Wuling Motors mengundang kami untuk mencoba Cloud EV. Memulai perjalanan dari Jakarta Pusat menuju Bogor, kemudian kembali ke Jakarta Selatan. Perjalanan ini memberikan kesempatan untuk memahami karakteristik berkendara mobil tersebut secara lebih mendalam. Mulai dari responsivitas motor listriknya dalam berbagai mode, nuansa kemudi, hingga kenyamanan suspensinya. Fitur canggih seperti ADAS dan WIND juga meningkatkan daya tariknya. Dengan harga Rp398,8 juta on the road di Jakarta, memang pantas untuk dimiliki, meskipun ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan.
Saat memasuki kabin dan mengambil tempat di balik kemudi Wuling Cloud EV, kenyamanan yang lembut langsung terasa. Kursi yang empuk dengan gaya awan, sesuai dengan namanya, membuat pengalaman berkendara menjadi lebih menyenangkan. Kursi yang dapat diatur secara elektrik menambah kenyamanan bagi penggunanya. Setelah penumpang duduk dan menyesuaikan posisi seoptimal mungkin, pandangan ke sekeliling kabin Cloud EV terasa sangat luas. Hal ini memudahkan, misalnya bagi ibu-ibu yang mengantar anak ke sekolah atau saat berbelanja. Dasbor yang rendah juga meningkatkan visibilitas.
Selanjutnya, dasbor yang menjorok ke dalam memiliki format yang mirip dengan Honda Jazz generasi kedua, yang tidak hanya memudahkan pandangan tetapi juga meningkatkan kualitas audio. Kualitas speaker Cloud EV sangat memadai untuk menemani aktivitas sehari-hari, dengan rentang frekuensi yang lengkap dan jernih, sehingga tidak perlu memikirkan peningkatan sistem audio.
Di Indonesia, Cloud EV hanya tersedia dalam satu varian dengan baterai 50,6 kWh. Menurut klaim perusahaan, kendaraan ini menawarkan jarak tempuh 460 km (metode CLTC), yang merupakan yang terjauh di antara produk Wuling lainnya. Berbeda dengan Wuling Air EV yang hanya mengandalkan pengisian AC, Cloud EV dapat diisi dengan cepat menggunakan fasilitas fast charging DC dengan kecepatan maksimal 30 kW, mengisi baterai dari 30 persen hingga 80 persen hanya dalam waktu 30 menit.
Cloud EV dilengkapi dengan motor listrik jenis Permanent Magnet Synchronous Motor yang mampu menghasilkan tenaga maksimum 100 kW (136 PS) dan torsi puncak 200 Nm. Saat berkendara, pengguna dapat melihat pada meter cluster berapa banyak tenaga yang digunakan, dengan satuan kilowatt. Pengalaman berkendara di jalan bebas hambatan memberikan kesan yang halus dari pergerakan energi kinetik pada roda.
Transisi tenaga dari rendah ke tinggi sangat halus, tanpa terasa lambat atau adanya lonjakan energi yang mendadak. Untuk mendukung berbagai jenis mobilitas, terdapat beberapa mode berkendara. Mode Eco+ sangat sesuai untuk digunakan saat lalu lintas perkotaan yang padat, dengan batas kecepatan hingga 80 km/jam. Mode Eco memungkinkan kecepatan yang lebih tinggi namun tidak agresif.
Mode berkendara Normal memberikan respons motor yang mirip dengan kendaraan ICE pada umumnya, tidak terlalu lambat atau agresif, dan dianggap ideal karena penggunaan baterai yang hemat. Sementara itu, mode Sport memberikan dorongan tenaga yang instan saat pedal akselerator ditekan, memungkinkan kendaraan mencapai 100 km/jam dengan cepat.
Untuk mengganti gigi, gunakan tuas transmisi yang terletak di belakang (sebelah kiri) kemudi. Dorong ke bawah atau ke atas untuk memilih posisi Drive, Neutral, Reverse, dan tombol P untuk parkir. Untuk mengaktifkan adaptive cruise control, tekan tuas yang sama ke bawah dua kali. Indikator ACC on berwarna biru akan muncul di meter cluster, memungkinkan Cloud EV mengikuti kendaraan di depan dengan lancar.
Wuling Cloud EV menggunakan suspensi depan MacPherson Strut dan Torsion Beam di bagian belakang. Bantingannya terasa sangat nyaman. Ditambah lagi, mobil ini dilengkapi dengan jok yang sangat empuk. Speedtrap di jalan tol dapat dilewati tanpa getaran yang berarti. Selama pengujian, mobil diisi oleh empat orang dewasa dan semua penumpang merasakan kenyamanan yang sama.
Walaupun kendaraan bergerak dengan kecepatan 100 km/jam, atau terkadang sedikit lebih, mobil masih menjaga kestabilannya. Namun, ada catatan untuk putaran lingkar kemudi yang terasa sangat ringan. Ini memang membantu saat parkir, tetapi ketika Wuling Cloud EV bergerak cepat, kemudi tetap ringan. Semoga di masa mendatang, mereka dapat mengkalibrasi ulang rasio lingkar kemudi atau menyesuaikan sistem EPS sehingga setir menjadi lebih berat ketika mobil bergerak dalam kecepatan tinggi.
