Zaman sekarang, makin canggih mobil, makin diminati juga. Perkembangan teknologi begitu pesat, tentunya jangan sampai tertinggal. Kini fitur mutakhir tak lagi konsumsi konsumen kalangan atas. Bukan lagi milik mobil-mobil premium juga. Semakin merata ke kelas lebih rendah dengan harga terjangkau. Tidak perlu membeli mobil mewah nan mahal untuk bisa mendapatkan pengalaman berkendara disertai teknologi canggih. Seperti yang Honda sajikan belum lama ini melalui New Honda CR-V keluaran 2021. Mengalami lompatan yang signifikan.
Masih dalam generasi kelima, sekarang membawa serangkaian peranti canggih dalam paket Honda Sensing. Fitur-fiturnya bisa lebih dimanfaatkan disertai nilai kepraktisan tinggi daripada Accord. Apalagi, sekarang ini SUV menjadi jenis mobil yang lebih diminati oleh konsumen di dunia. Serta kemampuan mumpuni melahap ragam medan jalan. Isinya berupa rangkaian fitur pendukung keselamatan. Yaitu Collision Mitigation Braking System (CBMS), Adaptive Cruise Control (ACC) with Low Speed Follow (LSF), Lane Keeping Assist System (LKAS), Road Departure Mitigation (RDM), serta Auto High Beam (AHB).
Disematkannya fitur-fitur Honda Sensing bisa diketahui lewat penyegaran eksterior CR-V. Terutama fascia, desain grille tersemat panel sensor atau radar di bawah logo berbentuk ‘H’. Selain itu hanya ada perubahan bentuk spoiler dan intake depan, tepat di bawah grille. Menciptakan kesan lebih modern dan berkelas.
Selebihnya, tidak ada yang signifikan, bahkan nyaris terlihat sama. Seperti bumper belakang yang kini dengan aksen chrome lebih minimalis. Lalu jangan lupa dengan desain velg 18-inci cenderung ke arah mewah, berbentuk layaknya kelopak bunga. Grafis LED pada lampu depan dan belakang juga ikut disegarkan, agar tampak berbeda dibandingkan versi awal CR-V generasi ke-5 saat debut tahun 2017 lalu.
Selaras eksterior, bagian interior New CR-V edisi 2021 juga mendapat minor upgrade bersifat visual. Satu yang paling menarik adalah sistem infotainment pada layar sentuh 7-inci. Dibandingkan sebelumnya, layar di tengah dashboard ini tampak menyatu dan tertanam ke dashboard, tidak seperti sebelumnya yang justru terlihat bawaan aftermarket. Selain infotainment, New CR-V juga punya meter cluster baru yang sepenuhnya digital, lewat layar TFT berdimensi 5-inci.
Sebelum masuk, kami sudah dimanjakan Remote Engine Start. Jadi, sebelum bepergian, kita bisa memanaskan mesin dan mendinginkan kabin, tanpa harus membuka pintu sekalipun. Cukup dengan tombol di remote keyless, CR-V bisa dinyalakan dan menjamin kabin sejuk sebelum kita kemudikan.
Jujur, sebenarnya tidak ada yang perlu diragukan lagi sebagai SUV untuk menjadi partner mobilitas sehari-hari. Kualitas kenyamanan dan berkendara merupakan salah satu yang terbaik di kelasnya. Tidak heran CR-V masih bertahan eksis sampai sekarang sebagai salah satu produk andalan Honda.
Improvement yang ditawarkan lebih ke fitur dan teknologi. Makanya kami fokuskan pengujian di sektor ini. Apakah rangkaian teknologi itu bisa bekerja baik dan mudah dimanfaatkan dalam kondisi berkendara sehari-hari seperti di Jakarta. Apalagi tentu saja mayoritas pengguna CR-V akan lebih berorientasi untuk keluarga, serta berkendara antarkota.
Sebenarnya semua fitur Honda Sensing akan bekerja otomatis sepanjang kita berkendara. Satu yang paling sederhana dan mudah diketahui cara kerjanya adalah Collision Mitigation Braking System alias CMBS. Fitur ini bekerja untuk mencegah terjadinya tabrakan dengan kendaraan di depan kita.
Caranya memanfaatkan sensor yang terletak di grille dan bagian atas kaca depan. Honda merancang CMBS bekerja dalam dua tahap, untuk meminimalisir potensi tabrakan dari arah depan. Fitur ini akan bereaksi ketika kita dianggap terlalu dekat dengan kendaraan di depan dan tidak melakukan respons untuk mengurangi kecepatan, dalam hal ini pengereman.
