Test Drive BYD M6: EV yang Layak sebagai Mobil Keluarga

BYD M6

Kepenasaranan tentang BYD M6 terjawab satu demi satu. Kami berkesempatan untuk mencoba MPV listrik ini selama test drive media yang diadakan baru-baru ini.

Rute yang dipilih pun cukup representatif untuk mengilustrasikan performa kendaraan listrik ini di berbagai kondisi jalan di Indonesia. Perjalanan bermula dari dealer BYD Sudirman menuju Rest Area 86 A, kemudian melanjutkan perjalanan keluar dari gerbang tol Subang menuju Ciater, dan berakhir di kawasan Bandung Utara. Pada hari kedua, peserta diberi kebebasan untuk memilih rute kembali ke titik awal.

Bagaimana pengalaman mengendarai BYD M6 selama perjalanan ini? Pembahasan berikut akan fokus pada detail pengalaman berkendara, termasuk performa dan fitur yang disediakan.

Cruising Santai di Tol

BYD M6

Rute pertama adalah mengemudi di pusat kota Jakarta. Area Sudirman, yang biasanya menerapkan sistem ganjil genap, memudahkan bagi pemilik kendaraan listrik untuk bebas berkeliling. Ini merupakan salah satu keuntungan bagi pemilik EV di Jakarta yang ingin berkendara tanpa dibatasi waktu tertentu.

Setelah melewati kemacetan kota, M6 dengan lancar melintasi tol menuju Cikampek. Varian Superior yang diuji coba ini memiliki tenaga 201 hp dan torsi 310 Nm, yang berasal dari motor AC sinkron magnet permanen pada roda depan.

Selama perjalanan, pengemudi dapat menikmati tenaga yang dihasilkan motor listrik ini, sambil sesekali menguji fitur adaptive cruise control yang tersedia. Fitur ini dapat diaktifkan melalui tombol di sisi kiri setir, yang juga mengatur jarak dengan kendaraan di depan.

Fitur lain yang terasa selama perjalanan di tol adalah lane departure assist dan lane keeping assist. Fitur ini memberikan peringatan kepada pengemudi jika kendaraan keluar dari jalur tanpa menyalakan lampu sein, dan setir akan otomatis mengoreksi arah jika kendaraan melewati garis tanpa sein.

Sebuah catatan khusus, desain meter cluster M6 didominasi oleh indikator analog untuk kecepatan dan daya. Fitur ADAS ditampilkan pada layar TFT 5 inci, yang desainnya cukup padat dan memuat banyak informasi. Dibutuhkan waktu untuk memahami informasi yang ditampilkan, terutama ketika fitur ADAS aktif karena banyaknya peringatan yang muncul secara bersamaan.

Perjalanan sepanjang jalan tol ini tidak menemui kesulitan. Tenaga yang tersedia dari kendaraan listrik terasa instan, sangat membantu saat perlu mendahului. Suspensi depan McPherson Strut dan belakang multi-link berkinerja baik, menjamin kenyamanan penumpang M6 selama di jalan tol.

Fitur-fitur yang menunjang kenyamanan termasuk Android Auto dan Apple Carplay pada layar head unit 12,8 inci yang dapat diputar horizontal atau vertikal. Layar ini mudah terhubung ke ponsel untuk navigasi dan hiburan favorit penumpang M6. Kualitas suara dari enam speaker di sekitar kabin sangat memuaskan, dengan pengaturan suara yang detail tersedia di layar head unit, termasuk pengaturan untuk berbagai genre musik.

Kemudahan pengisian daya perangkat selama perjalanan juga menjadi nilai tambah. BYD M6 menyediakan dua soket pengisian di konsol tengah dan baris kedua, baik USB tipe A maupun C, serta wireless charging di area depan untuk kemudahan tanpa kabel.

Kekedapan kabin merupakan keunggulan lainnya. Kebisingan dari luar hampir tidak terdengar selama perjalanan. Bahkan suara dari ban berukuran 225/55 R17 pun terasa sangat teredam.

Setibanya di rest area 86A, rombongan telah menempuh perjalanan sekitar 170 kilometer pada rute pertama. Usai beristirahat, mereka melanjutkan perjalanan ke Asstro Highland yang terletak di Ciater, melewati Subang.

