OTO Media Group mendapat undangan media test drive All New Honda BR-V. Rutenya sangat menarik, langsung jajal rute luar kota dari Jakarta-Semarang-Solo. Apalagi semua unit tes adalah varian tertinggi BR-V Prestige dengan Honda Sensing. Pasti untuk membuktikan kenyamanan yang bisa diberikan dalam perjalanan panjang.
Bukan hanya Honda Sensing. Tapi juga bisa merasakan aspek performa, kenyamanan, serta fungsi setiap fitur dari Honda Sensing. Membuktikan klaim pabrikan, kalau LSUV terbaru ini mengalami sederet penyempurnaan dalam hal teknologi. Lantas bagaimana impresinya, mari kita cari tahu.
Soal desain, bila dibanding model lama tentu saja banyak ubahan pada bagian depan. Kini lebih modern. BR-V terbaru memakai grille bergaya trapesium terbalik. Bilah-bilah vertikal tersusun rapi berbalut kromium. Disambung dengan LED headlamp dan LED DRL tiap sisinya. Berbeda dengan model lawas yang bagian depan dibuat menyipit pola jajar genjang. Kemudian kap mesin sekarang kian tegak sebagai aksentuasi SUV.
Tak hanya depan, rancang bangun bodi juga kini tampak menawan. Boleh dibilang kombinasi antara MPV dan SUV. Jika sebelumnya pendekatan desain SUV sangat terasa, kini garis desainnya lebih dinamis dengan garis tegas menyatu dari depan hingga ke bagian belakang. Meski begitu, karakter adventure tetap bertahan. Diwujudkan dari fender hitam atau alis roda mengitari bodi. Bumper lebih menonjol berikut pelindung di bagian bawah.
Bagian sampingnya, pelek yang dulu 16 inci kini berubah menjadi 17 inci dengan desain baru yang agresif. Bagian belakangnya tidak terlihat berubah banyak, namun kini sudah dilengkapi dengan rear combi lamp yang dilengkapi dengan LED light bar.
Pertama kali masuk ke kabin, All New Honda BR-V menawarkan banyak hal baru. Nuansanya jauh berbeda dengan model sebelumnya. Ruang kokpit sangat memanjakan pengendara dan penumpang baris pertama. Kursinya dirancang ala semi bucket, terasa nyaman. Tapi posisi duduknya masih relatif rendah untuk ukuran LSUV. Kecuali jika sudah mengatur jok di ketinggian maksimum. Meski begitu, busa cukup tebal dan dibungkus kulit sintetis berwarna gelap.
Jangan berharap lebih buat pengaturan jok. Karena belum ada sistem elektrik melainkan masih tuas konvensional. Head room dan leg room cukup lega. Visibilitas luas, tak ada ornamen yang mengganggu. Buat pengendara dan penumpang depan disediakan center console box dengan penutup yang bisa jadi armrest. Namun sayang, untuk ukuran tubuh kami tetap terlalu rendah. Meski begitu, cukuplah menopang lengan yang lelah kala melakukan perjalanan jauh. Sedang sisi kanannya ada sandaran di lekukan door trim, enaknya juga dilapisi bahan kulit.
Balutan kulit juga membungkus lingkar kemudi dengan kelir senada dasbor, memberikan efek elegan. Bagi tangan yang sering berkeringat, ini sangat membantu, pegangan tidak mudah licin. Sedang pengaturan setir All New Honda BR-V hanya mengandalkan teleskopik naik-turun. Tapi menariknya ada steering switch untuk MID, multimedia dan telepon. Serta ada sistem keselamatan yang dinamakan Honda Sensing. Di bagian kanan penuh tombol untuk MID, Lane Keep Assist System (LKAS) dan adaptive cruise control, tombol untuk mengatur seberapa dekat atau jauh jarak terhadap mobil di depan kita. Mantap!
Tepat di balik setir, ada tuas untuk wiper dan lampu depan dengan teknologi Auto High-Beam. Tombol untuk Honda Lane Watch berada di ujung tuas kanan yang tergabung sein dan lampu. Kemanan di sisi kiri mobil jadi lebih terjamin, karena secara visual tampak di layar head unit. Desain spidometer mirip kepunyaan Honda City Hatchback RS. Hanya saja tampilan MID BR-V terbaru tampak lebih besar dan banyak opsi informasi.
Door trim masih didominasi bahan plastik. Begitu juga dengan dasbornya. Tapi ada sedikit pemanis di sisi kiri. Terdapat soft touch dari bahan kulit yang dikombinasikan dengan warna piano black. Di tengah kita bisa menjumpai AC digital dan head unit layar sentuh 7 inci. Di bawahnya ada cup holder dan dua buah lubang USB dan satu power outlet 12V. Sangat bermanfaat buat pengisian daya baterai gadget.
