DFSK Glory i-Auto: SUV dengan Paket Fitur Pelengkap

DFSK Glory i-Auto

DFSK akhirnya jadi juga meluncurkan dengan resmi DFSK Glory i-Auto pada Juli lalu, setelah debut perdana tahun lalu di ajang GIIAS tahun lalu. Berbagai perbaikan dilakukan baik dari segi tampilan luar, kenyamanan kabin, performa mesin, hingga kelengkapan fitur sebelum kini dijual secara resmi.

Kami berkesempatan menjajal Glory i-Auto. Memang pada dasarnya, DFSK Glory i-Auto memang urban SUV. Namun rasanya kurang afdal kalau menguji kapabiltas mobil hanya di dalam kota saja. Maka road test kali ini mengajaknya berkelana ke berbagai lanskap jalanan dengan total jarak sekitar 700 km. Titik permulaan dari Jakarta menuju beberapa destinasi wisata. Seperti danau kapur di Margasari serta pemandian air panas Guci, Kabupaten Tegal. Dan ada alasan kenapa beranjangsana di lokasi itu.

Oke, sebelum lebih jauh, pertama kita bahas dulu rancang bangun mobil gres seharga Rp 329 juta OTR Jakarta. Glory i-Auto menjadi flagship DFSK untuk menarik konsumen di segmen medium SUV. Walau postur samping mirip dengan Glory 580, tapi perusahaan bilang, ia sosok berbeda. Jelas ini urusannya bahasa marketing saja.

Papan konstruksi jelas sama, termasuk jantung pacu tertancap di balik bonet. Yang membuat berbeda dalam meracik sosok baru, perusahaan menamai bahasa racikan sebagai Infinite Starlight Design. Kalau diterjemahkan ke dalam rupa, desain itu menjelma pada kisi-kisi depan bergaya bak kendaraan premium. Tak sedikit yang bilang kalau aksen depan mirip mobil berlogo tiga palang asal Jerman. Tak masalah, kadang prosesnya memang begitu. Dari imitating kemudian menuju innovating.

DFSK Glory i-Auto

Tampilan

Lihatlah detail visual tiga dimensi, berupa titik-titik kromium yang berpendar, bersama logo besar DFSK di tengah. Kalau di Glory 580 masih memakai bentuk palang horizontal bertingkat. Saat ia dibawa ke daerah, banyak orang memandangi Glory i-Auto.

Namun ada dua asumsi: entah penasaran ini mobil apa atau memang terpesona pada pandangan pertama. Sebab bagian pencahayaan LED ditata lebih tajam nan tegas, plus DRL bak mobil mewah. Mata depan Eagle Eyes yang sempat dipamerkan saat ia masih purwarupa nyatanya ditanggalkan. Berganti rumah lampu sipit berbentuk jajar genjang.

Ditambah proporsi bingkai dan bumper tajam menambah kesan elok. Begitupula di buritan. Lampu belakang dirancang lebih tegas dalam garis LED bermotif. Mengikuti tren kekinian, penyangga bodi pakai pelek 18 inci disemprot cat abu-abu gelak. Karakter SUV begitu mencuat, menenggelamkan paradigma mobil Tiongkok itu picisan.

DFSK Glory i-Auto

Kabin

Saat menengok interior, material terlihat mentereng berupa panel kromium dan bahan pelapis soft touch. Pembungkus jok jua pakai kulit sintetis yang nyaman saat diduduki. Kursi depan menyangga maksimal ujung paha. Berkendaraa jauh pun tak gampang lelah. Nah, kalau melihat dasbor, sangat mirip dengan mobil lansiran the Bavarian.

Ada head unit layar sentuh 9 inci mengambang bertengger di atasnya. Termasuk tata letak tombol AC serta tuas transmisi. Namun jujur, sebagai masukan untuk DFSK. Alangkah baiknya tombol penyejuk kabin, tuas gigi, dibikin lebih kokoh lagi dan presisi. Sehingga kesan premiumnya kian mantap, bukan sekadar penghias.

Tak mau kalah dari mobil satu rumpun, Wuling Almaz. Ia dibekali fitur i-Talk sebagai voice command. Sensornya diklaim dapat mengenali beragam dialek suara dari berbagai konsumen Tanah Air. Saat dijajal memakai logat tertentu kadang berhasil, acapkali tidak.

