Seltos GT Line adalah senjata Kia untuk meredam atau mungkin saja melawan sang rival Honda HR-V dan Hyundai Creta. Pada momen mudik kemarin, tepatnya di program Lebaran Drive ala OTO Media Group, saya kedapatan untuk menjajal SUV asal Korea Selatan ini.
Bagaimana sensasinya, apakah sama dengan varian sebelumnya, atau varian GT Line hanya sekadar gimik belaka? Di artikel ini saya akan coba kupas keunggulan dan kekurangan selama mencoba Kia Seltos GT Line ke kampung halaman di Sukabumi, Jawa Barat.
Oke sebelum jauh membahas rasa berkendaranya saya akan coba jabarkan pendapat subjektif soal visual eksterior Seltos GT Line. Secara tampilan garis desainnya masih sama saja dengan Seltos varian EX, EXP, dan CRDi (diesel).
Tapi karena berstatus lebih mewah, tentu ada diferensiasinya. Paling kontras adalah hadirnya guratan garis merah pada bagian fender bumper depan, bagian bodi samping, dan diffuser belakang. Tak cuma itu, ada juga emblem GT Line di grill depan, bodi belakang, dan penggunaan kaliper rem berkelir merah pada kedua roda depan.
Secara tampilan, desainnya cukup memikat perhatian. Lampu utama proyektor LED-nya memiliki desain khas 'Tiger Nose' sebagai identitas utama. Harmonisasinya lebih menyatu antara grille besar dengan headlamp berteknologi LED plus fitur Auto Light.
Kesan futuristiknya tergambar dari lampu kabut LED berbentuk "Ice Cube". Adapun untuk skid plate di depan dan belakang memperkuat aura sporty. Lalu ada cladding hitam di sekeliling bodi yang menggambarkan sifat kuat sebuah SUV.
Tarikan garis tegas juga tampak menghias bagian belakang. Tail Light LED dengan ornamen futuristik, menciptakan visual yang menarik. Sementara untuk desain velg masih sama dengan varian EX maupun EXP, tapi ada sedikit pemanis merah di bagian dop-nya.
Namun jujur saja saya kurang suka dengan hadirnya aksen krom pada gagang pintu dan beberapa bagian lainnya. Sepertinya akan lebih tangguh jika dikelir warna hitam atau magnesium.
Masuk ke dalam, desain interiornya cukup menarik perhatian. Sayangnya bagian dashboard masih berbahan plastik keras, hanya ada sedikit material soft touch di bagian doortrim saja.
Seluruh bangku sudah menggunakan material kulit. Perbedaan dengan varian EX dan EXP ada di motif jok, di varian GT Line menggunakan visual yang lebih sporty dengan jahitan merah dan embos GT Line di kedua kursi depan.
Hadir pula fitur Ventilated/Cooling Seat, ini jadi salah satu peranti pembeda dengan Varian Seltos di bawah GT Line. Fungsinya adalah memberikan hembusan udara dingin dari kisi-kisi kedua jok baris depan.
Fitur tersebut rasanya lebih bermanfaat ketimbang heater seat di beberapa merek lain. Memang penilaian yang subjektif, tapi mengingat Indonesia memiliki iklim tropis tentu saja ini jadi kelebihannya.
Oh iya, untuk mengatur posisi duduk juga dipermudah dengan adanya fitur elektrik. Tapi sayang hanya untuk si sopir saja. Ketika duduk pun joknya seakan mampu menopang tubuh khususnya bagian punggung dengan baik. Musababnya si Seltos punya desain jok ala-ala semi bucket seat. Sehingga tak akan mudah goyang ke samping.
Menyoal visibilitas sebagai pengemudi, rasanya tak ada beda dengan SUV lainnya. Agar makin nyaman pengaturan setir pun sudah mengakomodasi tilt dan teleskopik secara manual.
Jok tengah mobil ini memiliki konfigurasi 40:60, maka mobil ini menggunakan model jok yang setiap penumpangnya memiliki area masing-masing.
Soal akomodasi, Kia Seltos GT Line bisa dibilang baik. Penumpang masih merasakan leg room yang lega, begitupun dengan ruang kepala yang masih menyisakan space yang cukup tinggi. Semakin nyaman sebagai penumpang karena bangku baris kedua bisa diatur re-clining-nya dalam 2 posisi sesuai keinginan.
Untuk urusan angkut barang, ketika hanya memanfaatkan ruang bagasi dia bisa menampung barang sekitar 433 liter. Sementara saat kursi belakang dilipat, kelegaan luas bagasinya dapat mencapai 1.401 liter. Lantai bagasi KIA Seltos juga rata, sehingga memudahkan untuk akses keluar dan masuk barang.