All New Honda BR-V memiliki kapasitas 7 penumpang. Salah satu keunggulan bangku baris tengah tersedia tiga headrest adjustable. Hal ini tidak dimiliki oleh LSUV lain seperti Xpander Cross dan XL7. Ketika duduk di sisi kiri, bokong terasa ada benda mengganjal. Ternyata ada pengunci seat belt yang menurut kami kurang masuk ke dalam. Tapi hal itu menjadi terlupakan ketika handrest tengah diturunkan. Terlepas dari hal itu, jok tengah bisa diatur maju-mundur ditambah juga pengaturan recline. Jadi bisa menyesuaikan tinggi penumpang.
Untuk bangku baris ketiga tidak dapat diatur maju-mundur. Tapi untungnya masih bisa direbahkan meski tidak terlalu banyak. Akses menuju ke belakang tergolong mudah. Karena kursi tengah bisa dilipat hanya dengan satu tarikan tuas, posisinya berada di sisi samping jok.
Buat aspek kenyamanan, ada AC double blower yang memang sudah wajib tersedia pada mobil tiga baris bangku. Penumpang di bangku tengah kebagian satu buah power outlet 12V, letaknya ada di konsol tengah. Sedang paling belakang kebagian di dekat jendela sebelah kanan. Untungnya kami membawa konektor tambahan, selama perjalanan bisa sambil charger smartphone.
Remote keyless sudah di tangan, saatnya beranjak jalan. Oh iya, kami diberi kesempatan untuk menjajal All New BR-V Prestige with Honda Sensing. Varian ini sudah dibenamkan fitur smart entry. Artinya kami tidak perlu berinteraksi dengan remote, pengunci dapat dibuka lewat sentuhan di handle pintu. Begitu siap berangkat, tinggal tekan tombol start/stop engine.
Enaknya lagi ditambahkan Walk-Away Auto Lock ke dalam sistem. Begitu remote yang kita kantongi menjauh dari mobil, maka dapat mengunci secara otomatis. Selain itu, remote-nya kini dapat menyalakan kendaraan dari jauh lewat Remote Engine Start. Teknologi ini menurut kami tergolong canggih di kelas LSUV. Caranya mudah, tekan dulu 5 detik tombol paling bawah, lalu pencet pembuka kunci. Voila, mobil dan AC otomatis menyala.
Perjalanan dimulai dari Senayan Park, Jakarta menuju The Wujil Resort & Conventions, Ungaran, Semarang. Sebagian besar rute melalui tol Jakarta-Cikampek-Trans Jawa. Selama sesi test drive dengan jarak lebih kurang 475 km, semua aspek yang ada di All New BR-V kita coba. Tentu utamanya mencoba fitur dari Honda Sensing.
Pertama dari sisi performa. Menurut kami sensasinya memang beda jauh dengan model sebelumnya. Ubahan dari SOHC menjadi DOHC 1.5 liter i-VTEC sangat terasa. Mesin baru yang sama dengan Honda City ini mendapat sentuhan di bagian kurva torsi. Ketika kami melakukan akselerasi di jalan tol Trans Jawa, tenaganya responsif di rpm bawah sampai kecepatan 60-80 kpj, selepas itu mirip dengan versi lama.
Tapi beda cerita jika transmisi pindah ke mode S (Sport). Ketika menginjak pedal gas, torsi agresif dapat tersalurkan dengan baik. Kenikmatan berkendara jadi terasa, akselerasi seakan bersatu dengan suara mesin. Sebagai catatan, mesin berkode L15ZF ini punya tenaga 121 PS atau 119 hp dan torsi 145 Nm, output sama seperti yang dimiliki City terbaru.
Dalam hal stabilitas lebih baik dibanding generasi awal. Walau masih menggunakan kombinasi McPherson strut di depan dan Torsion beam di belakang namun dengan penyesuaian geometri, ia terasa lebih seimbang dari segi kemampuan meredam. Tidak terlalu empuk atau keras. Contohnya saat di jalan tol Batang-Kendal yang banyak ditemui lubang dan retakan aspal. Ia mampu berikan redaman dan kenyamanan lebih baik. Saat melewati belokan panjang pun body roll lebih terminimalisir dan tidak begitu limbung.
Dengan struktur baru dan jarak sumbu roda melar 40 mm, ketika mencoba banting setir buat menghindari lubang masih terasa cukup ajeg. Tentu itu juga terbantu Vehicle Stability Assist (VSA) yang secara khusus menjaga manuver kendaraan. Juga lebih nurut dengan pergerakan buntut yang terkontrol. Menurut kami, karakter ini sangat menyenangkan.
Oh iya, karena kita jalan rombongan, mobil dipaksa untuk berada dalam posisi zig-zag. Nah, di sini kami bisa mencoba fitur Honda LaneWatch. Ketika ingin pindah lajur dengan mengaktifkan sein kiri, maka secara otomatis imaji area blind spot kiri terlihat di layar tengah. Namun mata tidak bisa bohong, tetap saja melihat secara konvensional dari spion kiri. Maklum, masih belum terbiasa.