DFSK Glory i-Auto dashboard

Kontrol Suara

Ada lima kategori kontrol suara. Yakni mendukung fungsi mobil, multimedia, menjawab panggilan, navigasi suara dan Bluetooth. Pengemudi dan penumpang dapat memberi serangkaian perintah dengan berucap “Hi Glory” dilanjut ucap: turn on GPS, turn on AC, play music, answer the call dan close window.

Ya, bukan menggunakan bahasa Indonesia seperti WIND milik Almaz. Secara personal, butuh waktu beberapa detik kala melafalkan perintah suara hingga fungsi atau fitur bekerja optimal. Di awal memang senang-senang saja menjajal i-Talk. Tapi lama-kelamaan terasa lebih praktis menekan tombol sendiri.

Misal menaikan suhu udara, angkat telepon bahkan putar musik. Hanya butuh satu detik mengaktifkan itu semua, ketimbang harus pakai perintah suara. Kecuali saat Anda bergerak di jalanan dan ingin membuka sunroof. Barulah voice command terasa membantu. Soalnya kita bisa tetap fokus berkendara tanpa mendongak ke atas mencari tombol.

DFSK Glory i-Auto head unit

Nilai Penunjang

Ia memiliki panjang 4.700 mm, lebar 1.845 mm, tinggi 1.715 mm dan wheelbase 2.780 mm. Sedangkan Wuling Almaz sedikit lebih kecil. Dimensinya 4.655 mm x 1.835 mm x 1.760 mm, serta sumbu roda 2.750 mm. Baris kedua memang terasa lapang, bahkan jok bisa digeser dengan tetap berkompromi pada penghuni paling belakang. Atur supaya semua kebagian ruang kaki.

Dengan tinggi penguji 175 cm, sayang kursi baris tengah terasa kurang menyangga bagian paha. Tidak sepanjang di tempak duduk depan. Sehingga kalau diajak melancong jauh relatif gampang capek, walau suspensi mengayun lembut. Lalu kekurangan lain di kabin, tirai sunroof tipis. Jadi ketika kendaraan melaju di bawah terik matahari, butuh pendinginan lebih dari kondisi normal. Artinya kinerja mesin jua ikut tinggi, menggerakkan kompresor AC.

DFSK Glory i-Auto panoramic

Kelebihan lain yang dimiliki Glori i-Auto untuk masuk ke kabin berupa keyless entry system. Anda tak perlu repot membuka mobil atau mengunci kendaraan. Asal remote ada di kantong, tinggal tekan tombol hitam di gagang pintu. Termasuk pula untuk membuka bagasi, bisa lewat remote. Klik dua kali pada logo pintu belakang. Atau bisa pula memanfaatkan teknologi power back door. Cukup sodorkan tendangan ringan di bawah bumper belakang untuk membuka bagasi.

Rasanya wajar bila Glory i-Auto memiliki lampu depan LED otomatis menyesuaikan pencahayaan lingkungan. Tersisip pula auto wiper yang bekerja saat hujan mengguyur. Asalkan tuas di balik lingkas kemudi diatur dalam posisi auto. Tak kalah dari mobil lain sekelas, ia memiliki kamera 360 derajat untuk memudahkan parkir dan masuki jalanan sempit. Sensor parkir juga turut menambah manfaat penginderaan di luar mobil. Untuk handling, performa dan safety tersaji di bagian kedua. 

Rasa Berkendara

Sebetulnya tak terlalu penasaran saat mengendarai Glory i-Auto, karena dalam pikiran, sensasi tak bakal jauh-jauh dari Glory 580. Begitu masuki kabin dan duduk di atas kursi semi bucket berbalut kulit sintesis. Anda dapat duduk nyaman dengan menyetel posisi secara elektrik di tombol sebelah kanan pengemudi. Setir jua berbalut material apik, genggaman terasa pas. Sayangnya ia hanya memiliki pengaturan lingkar kemudi atas-bawah, belum teleskopik. Padahal ini mobil seharga Rp 329 jutaan.

Orientasi sesaat sebelum kendaraan meluncur tak luput dilakukan sembari mempelajari fungsi peranti tertentu. Saat posisi sudah pas dan dirasa optimal, Anda mendapat visibilitas yang baik di depan. Moncong, sisi samping hingga buritan terpantau jelas. Kian mantap ditambah kamera 360 derajat plus sensor parkir. Selanjutnya memasang seat belt dan tekan tombol start/stop.

