Pengin Touring di Pegunungan Himalaya? Baca Dulu Tipsnya
- Rencanakan Perjalanan
- Paspor dan Surat Izin Mengemudi Internasional
- Asuransi Perjalanan
- Saran Kesehatan
- Tukar Mata Uang
- Permit Perbatasan
- Perlengkapan Wajib Berkendara
- 1. Bawa perlengkapan riding terbaik untuk perjalanan
- 2. Smartwatch
- 3. Alat dokumentasi
- 4. Makanan ringan
- 5. Perbekalan medis
- 6. Alat Penampung Bahan Bakar
- Perlengkapan Menginap
- Sering Memeriksa Kondisi Jalan dan Cuaca
- Ubah Gaya Berkendara
- Atur Pernafasan dan Usahakan Tetap Hidrasi
- Istirahat yang Cukup
- Tetap Termotivasi
Himalaya, langsung teringat lintasan offroad, coral, berbatu, padang gurun hingga bersalju. Terngiang lagi tanjakan terjal dan turunan curam. Kadar oksigen tipis menyulitkan bernapas hingga temperatur rendah. Bagi rider penyuka touring mungkin terdengar mengasyikkan. Apalagi disuguhkan pemandangan indah yang tak habis-habis. Namun harus diketahui, tingkat kekhawatirannya begitu tinggi.
Meskipun perjalanannya baik-baik saja, harus diingat bahwa berkendara di Himalaya tidak sesederhana yang kita lihat. Bahkan memiliki tingkat risiko tinggi. Tapi bila dilakukan dengan benar, touring di sana bisa menjadi latihan penjernihan jiwa. Berdasar dari pengalaman tim OTO Media Group di kegiatan Moto Himalaya 2022, berikut beberapa tips terbaik tentang cara berkendara di Himalaya.
Rencanakan Perjalanan
Membuat perencanaan suatu keharusan saat berkendara di Himalaya. Anda perlu menyusun konsep perjalanan dan inventaris yang harus disiapkan dan dibawa. Saat masih di Indonesia, baiknya mencari informasi tentang daerah-daerah yang ingin dilintasi. Perhatikan juga bahwa jarak di pegunungan bisa sangat menyesatkan karena jalan berliku-liku. 250 km di pegunungan sangat berbeda dengan 250 km di dataran. Jadi, agendakan perjalanan dengan tepat.
Paspor dan Surat Izin Mengemudi Internasional
Sebagai warga Indonesia, Paspor, SIM Internasional dan Visa Internasional adalah hal utama yang harus dimiliki setiap rider sebelum melakukan tur di luar negeri. Paspor memiliki batas waktu minimal 6 bulan sebelum tanggal kadaluarsa habis. Lisensi berkendara juga harus dalam status masih berlaku.
Asuransi Perjalanan
Ini juga menjadi hal wajib. Pastikan Anda memiliki asuransi perjalanan. Selain itu, akan lebih bijaksana untuk mempunyai asuransi jiwa jika terjadi kecelakaan di jalan. Asuransi juga setidaknya mencakup kendaraan yang digunakan. Buat asuransi sepeda motor silahkan hubungi rental bike di sana.
Saran Kesehatan
Ekspedisi semacam ini menuntut aktivitas fisik yang berat. Tubuh harus dalam keadaan bugar secara fisik. Jika memiliki kondisi seperti asma, tekanan darah tinggi, masalah pernapasan atau gangguan jantung, konsultasikan dengan dokter. Sebab Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu di ketinggian sekitar 3.500 hingga 5.300 mdpl). Pastikan telah melakukan vaksinasi seperti influenza, cacar air, campak, tetanus, dan dosis boosternya.
Tukar Mata Uang
Buat perbekalan awal, tukarkan Rupiah (IDR) ke Dollar US. Sebab tak ada money changer di Indonesia yang menyiapkan mata uang Rupee. Sesuaikan nominalnya dengan kebutuhan selama di sana. Memiliki uang tunai sangat dianjurkan, karena di wilayah pegunungan yang cukup terpencil jangan berharap menemukan ATM atau terminal gesek kartu.
Kemudian simpan uang di dua atau tiga lokasi berbeda seperti beberapa saku, koper, atau tas jinjing. Anda tidak pernah tahu kapan akan membutuhkannya. Antisipasi pengeluaran sebelumnya dan rencanakan anggaran sesuai dengan margin untuk biaya tak terduga juga.
Permit Perbatasan
Bila melakukan ekspedisi sendiri, baiknya selalu siapkan surat izin perbatasan. Banyak agen perjalanan di Ladakh yang menyediakan jasa ini. Lakukan semuanya maksimal satu hari sebelum berangkat.