Dalam hal kenyamanan selain nuansa interior baru, kekedapan kabin terasa sangat berbeda dengan pendahulunya. Noise angin dapat terminimalisir dengan baik. Meski begitu, saat pedal gas ditekan sepenuhnya, suara artikulasi roda dan derungan irama mesin masih tetap terdengar, tapi tidak seheboh model lama. Getarannya juga lebih tenang, sebab side mounted dan trans mounting telah dioptimalkan.
Menyoal konsumsi bahan bakarnya, selama perjalanan kurang lebih 400 km dengan kecepatan relatif tinggi dan konstan. MID di BR-V menunjukkan angka 16,4 km/liter. Terbilang standar untuk sekelas Low SUV 7-seater bermesin 1.500 cc.
Fitur yang sering terpakai yaitu Lane Keeping Assist System (LKAS) dan Road Departure Mitigation System (RDM). Pada prinsipnya bekerja menjaga posisi mobil agar tidak keluar lajur tanpa disadari pengemudi. Keduanya juga membantu kendaraan di posisi aman.
Terbukti kala mobil mulai menyimpang dari lajur tanpa mengoperasikan sinyal belok. Terasa ada getaran halus di kemudi dan muncul peringatan visual di bagian MID. Bagi yang belum terbiasa mungkin agak aneh, sebab ada koreksi setir untuk menjaga posisi mobil tidak keluar marka atau garis pembatas jalan. Oh iya, LKAS aktif saat kendaraan bergerak dengan kecepatan 72 km/jam atau lebih.
Fitur selanjutnya yang cukup intens adalah Adaptive Cruise Control (ACC). Bisa berfungsi saat mobil berjalan 30 km/jam dan seterusnya. Karena konvoy, teknologi ini sangat terasa. Dapat menjaga jarak mobil di depan di posisi aman dengan kecepatan konstan. Enaknya lagi, terdapat tiga level pilihan jarak dan secara otomatis menyesuaikan kecepatan dengan kendaraan di depan kita. Melintasi jalan tol jadi lebih aman.
Selanjutnya Lead Car Departure Notification System (LCDN). Fitur ini sering terpakai ketika berada di tengah kemacetan dan traffic light. Bila kendaraan lain di depan mulai melaju dan kita belum bergerak, ada peringatan dalam bentuk visual dan audio di layar MID. Terima kasih atas atensinya.
Bantuan lain termasuk Auto-High Beam, tinggal putar tuas yang bersemayam setelan lampu ke posisi Auto, maka secara otomatis pencahayaan lampu utama bisa menyesuaikan. Saat kami melewati terowongan dan ketika menjelang petang, sorotan cahaya langsung menyala. Bisa juga secara intuitif mengatur antara sorot lampu jauh dan lampu malam, sehingga tidak menyilaukan pengemudi lain dari arah berlawanan.
Kemudian Collision Mitigation Braking System (CMBS). Sebetulnya sangat penting namun kurang terpakai lantaran rute yang kami lalui mayoritas jalan tol. Tapi tak ada salahnya ketika mencoba sensitivitas teknologi ini ketika di antrean gerbang tol. Saat mobil terlalu cepat merapatkan jarak dengan kendaraan atau obyek lain di depan, sistem seketika memberi peringatan. Bila kita tidak merespons, sistem langsung ambil alih untuk melakukan pengereman secara otomatis, bahkan sampai mobil berhenti.
Dari sesi test drive ini membuat kami mendapatkan banyak impresi. Paling terasa menawarkan refinement berkendara yang apik dibanding pendahulunya, bahkan rivalnya. Serangkaian pembaruan dan peningkatan mulai dari platform hingga mesin membuat SUV 7-seater ini lebih unggul dibanding lawannya.
Terlebih semua fitur yang termasuk dalam Honda Sensing disajikan secara komprehensif. Sederet penyempurnaan dalam hal teknologi keselamatan dan keamanan bukan sekadar gimik. Fitur safety tidak bisa dipandang sebelah mata, wajar bila derajatnya bisa lebih tinggi dari para pesaing.
Selama pengetesan kami juga merasakan All New BR-V lebih hening, lebih balance redamannya, dan lebih fun dari segi pengendalian. Ditambah performa mesin yang lebih torqy di putaran bawah. Sangat membantu dalam kondisi stop and go.
Hanya saja ada saran sedikit dari kami. Semestinya pabrikan bisa memberi defogger di kaca belakang. Karena sepanjang perjalanan di tol Trans Jawa yang diguyur hujan lebat, pandangan agak terhalang akibat pengembunan atau kabut. Semoga versi penyegaran nanti sudah ada.
Dan catatan penting lain. Meski All New BR-V telah dibekali fitur pintar, seluruh kendali kendaraan tetap berada di tangan pengemudi. Teknologi Honda Sensing hanya membantu mengurangi risiko terjadinya kecelakaan jika semua variabel telah terpenuhi. (Bgx/Odi)
Baca Juga: First Drive All New Honda BR-V Prestige 2021: Mencari Perbedaan dengan Model Lama
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.