Contohnya saat kami berada di lalu lintas dalam kota yang padat, saat kita terlalu cepat merapatkan jarak dengan kendaraan atau obyek lain di jalan, sistem akan memberi peringatan. Bunyi dan tanda peringatan akan muncul berkedip di meter cluster. Suara peringatan cukup kencang, yang otomatis akan meningkatkan kewaspadaan kita saat lengah.
Namun jika peringatan sudah muncul dan kita tidak bereaksi dengan input ke pedal rem, CMBS akan masuk ke tahap kedua. Sistem akan mengambil alih alias override untuk melakukan pengereman secara otomatis, bahkan sampai mobil berhenti.
Kami sarankan untuk tidak membiarkan CMBS bekerja saat melaju di jalan tol atau jalan raya lengang yang memungkinkan CR-V melaju cukup kencang. Apalagi kalau pengemudi mudah kaget dan kurang punya reaksi baik dalam kondisi darurat. CMBS lebih aman dipakai di dalam lalu lintas dalam kota. tapi, perhatikan juga kondisi lalu lintas sekitar kita. Kalau seandainya mau sengaja menguji fitur ini.
Sebenarnya bisa dibilang dua fitur ini bekerja terintegrasi karena cara kerjanya mirip. Prinsipnya, Road Departure Mitigation (RDM) dan Lane Keeping Assist System (LKAS) menjaga posisi mobil agar tidak keluar lajur tanpa disadari pengemudi. Seperti CMBS, RDM dan LKAS bekerja terpisah dalam dua tahap berbeda.
Baik RDM maupun LKAS sama-sama aktif saat CR-V melaju melampaui 72 km/jam. Keduanya juga akan membantu mobil kita tetap di posisi aman, saat kita lengah dengan kondisi dan laju mobil kita di jalan. Sensor dan radar akan membaca marka alias garis pembatas jalan dalam menjalankan fungsinya.
Saat kita secara tidak sadar keluar lajur atau tanpa menggunakan lampu sein, sistem akan bereaksi memberi peringatan di meter cluster. Setelahnya, RDM bekerja mengoreksi arah setir, yang tujuannya mengembalikan mobil dalam posisi aman di lajur awal. Bisa dibilang, setir akan bergerak otomatis saat melakukan koreksi posisi mobil. Sebagai catatan, sistem sudah aktif sejak mobil dilajukan.
Sementara untuk LKAS, merupakan tahap lanjutan dengan sistem kerja lebih menyeluruh dibandingkan RDM. Radar akan membaca marka jalan juga, termasuk garis tidak putus. Jadi, LKAS bisa membaca dua jenis marka jalan berbeda, tidak seperti RDM. Fitur ini bisa diaktifkan via tombol di sisi kanan setir.
Begitu sistem membaca mobil mengarah keluar lajur tanpa input setir atau diawali lampu sein, koreksi akan dilakukan. Pertama dengan memberi visual peringatan juga di panel instrumen, lalu memberikan tanda getaran di setir. LKAS punya kemampuan lebih dari RDM untuk mengoreksi posisi mobil atau putaran setir. Dalam rentang kecepatan LKAS bekerja, saat jalan berbelok, sistem bisa mengubah arah setir mengikuti arah jalan yang terbaca sensor.
Meski mampu mengubah arah setir, LKAS akan ‘protes’ jika tidak digubris oleh pengemudi. Jika kemudi terbaca terlalu lama dibiarkan tanpa input sejak peringatan diberikan, display di panel instrumen menginstruksikan pengemudi untuk segera mengambil alih kemudi.
Secara prinsip, memang kombinasi RDM dan LKAS bisa digunakan untuk membuat New CR-V berbelok secara otomatis, tanpa kita harus pegang setir. Namun cara itu sangat tidak direkomendasikan, mengingat itu sama saja melepas kendali dengan sengaja.
Di antara fitur baru New CR-V edisi 2021, gabungan dari sistem cruise control ini yang paling menarik. Bahkan dalam kondisi tertentu, kita bisa membuat CR-V melaju dengan sendirinya. Bahkan sampai berhenti secara otomatis.
Adaptive Cruise Control (ACC) yang dimiliki CR-V sebenarnya tidak berbeda dengan mobil lain. Cruise Control terintegrasi radar dan sensor tambahan. Sekarang bisa melaju konstan dalam kecepatan yang kita inginkan, sekaligus menjaga jarak aman dengan kendaraan lain di depan.