Pengujian Sebenarnya

BYD M6

Rute kedua menjadi sorotan dalam pengujian BYD M6. Terutama terkait dengan performa saat menanjak. Kendaraan listrik ini tidak mengalami kesulitan dalam mengatasi tanjakan curam di area Ciater menuju Bandung Utara. Tenaga yang dihasilkan cepat dan instan, sesuai dengan karakteristik kendaraan listrik, bahkan ketika menggunakan mode berkendara Eco.

Kami beberapa kali berhasil menyalip kendaraan lain di tanjakan, suatu hal yang biasanya sulit untuk mobil konvensional. Motor AC sinkron magnet permanen pada roda depan dengan torsi 310 Nm dengan mudah menarik mobil berat 2,3 ton ini.

Selain itu, impresi yang menarik juga muncul saat berada di jalan menurun. Pengereman cakram pada roda depan dan belakang berkinerja baik. BYD juga menyediakan mode regeneratif yang mengkonversi kekuatan pengereman menjadi energi, yang dapat diakses melalui layar head unit.

Namun, sensasi pengereman ini tidak didukung oleh mode yang dapat diaktifkan langsung melalui tombol, seperti paddle shift yang ada di beberapa produk EV lainnya. Sehingga, ketika pengereman, tidak terasa sensasi engine brake yang umumnya ada pada kendaraan konvensional. Pengemudi harus mengandalkan pedal rem untuk semua perlambatan. Ada sensasi yang kurang, yang biasanya memberikan keyakinan kepada pengemudi bahwa kendaraan akan berhenti sesuai dengan perkiraan.

Selain itu, mengenai pengereman, pengoperasian pedal terasa terlalu tinggi. Beberapa kali, pengemudi berusaha menerapkan pengereman yang halus, tetapi malah berakhir dengan pengereman mendadak yang mengejutkan penumpang.

Pada penggunaan pertama, fitur sistem pengereman darurat otomatis berfungsi beberapa kali. Contohnya adalah munculnya sepeda motor secara tiba-tiba di depan kendaraan, yang membuat sistem komputer melakukan pengereman mendadak. Pengereman ini terasa kasar dan mengejutkan karena pengemudi merasa masih ada jarak aman dengan kendaraan di depan. Hal ini memang memerlukan adaptasi yang lebih lama.

Kesan lain muncul saat melalui jalan berliku dari Ciater menuju Bandung. Pilar A yang tebal dan miring pada BYD M6 menyulitkan penglihatan saat melewati tikungan tajam. Meskipun ada tambahan kaca di area pilar, ini tidak banyak membantu saat menghadapi tikungan hampir 180 derajat. Untuk mengatasi titik buta ini, pengemudi harus mendekatkan tubuh ke arah pintu dan melihat melalui jendela yang besar.

Dalam perjalanan, manuver dengan M6 terasa mudah. Lingkar kemudi responsif dan mampu menerjemahkan perintah pengemudi dengan baik dan cepat. Pengoperasian lingkar kemudi ini terasa pas, tidak terlalu ringan atau berat, sangat cocok untuk digunakan di jalan berkelok di daerah pegunungan.

Performa suspensi patut mendapat apresiasi. Tidak hanya nyaman saat melaju di jalan tol yang lurus, tetapi juga pada jalan berkelok, suspensi ini memberikan kenyamanan ketika manuver. Stabilitasnya terjaga, tidak terasa terlalu keras, terutama saat melewati kontur jalan yang bergelombang atau lubang. Suspensi ini juga berhasil mengurangi gejala body roll. Hal ini juga dikarenakan pusat gravitasi yang rendah dari penempatan baterai di bagian bawah rangka kendaraan.

Setelah melewati Ciater, perjalanan dilanjutkan menuju kawasan Bandung Utara. Jalan yang ramai dan sempit tidak menjadi kendala bagi M6 yang memiliki panjang 4,7 meter dan lebar 1,8 meter. Walaupun dimensinya cukup besar, pengemudi tidak kesulitan mengemudikan mobil ini di tikungan atau jalan sempit berkat fitur kamera 360 derajat yang memudahkan melihat berbagai sisi kendaraan, khususnya bagian depan kiri dan belakang.

Jalan menanjak di Bandung Utara juga dijadikan uji coba untuk M6 dalam skenario stop and go. Tanjakan dengan kemiringan sekitar 45 derajat tidak menjadi masalah bagi kendaraan listrik ini, meskipun pedal akselerator harus ditekan lebih dalam untuk mendapatkan tenaga yang cukup. Kendaraan perlahan merangkak naik dan kemudian dengan cepat melesat menanjak.