DFSK Glory i-Auto

Bunyi mesin langsam terdengar amat lirih. Kekedapan kabin patut diapresiasi lantaran terpasang peredam di atas empat roda. Nah, begitu memindahkan tuas dari posisi P ke D (drive), mobil melaju perlahan di jalan ibu kota. Kesempatan ini dipakai untuk menyelami komunikasi antara enjin, transmisi dan kemudi.

Di atas papan konstruksi monoqoue alias unibody, duduk mesin bensin sama dari Glory 580. Jantung mekanis 1,5 liter turbocharged sanggup berdenyut hingga 150 PS pada 5.600. Kemudian torsi maksimal 220 Nm diraih sejak 1.800-4.000 rpm. Asal tahu, pabrikan mengklaim, kualitas mekanikal pacu teruji berkat penggunaan di model-model lain. DFSK Glory i-Auto dibilang berhasil melewati standar sertifikasi di Eropa. Bahkan diekspor ke Benua Biru. Benarkan kapabilitasnya jua mumpuni?

DFSK Glory i-Auto mesin

Penyaluran Tenaga

Yang dirasakan saat melaju di jalanan Jakarta saat macet, transmisi CVT kurang begitu mulus mendistribusi tenaga ke roda depan. Pun kala Anda parkir, masih ada getaran kecil. Betul pabrikan telah merevisi girboks lebih baik dibanding milik 580. Tapi tetap terasa kurang jika ia mau memenangi pertarungan dengan SUV Jepang sekelas. Sedangkan untuk berselancar di jalan bebas hambatan relatif normal.

Ekspektasi pada Glory i-Auto sebaiknya jangan terlalu membumbung tinggi. Induksi turbo bekerja di putaran atas. Anda harus benar-benar bersabar untuk berakselerasi gancang atau hendak menyalip kendaraan di depan. Walau pedal gas ditekan lebih dalam (kick down), angka rotasi bisa menembus 5.000 rpm. Sayang, putaran mesin tidak linear dengan kecepatan. Dari 70 km/jam nyatanya harus diurut relatif lama hingga sampai 100 km/jam. Korelasi ini antara: enjin, ECU serta transmisi CVT. Racikan sektor performa laju belum terasa optimal.

DFSK Glory i-Auto

Masih berkendara bersamanya di sepanjang jalan tol dalam kota Jakarta menuju ke arah Pejagan, Brebes, Jawa Tengah. Gimik lain yang disediakan DFSK berupa Cruise Control. Untuk mengaktifkan, Anda tekan tombol di kanan setir. Setelah indikator hijau menyala, atur kecepatan sesuai kebutuhan. Ingat, batas maksimal di tol 100 km/jam. Anehnya saat berada di setingan itu, putaran mesin meraung 4.000-4.500 rpm.

Lantaran jalanan lengang, dibiarkanlah ia melaju dan menunggu lama agar enjin mereda sampai 2.500 rpm. Berdasar data di atas kertas buncahan daya maksimal tinggi. Entah kenapa, penguji belum belum bisa merasakan penyatuan bersamanya. Jeda turbo tergolong besar saat mengakses kecepatan tinggi.

Tak mau kehabisan akal mengatasi soal itu. Akhirnya tuas transmisi digeser ke mode manual. Nah, di sini lumayan tertolong saat butuh kecepatan instan. Ada 6-speed tersedia untuk mengakali respons mesin. Misal ketika menyalip mobil lain, Anda bisa menahan di gigi 4 misalkan. Walau harus rela rpm meninggi. Lantas seberapa efisien bahan bakar disedot?

DFSK Glory i-Auto odometer

Di meter cluster (MID) tidak ditemukan informasi yang menunjukkan rerata (AVG) konsumsi bensin. Mau tak mau, metode pengujian wajib pakai full to full alias isi penuh. Di tol Cipali mobil dipenuhi BBM sampai maksimal, mencapai leher tangki.

Mobil kemudian bergerak hingga 147,8 km dengan medan landai dan kendaraan diisi empat penumpang. Selanjutnya kembali diminumi BBM RON 92 hingga posisi optimal 19,37 liter. Gaya berkendara bentul-betul diatur secara normal, tidak terus-menerus tancap gas. Hasilnya keluar 7,63 km/liter. Sebuah angka yang tidak terlalu menggembirakan.