Soal fitur, Kia Seltos GT Line dilengkapi banyak teknologi canggih. Sebut saja 6 titik ABS, EBD, EBA, traction control, cruise control, dan ESP. Ada juga head unit super besar 10,25 inci yang sudah mencakup fungsi Apple Carplay dan Android Auto.
Namun dari banyak fitur yang tersemat pada mobil ini ada beberapa yang paling suka. Pertama adalah Paddle Shift, mobil terasa fun to drive karena kita bisa mengatur gigi dengan hanya menekan tuas di belakang setir.
Lalu yang kedua adalah fitur drive mode dan traction mode, cara mengaktifkan cukup memutar knop di dekat tuas persneling. Bila memindah ke opsi Sport, dari yang semula tenaga Seltos biasa-biasa saja, langsung terasa perbedaannya.
Pun untuk modus traction controlnya, ada pilihan Snow, Mud, dan Sand. Ketika saya mengajak Seltos GT Line ke kawasan Pondok Halimun atau di kaki Gunung Gede, traksi ban jadi lebih cekatan melibas kontur jalan yang cukup rusak.
Cukup disayangkan, kualitas suara speaker. Memang tidak jelek tapi mengingat sang adik Sonet yang sudah lebih advanced dengan paket Bose seharusnya Seltos juga bisa. Oh iya, di varian GT Line terdapat fitur Sound Mood Lamp, semacam lampu di balik speaker depan yang bisa menyala mengikuti ritme atau beat lagu.
Secara keseluruhan meski memiliki perawakan sebuah SUV, suspensinya menurut saya mirip-mirip dengan mobil sedan. Dipakai handling tajam bantingan terasa empuk dan menyenangkan.
Karakternya bisa dibilang tidak terlalu keras namun juga tidak terlalu lembut. Seperti misalnya melibas speed trap, jalanan tidak rata, bantingannya masih terasa nyaman di kabin.
Pun ketika melibas jalanan cukup rusak di kaki gunung Gede Pondok Halimun. Saya dan penumpang tak mengeluhkan peredaman dari SUV asal Korea Selatan ini.
Sementara menyoal kekedapan suara juga sudah baik, melaju dengan kecepatan 100 km/jam di jalan tol masih cukup hening.
Kia Seltos GT Line memakai jantung pacu Kappa 4-silinder, turbocharger dengan kubikasi 1.400 cc, yang menjanjikan tenaga 138 daya kuda dan torsi 242 Nm. Mesin tersebut dikawinkan dengan transmisi dual clutch transmisi 7-percepatan.
Performanya tidak terlalu wah memang, tapi rasanya sudah sangat cukup untuk digunakan sehari-hari maupun kebutuhan perjalanan jauh. Apalagi dia punya mode Sport yang akan mengubah karakter engine menjadi lebih gahar, nah barulah di sini karakter mesinnya terasa. Kinerja mesin juga dibantu sistem bahan bakar Direct Injection. Sementara turbo yang digunakan bertipe wastegate membuat mesin lebih responsif.
Kapasitas tangki BBM-nya adalah 55 liter, untuk pemakaian dalam kota saya bisa mencatatkan angka rata-rata 11-12 kilometer per liter. Sementara jika digunakan di jalan tol angkanya lebih baik sekitar 15-16 kilometer per liter.
Kia Seltos GT Line saya kategorikan sebagai SUV yang menyenangkan. Selain memiliki performa mesin yang bisa diandalkan, mobil ini juga punya catatan konsumsi BBM yang baik, suspensi yang nyaman, dan peranti fitur yang mampu memanjakan pengendara dan penumpang.
Tapi dengan banderol Rp 433 juta OTR, apalagi di tengah gempuran SUV lainnya Kia Seltos GT Line cukup ketinggalan soal kelengkapan fitur keselamatan semi otonom. Tak ada fitur radar, jadi jangan harap mobil ini tersemat fitur Adaptive Cruise Control, Lane Keeping Assist, atau yang lainnya.
Sekadar informasi, harga yang ditawarkan untuk Kia Seltos GT Line per Mei 2022 ini mengalami kenaikan, sebelumnya di sesi launching November 2021 lalu mobil tersebut dijual Rp415 juta OTR. Nah dengan set harga baru itu, jika sengaja mengkalkulasi dengan varian di bawahnya maka ada selisih lebih mahal Rp39,5 juta dengan varian EXP, Rp77 juta dengan EX, dan Rp25 juta dengan varian Seltos bermesin diesel. Di bawah ini adalah harga seluruh varian Seltos yang dirangkum dari laman resmi Kia Indonesia. (Kit/Odi)
Baca Juga: Road Test Kia Seltos EX+
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.