Perlengkapan Wajib Berkendara
Mencari segala informasi mengenai daerah yang ingin dilintasi sangat bermanfaat. Agar Anda mendapat input apa saja yang harus disiapkan dan dibawa. Dan hal ini dibagi dalam beberapa bagian.
1. Bawa perlengkapan riding terbaik untuk perjalanan
Bagusnya membawa jaket riding yang dapat menahan kondisi keras di wilayah Himalaya. Dengan berventilasi baik dan protektor sangat dianjurkan. Kemudian sarung tangan berbahan kulit dan thermal gloves, sepatu riding atau bot waterproof buat melindungi kaki, celana segala cuaca, kaos kaki anti-air, baselayer long john, balaclava, jas hujan dan helm.
Helm adalah suatu keharusan. Tidak bisa dinegosiasikan. Sebaiknya pakai jenis full face untuk melindungi wajah dan mata dari angin, debu, pasir, salju, air, dan bahkan hujan es. Sebagai aturan praktis, berkendaralah dengan visor bening daripada yang berwarna. Visor bening dapat digunakan terlepas dari kondisi pencahayaan, sementara rona akan membuat Anda menggelepar dalam gelap.
Karena melintasi jalur pegunungan, kita sangat sulit menemukan warung. Sebabnya harus membawa tas punggung yang dapat menampung water bladder. Kapasitas minimal 2 liter. Lalu tank bag dan tail bag buat menaruh barang yang memiliki tingkat urgensi. Seperti botol minum (cadangan air), buff, makanan ringan, raincoat, obat-obatan dan beberapa benda penunjang kebutuhan lain.
Pastikan juga bawa kacamata berkendara berkualitas baik. Masing-masing item baiknya membawa lebih dari satu. Bisa sesuaikan dari rute maupun lamanya hari perjalanan. Bila tas yang digunakan belum bermaterial waterproof, simpan semuanya dalam kemasan plastik yang dapat tertutup rapat.
2. Smartwatch
Gunakan smartwatch yang punya fitur pemantauan SpO2. Karena kita melintasi daerah dengan ketinggian di atas 3.000 mdpl, jam tangan canggih yang memiliki teknologi pemantauan saturasi oksigen dalam darah sangat dianjurkan. Karena kadar oksigen tipis, alat ini berguna untuk memberitahu pengguna persentase dari pengikatan sel darah merah (hemoglobin) di dalam aliran darah. Bila mengalami penurunan metrik oksigen dalam tubuh, kita bisa langsung tahu.
3. Alat dokumentasi
Jangan sampai ketinggalan momen penting lantaran tidak membawa alat dokumentasi memadai. Sebetulnya smartphone cukup membantu, tapi alangkah baiknya selama perjalanan juga didokumentasikan dengan kamera action. Mirrorless dan kamera DSLR masuk kategori tergantung kebutuhan.
4. Makanan ringan
Bagi yang kesulitan mengkonsumsi santapan luar negeri, membawa makanan ringan cukup penting. Disarankan biskuit dengan kadar protein tinggi, bubuk cabai, susu kemasan, cokelat dan lainnya yang menurut Anda bisa dinikmati kapan saja dan di mana saja.
5. Perbekalan medis
Karena perjalanan ini berisiko tinggi, tubuh dalam kondisi sehat sangat utama. Meski lolos dalam medical check-up, sebaiknya tetap membawa obat-obatan yang dirasa penting. Saat berada di ketinggian di atas 3.000 mdpl, buat masyarakat yang tinggal di iklim tropis pasti mengalami dampak sulit bernafas, mual serta pusing. Maka bisa menyiapkan kit medis. Rata-rata harus memiliki pil untuk sakit kepala, penyakit gunung, diare, antasida dan gas relievers, antihistamin, pereda nyeri dan juga anti-piretik. Berapa banyak? tergantung kebutuhan. Tapi yang paling esensial bawa lebih banyak obat sakit kepala (parachetamol), antibiotic dan diare.
Di lain sisi, sebelum berangkat tanyakan kepada dokter tentang obat AMS yang cocok untuk Anda. Karena AMS (Acute Mountain Sickness) umum terjadi di Himalaya. Meskipun fasilitas medis tersedia di beberapa titik penting, tetapi disarankan untuk membawa obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.
Udara di sana lebih tipis, itu berarti lebih rentan terhadap radiasi UV karena tidak ada yang menghalangi dan melindungi. Ini dapat menyebabkan sengatan matahari yang tidak menyenangkan. Maka disarankan membawa produk perawatan kulit seperti body lotion SPF tinggi. Selain itu lip balm atau pelembab bibir juga menjadi barang wajib untuk dibawa setiap saat.