Lalu perjalanan selanjutnya menuju objek wisata air panas Guci. Trek di sini yang berkelok dan menanjak begitu cocok menguji kemampuan torsi Glory i-Auto. Walau menggunakan gerak depan, mobil sanggup melewati area pegunungan. Momen puntir sebesar 220 Nm terasa cukup meski harus pelan-pelan, sembari menikmati keindahan alam.

DFSK Glory i-Auto

Handling

Walau begitu, pengendalian Glory i-Auto bisa dibilang enak. Peredam di depan pakai McPherson Strut dan penyangga roda belakang menggunakan torsion beam plus stabilizer. Parameter nyaman atau tidaknya kendaraan bisa dilihat dari kebutuhan. Apakah Anda berorientasi pada mengemudi atau cenderung sering jadi penumpang. Saat menyetir melewati sambungan jalan tol layang Japek, contohnya. Melaju 100 km/jam tanpa problem.

Suspensi mengayun begitu lembut. Bahkan penumpang baris kedua tidak terasa mual melibas 551 titik expansion joint di jalan tol elevated II sepanjang 38 km itu. Sebagai SUV keluarga tujuh penumpang, ia patut diapresiasi. Beda lagi kalau Anda suka membawa mobil dan mendamba fun to drive. Gejala limbung sedikit terasa karena suspensi empuk. Bodyroll jelas tak bisa lenyap kala bermanuver tajam serta meliuk-liuk. Secara umum, racikannya seimbang untuk mengakomodasi keduanya.

Pengujian pun berlanjut ke danau gunung kapur di Margasari. Apa tujuannya? Selain menikmati pemandangan alam sublim, trek off-road ringan juga jadi lokasi tes suspensi dan mode snow. Di Indonesia tak ada salju. Tapi Glory membekali fitur ini. Sebetulnya masih bisa dimanfaatkan saat melewati jalan licin berlumpur. Tombol pengaktifan ada di konsol tengah, kiri tuas transmisi. ECU berusaha menjaga putaran ban mendapat traksi optimal. Walau pedal akselerator ditekan, roda tidak menggelincir. Ini jadi poin apik yang mungkin jarang terpikirkan.

DFSK Glory i-Auto

Safety & Inferensi

Adapun fitur-fitur keamanan yang tersedia sebagai standar yaitu, ABS, EBD, EBA, EPB. Mereka sangat berguna membantu sistem pengereman agar mengurangi risiko tabrakan. TPMS, Hill Start Assist, kantong udara empat titik juga memantapkan peranti keamanan serta keselamatan. Jadi layakkah ia dibeli? Taburan kelengkapan memang melimpah dan kenyamanan berkendara boleh dibanggakan. Bahkan garansi terpanjang di market sini hingga tujuh tahun atau 150 ribu km.

Dengan harga pembulatan Rp 330 juta, secara personal ia cukup mewakili ekspetasi sebagai urban SUV. Poin minus pada konsumsi bahan bakar dan performa enjin, harus dicicipi langsung melalui test drive. Baru bisa menambah poin pertimbangan. Sekarang tinggal bagaimana melihat keperluan mobilitas Anda. Pahami dan teliti lebih jeli sebelum memboyong ke garasi rumah. (Alx)

Baca Juga: Kia Seltos EX+: Paling Menonjol di Kelasnya

Jelajahi DFSK Glory i-Auto

  • Tampak Depan Bawah DFSK Glory i-Auto
  • Tampak belakang serong Glory i-Auto
  • Lampu depan Glory i-Auto
  • Pelek Glory i-Auto
  • Tampak belakang Glory i-Auto
  • DFSK Glory i-Auto Front Side View
  • Tampak depan medium DFSK Glory i-Auto
  • DFSK Glory i-Auto Front Cross Side View
DFSK Glory i-Auto
Rp 365,2 Juta Cicilan : Rp 8,33 Juta

Model Mobil DFSK

Mobil DFSK
  • DFSK Gelora
    DFSK Gelora
  • DFSK Gelora Electric
    DFSK Gelora Electric
  • DFSK Glory 560
    DFSK Glory 560
  • DFSK Glory E3
    DFSK Glory E3
  • DFSK Glory i-Auto
    DFSK Glory i-Auto
  • DFSK Mini EV
    DFSK Mini EV
Baca Semua