Efisiensi Energi

BYD M6

Setelah menempuh perjalanan sekitar 200 kilometer pada hari pertama, BYD M6 menunjukkan sisa baterai 52 persen dengan sisa jarak tempuh 250 kilometer saat tiba di hotel tujuan di Dago Pakar. Baterai terisi penuh sejak keberangkatan dari Jakarta. Varian Superior yang digunakan memang menjanjikan jarak tempuh hingga 530 kilometer, sehingga tidak ada kekhawatiran tentang jangkauan atau kebutuhan pengisian daya di hari pertama.

Catatan konsumsi rata-rata pada hari pertama adalah 18,3 kWh per 100 kilometer atau 5,4 kilometer per kWh. Untuk informasi tambahan, Oto.com menggunakan mode berkendara Eco selama perjalanan, dengan tiga penumpang dewasa berbobot rata-rata 80 kilogram dan barang bawaan kurang dari 10 kilogram. Gaya berkendara dijaga normal, termasuk penggunaan AC dan pengisian daya perangkat selama perjalanan.

Pada hari kedua, perjalanan dilanjutkan kembali ke Jakarta melalui jalanan kota Bandung. Setelah mencicipi kuliner khas ibukota Jawa Barat, perjalanan dilanjutkan melalui tol Cipularang tanpa kesulitan berarti, mengikuti gaya berkendara hari pertama dan mode Eco. Kendaraan tidak diisi ulang di malam hari, menggunakan sisa daya dari hari sebelumnya.

Di sepanjang tol Cipularang, fitur regeneratif braking di M6 membantu pengisian daya. Indikator jarak tempuh jarang menunjukkan penurunan yang signifikan, sehingga pengemudi tidak merasa khawatir akan daya. Namun, situasi berubah ketika memasuki tol Cikampek via tol MBZ. Kontur jalan yang lurus dan terbuka mendorong pengemudi untuk menginjak pedal akselerator lebih dalam, dengan tujuan mencapai destinasi lebih cepat, sering kali melupakan bahwa ini adalah mobil listrik.

Sesampainya di tol Cawang, indikator baterai menunjukkan 5 persen dengan jarak tempuh sekitar 20 kilometer. Kemacetan lalu lintas dan peringatan pengisian daya di MID sempat menimbulkan kekhawatiran. Ada ide untuk mematikan AC dan mencabut gawai yang sedang diisi, tetapi kepercayaan bahwa bisa sampai tanpa mengurangi kenyamanan lebih kuat.

Pada akhirnya, kami berhasil sampai di dealer BYD Sudirman dengan baterai tersisa tiga persen dan jarak tempuh 15 kilometer. Jarak total perjalanan M6 tanpa pengisian adalah 432 kilometer, berdasarkan data kendaraan. Konsumsi energi rata-rata kumulatif di akhir perjalanan adalah 15,5 kWh per 100 kilometer atau 6,4 kilometer per kWh. Sangat mengesankan.

Kesimpulan

BYD M6

Kehadiran BYD M6 menjadi solusi bagi masyarakat yang mencari kendaraan listrik bermodel MPV. BYD mengumumkan bahwa M6 pertama kali dijual di Indonesia secara global, pasar yang dikenal menyukai mobil besar dengan harga yang terjangkau.

M6 dijual mulai dari Rp300 jutaan. Varian Superior yang dihargai Rp419 juta. Sebelumnya, tidak ada model EV di bawah Rp500 juta yang bermodel MPV dan menawarkan jarak tempuh seperti M6.

Namun, mobil ini juga memiliki beberapa kekurangan. Misalnya, beberapa aspek akhir dan detail pada fitur, interior, dan eksterior yang perlu ditingkatkan. Tentunya, ini akan menjadi masukan berharga bagi BYD untuk perbaikan di masa depan.

Sebagai kendaraan listrik yang menawarkan jarak tempuh 500 kilometer dengan harga kompetitif, sangat menarik untuk mempertimbangkan M6. Meskipun masih diimpor secara utuh, kehadiran BYD M6 menjawab pertanyaan yang selama ini ada tentang bagaimana bentuk MPV sebagai kendaraan listrik.