Seperti umumnya prinsip cruise control, baru bisa diaktifkan di kecepatan minimal 30 km/jam. Cruise control akan membantu mengemudi lebih praktis saat melintas di jalan tol yang lancar, dengan kecepatan konstan. Salah satu manfaatnya membuat konsumsi bahan bakar lebih hemat. Dengan fungsi adaptive, juga bisa menjaga posisi tetap aman dengan kendaraan lain di depan.
Terdapat tiga level jarak yang bisa kita pilih saat aktifkan Adaptive Cruise Control ini, yang kemudian secara otomatis akan menyesuaikan kecepatan seandainya kendaraan di depan kita lebih lambat. Sistem akan secara otomatis mengikuti perubahan kecepatan kendaraan di depan, sampai yang paling kencang sesuai yang kita tentukan sejak awal.
Setidaknya dengan mengaktifkan ACC bisa bikin kaki rileks saat perjalanan jauh. Kenyamanan CR-V yang sudah dipercaya selama lima generasi bisa lebih dinikmati. Mulai dari kabin kedap, ayunan suspensi lembut dan kokoh, kemudi mantap, juga fitur melimpah dan memudahkan.
Nah, menariknya cruise control milik New Honda CR-V ada fungsi Low Speed Follow (LSF). Fitur ini lebih terasa praktis saat kita mengemudi di tengah lalu lintas padat di dalam kota. Inilah yang paling menarik. Saat dalam kondisi merayap dan Adaptive Cruise Control aktif, LSF juga masih akan menyesuaikan kecepatan CR-V dengan mobil di depan. Bahkan ketika kondisi macet atau menuntut kecepatan dikurangi, sistem akan mengikuti kendaraan di depan sesuai fungsinya. Sambil menjaga jarak aman, ACC dan LSF dengan sigap mengaplikasi rem untuk kurangi kecepatan CR-V, bahkan sampai berhenti total.
Ketika mobil depan beranjak jalan, otomatis juga mengikuti tanpa harus input ke pedal sama sekali. Jadi bisa dibilang, CR-V seperti mengambil alih operasi pedal rem dan gas saat Low Speed Follow diaktifkan. Dengan begitu, kita hanya perlu posisikan kaki stand by di pedal rem dan tangan tetap di setir.
Terlepas operasi dasar mengemudi diambil alih, bukan berarti kita bisa percayakan sepenuhnya. Memang bisa dibilang New CR-V sudah memasuki tingkat semi-autonomous, tapi tidak disarankan untuk melakukan aktivitas lain di balik setir saat dua fitur ini diaktifkan. ACC dan LSF hanya sedikit memudahkan kita dalam mencegah hal yang tidak diinginkan.
Hadirnya rangkaian fitur Honda Sensing telah menjadi perkembangan signifikan untuk CR-V. Apalagi jika membandingkan spesifikasi awal saat meluncur perdana 2017 lalu. Seperti All-New Honda Accord, New CR-V 2021 telah masuk ke level semi-autonomous yang sebagian bisa mengambil alih peran pengemudi dalam kondisi tertentu.
Semua fitur. Collision Mitigation Braking System (CMBS), Road Departure Mitigation (RDM), Lane Keeping Assist System (LKAS), Active Cruise Control (ACC) dan Low Speed Follow (LSF) merupakan gebrakan yang patut diacungi jempol. Artinya, Honda mulai berani menyediakan fitur dan teknologi mahal.
Sensasi berkendara tak berubah. CR-V tetaplah salah satu SUV yang punya kualitas berkendara paling baik di kelasnya. Mulai dari kenyamanan kabin luas, kekedapannya, karakter suspensi dan setir yang ringan dan presisi, sampai mesin serta kehalusan CVT. Untuk yang mencari performa, harus diakui kalau CR-V bukanlah yang paling powerful, tapi untuk digunakan sebagai kendaraan menjelajah kota sehari-hari, rasanya tidak ada yang perlu dikeluhkan.
Bukan sekadar penyegaran wajah. Honda menawarkan new CR-V 2021 dengan limpahan fitur dan teknologi Honda Sensing yang akan membuat kita semakin aman dan dimudahkan selama perjalanan. Tertarik untuk punya? Bisa dimiliki dengan harga (OTR Jakarta) mulai Rp489 juta sampai Rp577 juta. (Why/Odi)
Baca Juga: Review MG HS Ignite, Label Harga Murah Bukan Berarti Inferior
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.