Artikel Unggulan

Mobil DFSK Unggulan

  • Yang Akan Datang

Bandingkan & Rekomendasi

Tren SUV

  • Yang Akan Datang

Artikel Mobil DFSK Glory i-Auto dari Carvaganza

  • Di Tengah Tren SUV Kaya Fitur, DFSK Glory i-Auto Andalkan Paket Intelligent Feature
    Di Tengah Tren SUV Kaya Fitur, DFSK Glory i-Auto Andalkan Paket Intelligent Feature
    Wahyu Hariantono . 21 Sep, 2021
  • Pentingnya Car Seat, Jangan Remehkan Keselamatan Anak
    Pentingnya Car Seat, Jangan Remehkan Keselamatan Anak
    Wahyu Hariantono . 26 Agu, 2021
  • Bukti Komitmen Serius DFSK untuk Pasar Otomotif Indonesia
    Bukti Komitmen Serius DFSK untuk Pasar Otomotif Indonesia
    Wahyu Hariantono . 26 Agu, 2021
  • Begini Manfaat Fitur Canggih Rear Camera Pada Mobil Modern
    Begini Manfaat Fitur Canggih Rear Camera Pada Mobil Modern
    Eka Zulkarnain H . 20 Agu, 2021
  • Rayakan Hari Kemerdekaan RI, DFSK Gelar Promo Kepemilikan Selama Bulan Agustus 2021
    Rayakan Hari Kemerdekaan RI, DFSK Gelar Promo Kepemilikan Selama Bulan Agustus 2021
    Wahyu Hariantono . 16 Agu, 2021

Artikel Mobil DFSK Glory i-Auto dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Road Test
  • DFSK Gelar Promo Berhadiah Jutaan Selama Bulan Kemerdekaan Agustus 2021
    DFSK Gelar Promo Berhadiah Jutaan Selama Bulan Kemerdekaan Agustus 2021
    Wahyu Hariantono . 18 Agu, 2021
  • Intip Lagi Kelebihan Fitur i-Talk Pada DFSK Glory i-Auto
    Intip Lagi Kelebihan Fitur i-Talk Pada DFSK Glory i-Auto
    Ardiantomi . 22 Des, 2020
  • DFSK Glory i-Auto Dijual Rp 329,69 Juta, Simak Kelebihan dan Kekurangannya
    DFSK Glory i-Auto Dijual Rp 329,69 Juta, Simak Kelebihan dan Kekurangannya
    Anjar Leksana . 21 Sep, 2020
  • DFSK Glory i-Auto Sudah Banyak Dipesan dan Siap Ekspor
    DFSK Glory i-Auto Sudah Banyak Dipesan dan Siap Ekspor
    Muhammad Hafid . 23 Jul, 2020
  • Perbedaan DFSK Glory i-Auto Versi Produksi dengan Model Pengenalan
    Perbedaan DFSK Glory i-Auto Versi Produksi dengan Model Pengenalan
    Muhammad Hafid . 23 Jul, 2020
  • Komparasi Dua Alternatif Medium SUV Terjangkau: MG HS vs DFSK Glory i-Auto
    Komparasi Dua Alternatif Medium SUV Terjangkau: MG HS vs DFSK Glory i-Auto
    Ahmad Karim . 15 Agu, 2020
  • Adu Canggih DFSK Glory i-Auto vs Wuling Almaz
    Adu Canggih DFSK Glory i-Auto vs Wuling Almaz
    Muhammad Hafid . 24 Jul, 2020
  • Road Test DFSK Glory i-Auto (Part 2): Rayuan Mekanikal Pacu 1.5L Turbo, Seberapa Cuan?
    Road Test DFSK Glory i-Auto (Part 2): Rayuan Mekanikal Pacu 1.5L Turbo, Seberapa Cuan?
    Anjar Leksana . 18 Sep, 2020
  • Road Test DFSK Glory i-Auto (Part 1): Menimbang Gimik Taburan Fitur Pelengkap
    Road Test DFSK Glory i-Auto (Part 1): Menimbang Gimik Taburan Fitur Pelengkap
    Anjar Leksana . 17 Sep, 2020