Sekarang, layanan purna jual menjadi faktor penilaian tambahan. BYD menawarkan berbagai garansi, termasuk garansi kendaraan selama 6 tahun atau 150 ribu km, baterai traksi selama 8 tahun atau 160 ribu km (dengan SOH di atas 70 persen), dan Drive Unit selama 8 tahun atau 150 ribu km. BYD juga berjanji akan mengantarkan kendaraan dalam waktu 75 hari setelah pemesanan dan memberikan kompensasi atas keterlambatan. Ini adalah upaya yang patut dihargai dalam pengantaran unit. (Sta)

Baca Juga: First Drive BYD M6

Jelajahi BYD M6

  • Tampak Depan Bawah BYD M6
BYD M6
Rp 379 - 429 Juta Cicilan : Rp 8,65 Juta

Model Mobil BYD

Mobil BYD
  • BYD Atto 3
    BYD Atto 3
  • BYD Atto 4
    BYD Atto 4
  • BYD D9
    BYD D9
  • BYD Dolphin
    BYD Dolphin
  • BYD M6
    BYD M6
Baca Semua

Artikel Unggulan

Mobil BYD Unggulan

  • Yang Akan Datang

Bandingkan & Rekomendasi

Tren MPV

  • Yang Akan Datang

Artikel Mobil BYD M6 dari Carvaganza

  • Jadi MPV Serbaguna, Fitur V2L di BYD M6 Fasilitasi Kebutuhan Listrik Kapan Saja
    Jadi MPV Serbaguna, Fitur V2L di BYD M6 Fasilitasi Kebutuhan Listrik Kapan Saja
    Setyo Adi . 12 Agu, 2024
  • TEST DRIVE: Membuktikan Performa dan Daya Tahan BYD M6, Rute Jakarta - Bandung - Jakarta
    TEST DRIVE: Membuktikan Performa dan Daya Tahan BYD M6, Rute Jakarta - Bandung - Jakarta
    Setyo Adi . 10 Agu, 2024
  • Laris Manis di GIIAS 2024, BYD Janjikan M6 Tidak Ngaret Dikirim ke Konsumen
    Laris Manis di GIIAS 2024, BYD Janjikan M6 Tidak Ngaret Dikirim ke Konsumen
    Setyo Adi . 07 Agu, 2024
  • FIRST DRIVE: Uji Kenyamanan BYD M6, MPV Listrik Bintang GIIAS 2024
    FIRST DRIVE: Uji Kenyamanan BYD M6, MPV Listrik Bintang GIIAS 2024
    Setyo Adi . 25 Jul, 2024
  • GIIAS 2024: Bedah Spesifikasi MPV Listrik Murah BYD M6, Selalu Dikerubungi Pengunjung
    GIIAS 2024: Bedah Spesifikasi MPV Listrik Murah BYD M6, Selalu Dikerubungi Pengunjung
    Muhammad Hafid . 21 Jul, 2024

Artikel Mobil BYD M6 dari Oto

  • Berita
  • Road Test
  • Bisa Jadi Sumber Listrik Berjalan, BYD M6 Punya Fitur V2L
    Bisa Jadi Sumber Listrik Berjalan, BYD M6 Punya Fitur V2L
    Setyo Adi Nugroho . 12 Agu, 2024
  • BYD Janji M6 Diterima Konsumen 75 Hari Sejak Pemesanan
    BYD Janji M6 Diterima Konsumen 75 Hari Sejak Pemesanan
    Setyo Adi Nugroho . 07 Agu, 2024
  • Mengenal Fungsi dan Cara Kerja ADAS di MPV Listrik BYD M6 Superior
    Mengenal Fungsi dan Cara Kerja ADAS di MPV Listrik BYD M6 Superior
    Anjar Leksana . 29 Jul, 2024
  • Skema Kredit dengan Bunga 0 Persen MPV Listrik BYD M6
    Skema Kredit dengan Bunga 0 Persen MPV Listrik BYD M6
    Setyo Adi Nugroho . 23 Jul, 2024
  • GIIAS 2024: Bedah Kelengkapan MPV Listrik BYD M6
    GIIAS 2024: Bedah Kelengkapan MPV Listrik BYD M6
    Muhammad Hafid . 20 Jul, 2024
  • Test Drive BYD M6: Sanggup PP Jakarta - Bandung Tanpa Isi Daya
    Test Drive BYD M6: Sanggup PP Jakarta - Bandung Tanpa Isi Daya
    Setyo Adi Nugroho . 08 Agu, 2024
  • First Drive BYD M6: Impresi MPV Listrik Pertama di Indonesia
    First Drive BYD M6: Impresi MPV Listrik Pertama di Indonesia
    Setyo Adi Nugroho . 23 Jul, 2024