna untuk menunjukkan performa mesin, fitur-fiturnya belum terasa sepenuhnya.
Pertanyaan utama adalah tentang efisiensi bahan bakar. Apakah fitur-fitur baru ini akan meningkatkan efisiensi bahan bakar Nmax terbaru? Jawabannya akan terungkap dalam pengujian berikutnya. (Sta)
Baca Juga: Aprilia SR-GT 200 Replica
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.