6. Alat Penampung Bahan Bakar
Di jalur pegunungan Himalaya sangat sulit menemukan stasiun pengisian bahan bakar. Bila tidak menggunakan jasa agen perjalanan, wajib hukumnya untuk membawa jerigen untuk menampung bensin. Setiap SPBU di sana juga telah dilengkapi informasi tentang jarak adanya stasiun pengisian berikutnya. Di sinilah pentingnya memprediksi jalur dan pemakaian bahan bakar.
Contohnya pada Royal Enfield Himalayan yang memiliki kapasitas tangki 15 liter. Bila dilihat dari average di panel instrument, tercatat 35 km/liter. Jika diasumsikan, sekali pengisian full ia sanggup meladeni jarak sejauh 525 km.
Perlengkapan Menginap
Ekspedisi ini setidaknya membutuhkan waktu 7 hari perjalanan. Maka wajib hukumnya membawa perlengkapan menginap yang memadai. Di Himalaya, khususnya di daerah atas dan terpencil seperti Ladakh, Anda dapat menghadapi beberapa kondisi cuaca yang paling keras. Pada siang hari, suhu di jalur rendah sekitar 30 derajat celcius tetapi bisa turun drastis saat pindah ke tempat tinggi, di mana merkuri jatuh pada titik beku. Maka siapkan liner atau baselayer thermal atau pakaian hangat. Lalu sarung tangan hangat, kaos kaki dan penutup kepala berbahan wol. Direkomendasikan membawa lebih dari satu setel.
Sering Memeriksa Kondisi Jalan dan Cuaca
Di pegunungan, kondisi jalan dan cuaca dapat menyebabkan kerugian besar. Angin bisa tiba-tiba datang dan mulai menerpa Anda tanpa alasan yang jelas. Badai hujan es dan salju seketika dapat menyapu gunung yang mempengaruhi kondisi jalan. Salju yang mencair juga dapat menyebabkan tanah longsor sehingga menghalangi lintasan.
Disarankan untuk selalu memeriksa kondisi jalan di depan pada setiap pemberhentian. Sementara BRO (Border Roads Organisation) atau Organisasi Jalan Perbatasan melakukan banyak upaya untuk menjaga jalan tetap bersih. Yang terbaik adalah memeriksanya di kamp BRO atau GREF mana pun yang mungkin Anda lewati.
Ubah Gaya Berkendara
Jalan di Himalaya sangat sempit dan berbahaya. Dekati mereka dengan hati-hati dan rasa hormat yang mereka tuntut. Banyak jalan tidak memiliki penghalang tabrakan di tiap sisinya yang menyiratkan penurunan curam. Berkendaralah dengan moderat dan aman, jangan berkendara seolah-olah Anda berada di arena sirkuit.
Saat berkendara di medan bersalju dan berbatu, jaga kecepatan tetap terkendali. Bermanuver sewajarnya sesuai tuntutan situasi. Menaiki tanjakan yang terjal berarti harus menjaga distribusi beban di depan, agar ban belakang tetap mendapatkan traksi.
Atur Pernafasan dan Usahakan Tetap Hidrasi
Sangat penting untuk mengatur nafas saat melalui jalur pendakian, agar tubuh memiliki waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan ketinggian dan tekanan udara. Naik terlalu cepat mungkin bisa membuat sakit kepala parah. Jadi ingatlah itu. Tetap minum banyak air juga, karena seseorang cenderung mengabaikan hidrasi karena kurangnya rasa haus di atmosfer yang lebih dingin.
Bagi perokok kronis berisiko mengalami gangguan pernapasan akut di ketinggian, jadi perhatikan jumlah rokok yang Anda konsumsi.
Istirahat yang Cukup
Usahakan selalu mengambil istirahat setiap dua jam berkendara. Luangkan waktu untuk minum air, meregangkan kaki dan punggung sangat diperlukan. Dengan meningkatnya kelelahan setelah beberapa hari berkendara, istirahat yang cukup menjadi lebih penting.
Tetap Termotivasi
Ini salah satu tips paling berguna untuk perjalanan sepeda motor di Himalaya. Ketika mengalami suatu masalah di tengah perjalanan, jangan panik. Tetap tenang dan tunggu bantuan. Dalam keadaan seperti itu, kehilangan harapan berarti mengundang kematian. Jadi selalu tetap termotivasi dan bersemangat.
Di Himalaya, pengendara yang paling terampil pun bisa membuat kesalahan. Tetapi mereka yang tetap kuat dan bijak setiap saat adalah rider sejati.
Kami harap tips ini dapat membantu dengan baik dan menjadikan perjalanan Anda di Himalaya tanpa insiden dan tak terlupakan. Tetap berkendara dengan aman dan selamat bersenang-senang! (Bgx/Odi)
Baca Juga: Tips Melewati Jalanan Menanjak dan Menurun Pakai Skutik
Artikel Unggulan
- Terbaru
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test