Dari segi desain, kendaraan ini menampilkan tampilan bertumpuk yang menarik dengan elemen desain yang mencolok, termasuk atap bergaya mengambang dan gagang pintu yang tersembunyi. Mobil dilengkapi dengan sunroof yang tidak hanya memberikan pencahayaan alami tetapi juga menambah kesan ruang yang lapang. Spoiler ducktail di bagian belakang meningkatkan estetika kendaraan, yang berdiri di atas pelek aluminium 18 inci dengan profil ban 55/215 mm.
Fitur keselamatan Cloud EV sangat lengkap, mencakup Auto vehicle holding, electric parking brake, electronic stability control, ABS, EBD, TPMS, ISOFIX, dan empat SRS airbag. Baterai lithium iron phosphate yang digunakan telah bersertifikasi IP67, menjamin keamanan dalam penggunaan sehari-hari dan dalam kondisi cuaca buruk. Selain itu, terdapat fungsi regenerative braking, monitor pandangan 360 derajat, dan empat metode untuk membuka bagasi belakang, termasuk perintah suara, remote, head unit, dan tombol elektrik konvensional pada pintu.
Lantas nilai jual lain Wuling Cloud EV berupa kelengkapan ADAS sebagai standar. Bila diurai satu-persatu, mobil terpasang Adaptive Cruise Control (ACC), Forward Collision Warning (FCW), Automatic Emergency Braking (AEB). Juga tambahan fitur Lane Departure Warning (LDW), Intelligent Head Beam Assistance (IHMA). Ia juga dilengkapi banyak teknologi lain. Mulai dari perintah suara berbahasa Indonesia (WIND), My Wuling buat mengatur perangkat dan fungsi lewat smartphone. Serta Sofa Mode, bikin kenyamanan dalam kabin jadi lebih mumpuni.
Kursi Cloud EV memiliki desain unik yang menyerupai sofa bergaya awan. Sandaran belakangnya bisa diatur hingga 135 derajat, berubah menjadi tempat tidur awan. Wuling tampaknya ingin menekankan kemewahan interior dengan 18 tempat penyimpanan yang tersebar di kabin. Bagasi berkapasitas 382 liter dapat diperluas hingga 1.707 liter dengan melipat kursi. Interiornya bercorak dua warna, dilengkapi dengan panel instrumen LCD persegi panjang 8,8 inci. Head unit berlayar lebar 15,6 inci yang mengambang mendukung multi-koneksi. Sistem audio enam speaker menyebarkan suara yang sangat menyenangkan untuk didengar.
Meskipun Wuling Cloud EV memiliki banyak teknologi dan kelebihan, terdapat beberapa catatan yang perlu diperhatikan. Pertama, tombol-tombol fisik mulai digantikan dengan kontrol melalui layar sentuh besar. Ini mungkin mudah bagi generasi muda, tetapi tidak semua orang dapat dengan mudah menguasai fitur-fitur ini untuk memanfaatkan fungsi tertentu, sehingga memerlukan adaptasi lebih lanjut.
Dalam hal kenyamanan, Wuling Cloud tidak diragukan lagi. Namun, ada beberapa aspek yang dapat dijadikan masukan untuk pabrikan. Seperti kebanyakan mobil Cina, lingkar kemudi terasa sangat ringan bahkan saat mobil bergerak cepat di jalan tol. Mungkin perlu ada kalibrasi ulang pada rasio steering rack atau Electric Power Steering (EPS) untuk menyesuaikan dengan karakter dan kebutuhan berkendara di Indonesia. Dengan penyesuaian tersebut, presisi dan respons antara kemudi dan roda dapat lebih akurat.
Sayangnya, Wuling masih menggunakan pengisi daya GB/T, sementara stasiun pengisian umum (SPKLU) dan pabrikan mobil Cina lainnya sudah beralih ke soket CCS (Combined Charging System), yang dapat menyulitkan pengguna saat bepergian keluar kota. Meskipun Wuling menyediakan fasilitas pengisian cepat di 16 lokasi, jumlah ini masih dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan pengisian baterai. Terdapat adapter yang dijual untuk mengubah sistem GB/T ke CCS, namun Wuling tidak merekomendasikan penggunaannya karena alasan keamanan, dan harganya di e-commerce juga tidak murah.
Berdasarkan poin-poin yang telah disebutkan, Cloud EV masih merupakan pilihan yang tepat bagi Anda yang mencari mobil hatchback EV canggih. Kendaraan ini menawarkan nilai yang sepadan. Ditambah lagi, Wuling menyediakan perangkat pengisian 7 kW secara gratis, layanan bebas biaya hingga 15,5 tahun atau 155.000 kilometer (tergantung mana yang tercapai terlebih dahulu), serta pengisian daya DC secara eksklusif tanpa biaya. Cloud EV akan semakin menarik jika poin-poin yang perlu diperbaiki tersebut dapat segera diatasi. (Alx)
Baca Juga: Test Drive Wuling BinguoEV
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.